ardisutrisno
New member
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi menyatakan perlunya membangun seluruh moda transportasi umum di Jakarta, baik yang mikro maupun makro. Busway, MRT, kereta api dan mega proyek monorel harus ditata dan dibangun untuk memberikan layanan transportasi yang baik pada masyarakat.
“Semua harus dibangun. Tidak bisa hanya mengandalkan busway saja. Jika MRT dan Monorel ada, tentu akan sangat membantu. Kereta api juga sama, karena orang banyak dari sekeliling daerah DKI aktivitas ke Jakarta,” kata Jokowi saat berdialog di acara Mata Najwa Metro TV, Jakarta (7/5).
Selama 1,5 tahun memimpin DKI Jakarta, Jokowi melihat banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Kemacetan, pelayanan transportasi, kesehatan warga, banjir dan lain-lain, menjadi masalah pokok yang harus segera diselesaikan. Sistem yang baik perlu dibuat dan dilakukan pengawasan dalam pelaksanaannya.
“Masalah DKI banyak. Mungkin hampir sama dengan Solo, tapi ini porsinya lebih besar. KJS dan KJP adalah contoh sistem yang dibuat pemerintah daerah memberi pelayanan terhadap warga. Sistem itu ngak bisa dibiarkan, harus ada controlling yang kuat agar tetap jalan,” imbuh Jokowi.
Menurut Jokowi, persoalan pemerintahan adalah manajemen. Maka, perlu controlling yang baik dari pemimpin. Tanpa itu, barang pasti program dan sistem yang ada tidak akan berjalan mulus. “Masalah manajemen, makanya perlu control,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah mangkrak lebih dari 10 tahun, Pemprov DKI Jakarta menjalin kerjasama dengan PT JM untuk menyelesaikan pembangunan monorel di Jakarta, proyek tersebut masih dalam pengkajian. Tidak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga tengah menggarap proyek besar pembangunan awal stasiun kereta transportasi massal cepat (MRT) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Proyek tersebut resmi dimulai Oktober 2013 lalu. Dua moda transportasi itu, menurut Jokowi, sebagai langkah Pemprov DKI Jakarta untuk menggurangi kemacetan di Jakarta, selain busway dan kereta api.
Sumber
“Semua harus dibangun. Tidak bisa hanya mengandalkan busway saja. Jika MRT dan Monorel ada, tentu akan sangat membantu. Kereta api juga sama, karena orang banyak dari sekeliling daerah DKI aktivitas ke Jakarta,” kata Jokowi saat berdialog di acara Mata Najwa Metro TV, Jakarta (7/5).
Selama 1,5 tahun memimpin DKI Jakarta, Jokowi melihat banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Kemacetan, pelayanan transportasi, kesehatan warga, banjir dan lain-lain, menjadi masalah pokok yang harus segera diselesaikan. Sistem yang baik perlu dibuat dan dilakukan pengawasan dalam pelaksanaannya.
“Masalah DKI banyak. Mungkin hampir sama dengan Solo, tapi ini porsinya lebih besar. KJS dan KJP adalah contoh sistem yang dibuat pemerintah daerah memberi pelayanan terhadap warga. Sistem itu ngak bisa dibiarkan, harus ada controlling yang kuat agar tetap jalan,” imbuh Jokowi.
Menurut Jokowi, persoalan pemerintahan adalah manajemen. Maka, perlu controlling yang baik dari pemimpin. Tanpa itu, barang pasti program dan sistem yang ada tidak akan berjalan mulus. “Masalah manajemen, makanya perlu control,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah mangkrak lebih dari 10 tahun, Pemprov DKI Jakarta menjalin kerjasama dengan PT JM untuk menyelesaikan pembangunan monorel di Jakarta, proyek tersebut masih dalam pengkajian. Tidak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga tengah menggarap proyek besar pembangunan awal stasiun kereta transportasi massal cepat (MRT) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Proyek tersebut resmi dimulai Oktober 2013 lalu. Dua moda transportasi itu, menurut Jokowi, sebagai langkah Pemprov DKI Jakarta untuk menggurangi kemacetan di Jakarta, selain busway dan kereta api.
Sumber