MERS-CoV / Middle East Respiratory Syndrome / Flu Arab (T & J)

Kalina

Moderator
T : Apa itu MERS?
J : MERS singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus. MERS disebabkan corona virus yang disebut “Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus” (MERS-CoV).
T : Apakah MERS-CoV?
J : MERS-CoV adalah suatu beta coronavirus. Virus ini pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi. MERS-CoV biasanya disebut “novel coronavirus” atau “nCoV”. Virus ini berbeda dengan coronavirus lainnya yang telah ditemukan sebelumnya.
T : Bagaimana penamaan dari virus tersebut?
J : Kelompok Studi Coronavirus dari Komite Internasional untuk Taksnomi Virus pada bulan Mei 2013 telah memutuskan bahwa “novelcorovirus” disebut sebagai “Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus” (MERS-CoV).
T : Apakah sama antara MERS-CoV dengan virus SARS?
J : Tidak. MERS-CoV adalah tidak sama dengan coronavirus yang menyebabkan SARS pada ttahun 2003. Akan tetapi, seperti halnya virus SARS, MERS-CoV sangat mirip dengan coronavirus yang terdapat pada kelelawar. CDC (Amerika Serikat) masih mempelajari tentang MERS.
Kematian yang disebabkan oleh karena MERS dari bulan April 2012 s/d Sekarang (tanggal 20 Juni 2013 pkl 13.45) adalah sbb:
attachment.php

T : Apa gejala dari MERS?
J : Sebagian besar orang yang terinfeksi MERS-CoV berkembang menjadi penyakit saluran pernapasan berat dengan gejala gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasaan tingkat sedang.
T : Apakah MERS-CoV menular dari manusia ke manusia?
J : MERS-CoV telah menunjukkan terjadi penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas kesehatan yang merawat juga diamati. Cluster dari kasus di Arab Saudi, Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia dan Italia sedang dilakukan investigasi.
T : Apakah CDC terlibat?
J : Ya. CDC terlibat / memperhatikan ttg MERS-CoV. Virus ini telah menyebabkan penyakit yang berat bagi banyak orang yang terinfeksi, dan separoh dari mereka meninggal. Juga telah terjadi penularan dari manusia ke manusia dan antar Negara. CDC mengetahui bahwa potensi penularan virus lebih lanjut dan menyebabkan banyak kasus dan cluster secara global, meliputi Amerika Serikat.
T : Apakah ada orang Amerika Serikat yang sudah terinfeksi?
J : Sejauh ini, belum ada laporan tentang orang Amerika Serikat terinfeksi oleh MERS-CoV.
T : Apa yang sedang dikerjakan CDC terkait MERS?
J : CDC bekerja 24 jam per hari 7 hari per minggu untuk melindungi kesehatan masyarakat. Ini adalah tugas CDC untuk terlibat dan bergerak secara cepat kapan saja ada problem kesehatan masyarakat yang potensial. CDC memonitor secara ketat situasi MERS, dan bekerja dengan WHO dan partner lainnya untuk mengetahui risiko dari virus tersebut. CDC menempuh cara sebagai berikut :

• CDC mengembangkan diagnostic molekuler yang memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi kasus MERS secara akurat. CDC juga mengembangkan ‘assay’ untuk memdeteksi antibodi MERS-CoV. CDC akan melakukan evaluasi sekuensis genetic yang akan membantu para ilmuwan untuk menguraikan lebih lanjut karakteristik dari MERS-CoV.
• Sebagai bagian dari persiapan rutin kesehatan masyarakat di Amerika serikan, CDC menyediakan peralataan testing bagi Kementerian Kesehatan Pemerintah. CDC juga melakukan updating pedoman untuk departemen Kesehatan Masyarakat, penyedia layanan perawatan kesehatan, dan laboratotium.
• CDC juga menawarkan recomendasi kepada para pelancong / travelers apabila mereka membutuhkaanya. CDC juga membantu untuk menilai / memeriksa kesakitan para pelancong yang kembali dari daerah terjangkit.
• Di samping itu CDC berpartisipasi di dunia internasional di dalam investigasi kesehatan masyakarat dari kasus kasus MERS yang terdahulu di Arab Saudi (Oktober 2012), dan Jordania (Mei 2013). CDC akan terus menerus mengembangkan pemikiran pemikiran (advices) dan dukungan laboratorium diagnostic bagi negara Negara Arabia Peninsula dan dan negara regional sekitarnya.

