45% Orang Selingkuh karena Kekasih Terlalu Asyik Main Smartphone

spirit

Mod
104847_ponsel.jpg

Ladies, jika tidak ingin kekasih Anda berselingkuh, kurangilah penggunaan smartphone atau tablet Anda. Berdasarkan hasil studi terbaru, kekasih yang terlalu asyik bermain smartphone jadi salah satu alasan utama orang berselingkuh.

Survei yang diadakan situs perjodohan Victoria Milan mengungkapkan, hampir setengah dari 6000 responden mengaku telah berselingkuh karena merasa dinomorduakan. Posisi mereka kalah dari smartphone yang lebih jadi prioritas utama kekasihnya.

Beberapa responden merasa pasangannya lebih memerhatikan ponsel daripada dirinya saat mereka sedang bersama. Mengecek ponsel saat makan siang, sibuk ber-sosial media kala nonton film, di tengah percakapan penting bahkan setelah bercinta, ponsel-lah yang selalu jadi hal pertama yang mereka pedulikan.

Kebiasaan tidak mengindahkan seseorang yang ada di sampingnya karena terlalu fokus mengutak-atik smartphone kini memang jadi fenomena yang sangat umum. Bahkan melahirkan istilah sendiri yang disebut 'phubbing'. Berasal dari kata snubbing (mengejek), yang kemudian disebut phubbing dan didefinisikan sebagai kebiasaan mengejek seseorang karena ponsel.

Kecenderungan itu kini juga berdampak negatif bagi hubungan asmara. Dari hasil survei, Victoria Milan menemukan ada 45 persen responden yang selingkuh atau diselingkuhi karena merasa pasangannya lebih memerhatikan smartphone atau tablet daripada apa yang kekasihnya lakukan. Wanita dengan usia 30-50 tahun adalah responden yang paling merasa demikian.

Ironisnya, responden yang berselingkuh karena kekasihnya mengabaikan mereka demi smartphone juga menggunakan ponselnya untuk bertemu seseorang yang baru. Sebanyak 66 persen responden bersikeras mereka tidak akan berkhianat kalau saja teknologi, khususnya internet tidak berperan.

"Seperti hal lain yang meningkatkan hidup kita, (pengaruh) teknologi seperti pedang bermata dua," ujar Sigurd Vedal, CEO Victoria Milan, seperti dikutip dari Daily Mail.

Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi modern telah memicu timbulnya semacam perilaku anti sosial. Lebih memilih sendirian di ruangan daripada berkumpul dengan teman, atau langsung mencari koneksi wi-fi maupun tempat mengisi ulang baterai begitu tiba di suatu tempat tanpa menyapa orang yang ditemuinya terlebih dahulu akan membuat kita terlihat seperti orang yang enggan mengenal orang lain.

"Pada akhirnya kita akan merasa jadi orang yang tak utuh. Hubungan yang nyata harus tetap kita temukan," kata Sigurd. ~wolipop
 
untung tia ga gitu, walaupun tia gila Game tapi saat suami pulang... game tia biarkan AFK saja... kecuali kalau suami lagi asik nonton tv dan acaranya ga aku suka... aku bakal balik lagi ke kompi main game

nah kalau ga ada suami... setelah pulang kerja langsung deh komputer nyalain dan duduk manis sampe jam 1 malem (kalo saat buka puasa makan dlu laah)
 
untung tia ga gitu, walaupun tia gila Game tapi saat suami pulang... game tia biarkan AFK saja... kecuali kalau suami lagi asik nonton tv dan acaranya ga aku suka... aku bakal balik lagi ke kompi main game

nah kalau ga ada suami... setelah pulang kerja langsung deh komputer nyalain dan duduk manis sampe jam 1 malem (kalo saat buka puasa makan dlu laah)

Beli TV yg double layar. Sebelah sinetron kesukaan tia dan sebelahnya acara bola. Nah bs nonton bareng tuh kendati pikirannya Ъ bareng :)
 
Beli TV yg double layar. Sebelah sinetron kesukaan tia dan sebelahnya acara bola. Nah bs nonton bareng tuh kendati pikirannya Ъ bareng :)
bahahhaa...kalo gitu mah ga konsen atuh... saling keberisikan... lagian emang ada tv layar double?
 
Back
Top