Penganiayaan Mahasiswa STIP berujung maut

Kalina

Moderator
ada mahasiswa smester pertama di STIP tewas dianiaya! Namanya Dimas.
Gimana tuh ya beritanya?
 
Dimas Tewas Dipukuli Seniornya Hanya karena Dianggap Tidak Sopan

Dimas Dikita Handoko, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) dianiaya secara sadis oleh kakak kelasnya hingga meninggal dunia. Yang miris, penyebabnya masalah sepele, karena dianggap tidak sopan dan hormat oleh seniornya di tingkat II.

"Para korban yang masih semester I itu dianggap tidak respek dan tidak kompak," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes M Iqbal dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Utara, Sabtu (26/4/2014).

Dimas dan keenam rekannya yang lain dipanggil datang ke kos salah satu seniornya di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Mereka memarahi Dimas Cs.

Ternyata para senior tak berhenti hanya di ceramah. Kekerasan fisik mulai terjadi. Perut, dada dan bagian ulu hati korban dipukuli.

"Ditendang perut dan kakinya, digampar pipinya," lanjut Iqbal.

Saat dianiaya oleh Angga, Fachry dan Adnan, Dimas sudah mengerang kesakitan. Namun ketiga mahasiswa ini malah semakin brutal hingga membuat Dimas jatuh pingsan.

Bukannya menolong, ketiga mahasiswa ini malah berusaha menyadarkan Dimas agar bisa dipukuli kembali. Dengan cara menempelkan minyak angin dan menyiram air ke wajah Dimas.

"Korban tetap tidak sadar," sambungnya.

Dimas kemudian dilarikan ke RS Pelabuhan Jakarta dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Kabar kematian Dimas pun dilaporkan ke polisi oleh satpam RS.

Berikut adalah nama-nama korban luka memar:

1. Marvin Jonatan
2. Sidik Permana
3. Deni Hutabarat
4. Fahrurozi Siregar
5. Arif Permana
6. Imanza Marpaung

Ketujuh senior Dimas sudah ditetapkan sebagai tersangka. Angga, Fachry dan Adnan ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan Dimas. Sedangkan SAT, WID, DE dan AR pelaku yang menyebabkan rekan-rekan Dimas babak belur.


~Iskandar Zulqornain - detikNews
 
pecat saja 7 orang senior nya terus jangan di kasih jabatan di pemerintahan atau di perusahaan mana pun biarkan mereka menjadi gembel dan gelandangan
 
emang begitu ya kalau mau sekolah pemerintahan harus tahan pukul dan banting

wah kalau begitu mending sekolah debus saja
 
Back
Top