T : Bisakah berkunjung ke Negara Negara Arabia Peninsula atau Negara Negara tetangga di mana kasus MERS-CoV telah terjadi?.
J Ya bisa. WHO dan CDC tidak akan mengeluarkan surat ‘traver warning’ tentang kesehatan kepada negara manapun terkait dengan MERS.
T : Apa yang perlu dilakukan apabila seseorang akhir akhir ini pergi ke Negara Negara Arabia Peninsula atau Negara tetangga, dan kemudian menderita sakit?
J : Jika anda mendapatkan demam dan gejala sakit pada saluran pernapasan bagian bawah, seperti halnya : batuk, atau sesak napas dalam 14 hari sesudah penjalanan dari Negara Arabia Peninsula atau Negara tetangganya, maka anda harus periksa ke dokter, dan jelaskan bahwa anda dari melakukan perjalanan ke Negara Negara Arabia Peninsula.
T : Bagaimana bisa melindungi diri sendiri ?
J : CDC menyarankan bahwa untuk melindungi terjadinya penyakit saluran pernapasan, maka seseorang agar mengikuti hal sebagai berikut :
• Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk ataupun bersin kemudian buang tisu tsb ke dalam tempat sampah.
• Hindarilah untuk menyentuh mata, hidung dam mulut dengan tangan yang tidak dicuci (tidak bersih).
• Hindalilah kontak secara dekat (misalnya ciuman, atau menggunakan alat minum dan alat makan bersama, dengan orang yang sedang menderita sakit.
• Bersihkan dan pakailah desinfektan utk membersihkan barang yang sering dipegang disentuh (misal mainan anak anak dan pegangan pintu).
T : Apakah ada vaksinnya?
J : Tidak, tetapi CDC sedang mendiskusikan dengan para partner kemungkinan untuk mengembangkannya.
T : Bagaimana tatalaksana pengobaannya?
J : Tidak ada pengobatan yang secara spesifik untuk penyakit yang disebabkan oleh MER-CoV. Perawatan medis sifatnya supportive dan untuk membantu meringankan gejala.
T : Adakah test laboratorium?
J : Test laboratorium (polymerase chain reaction / PCR) untuk MERS-CoV tersedia di Kemeterian Kesehatan, CDC, dan beberapa laboratorium internasional. Namun demikian test MERS-CoV bukan merupakan test rutin. Ada sejumlah (terbatas) test komersial, tetapi tidak disetujui oleh FDA.
T : Perawatan jenis apa yang harus disediakan oleh petugas dan oleh Kementerian Kesehatan?
J : Untuk rekomendasi dan petunjuk dalam mendefinisikan kasus; pengendalian infeksi yang meliputi pedoman alat pelindung diri; investigasi kasus; dan pengumpulan dan pengiriman specimen bisa dilihat pada : Update, Case Detections, and Guidance.
Catatan:
Negara Negara di Arabia Peninsula dan negara tetangga : Bahrain, Iran, Iraq, Israel, Jordania, Kuawat, Lebanon, Palestina, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Syiria, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

source: www.btklsby.go.id/wp-content/uploads/2013/07/MERS-CoV.doc‎
 

Attachments

  • untitled.JPG
    untitled.JPG
    45.2 KB · Views: 229
Cegah Wabah MERS, Minumlah Vitamin Sebelum Berangkat ke Timur Tengah

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jika anda punya niat berangkat ke Tanah Suci atau kawasan Timur Tengah (Timteng) lain, diharapkan untuk mempersiapkan perjalanannya itu secara tepat.
Ini menyusul merebaknya wabah penyakit flu Arab atau infeksi Middle East Respiratory Syndrome (MERS-Cov) yang telah merenggut satu nyawa WNI di Jeddah.
Direktur Utama Institute Tropical Deseases (ITD) Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr dr Nasronudin SpPD KPTI FINASIM, persiapan utama sebelum ke Timteng adalah menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas.
"Rentang waktu 2-4 minggu sebelum berangkat harus rajin mengonsumsi multivitamin, antioksidan, dan obat penguat imunitas," kata Nasronudin kepada Surya online (Tribunnews.com).
Nasronuddin menerangkan meski terpapar virus MERS, kondisi tubuh yang sehat mampu menangkal virus tersebut.
"Virus akan mudah menyerang kalau tubuh tidak fit. Persiapkan jauh-jauh hari sebelum berangkat," sambungnya.
 
Back
Top