spirit
Mod
Pembantaian tentara Irak oleh kelompok teroris ISIS
Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengunggah foto eksekusi massal puluhan bahkan ratusan tentara Irak di internt. Mayoritas tentara Irak yang beragama Syiah semakin mempertegas konflik sektarian di negara tersebut.
Diberitakan The Independent, Senin 16 Juni 2014, ada beberapa rangkaian foto yang diunggah ISIS di situs jihadi Welayat Salahuddin. Dalam salah satu foto, terlihat beberapa orang digiring ke lapangan sebelum akhirnya ditembak mati.
Foto lainnya memperlihatkan puluhan tawanan itu ditumpuk dengan tangan terikat. Mereka diduga tentara yang mengenakan pakaian sipil, bercelana jeans, bersendal jepit, ada juga yang berkaus Manchester United. Mereka lantas dinaikkan ke kendaraan bak terbuka.
Di sebuah tanah lapang yang dikelilingi tanaman palem, mereka direbahkan berbaris. Kepala menghadap eksekutor bersenjatakan senapan Kalashnikov alias AK-47. Tanah tempat mereka berbaring rupanya telah digali, jadi kuburan dangkal.
Foto lainnya, moncong AK-47 diarahkan beramai-ramai oleh militan ISIS. Debu berhamburan, darah terlihat merembes ke tanah. Eksekusi mati dilakukan.
ISIS memang terkenal kerap mengunggah foto sadis pembunuhan yang mereka lakukan di internet dan sosial media. Menurut The Independen, ISIS adalah ahlinya manipulasi sosial media untuk jadi alat propaganda menakut-nakuti musuh mereka.
Menurut juru bicara militer Irak, Letnan Jenderal Qassim al-Moussawi, itu adalah foto asli dan diambil di Tikrit, kota kelahiran Saddam Hussein. Kota ini seperti Mosul dan lainnya, telah dikuasai ISIS.
Seorang petani lokal Tikrit, Tamer Hammoudi, 46, mengatakan ISIS telah menguasai Kamp militer Speicher di luar kota Tikrit. Pangkalan militer itu, kata dia, jadi tempat ISIS menyimpan tahanan perang mereka.
"Saya melihat pangkalan Speicher yang dikuasai ISIS. Mereka menahan ribuan orang di situ, 5.000 tahanan. Saya lihat mereka dimasukkan ke pangkalan militer itu," kata Hammoudi.
Dari situ, kata dia, para tahanan ini dibawa ke istana lama Saddam Hussein dan dieksekusi mati di situ.
Menurut seorang anggota ISIS dalam akun Twitter, 1.700 tentara Irak telah mereka bunuh. Jika benar, maka ini adalah jumlah kematian terbesar dalam satu waktu sejak invasi AS ke Irak tahun 2003.
Peperangan di Irak diprediksi akan semakin besar dengan keterlibatan para relawan bersenjata Syiah untuk melindungi kota Bagdad dan situs suci mereka di Karbala dan Najaf. Belum lagi ditambah Iran yang diam-diam dikabarkan mengirim pasukan mereka ke Irak. ISIS sendiri tidak gentar dan mengaku siap bertempur habis-habisan hingga menguasai Bagdad.
"Ini adalah nasib yang menanti orang-orang Syiah yang dikirim Nouri untuk melawan Sunni," kata seorang anggota ISIS dalam akun Twitternya, merujuk pada pembantaian tersebut. Nouri adalah sebutan untuk Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki.
© VIVA.co.id