Haruskah Jerman Kembali Bermain Bertahan Saat Hadapi Brazil?

lonihenke

New member
Haruskah Jerman Kembali Bermain Bertahan Saat Hadapi Brazil?

Haruskah-Jerman-Kembali-Bermain-Bertahan-Saat-Hadapi-Brazil.jpg

Jerman, SunduL – Kemenangan dengan skor hanya 1-0 saat Jerman menghadapi Prancis disebut bahwa pelatih Joachim Loew menerapkan permainan bertahan dengan disiplin.

Kemenangan timnas Jerman pada laga yang berlangsung di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Jumat lalu, ditentukan lewat gol sundulan Mats Hummels di menit ke 12. Setelag itu, Jerman terlihat lebih hati-hati dalam permainan.

Joachim-Loew

“Saya pikir, kedua tim bermain dengan baik dalam bertahan,” ujar pelatih berusia 54 tahun itu kepada media usai pertandingan.

“Tidak ada banyak kesempatan untuk mencetak gol, ini berjalan seperti yang sudah kami duga. Kami hanya tidak ingin memberikan Perancis banyak kesempatan, mengingat mereka punya penyerang-penyerang bagus. Kami menutup mereka dengan baik dan itu kuncinya.”

“Mereka juga melakukan hal yang sama dengan kami, karena Yohan Cabaye dan Paul Pogba juga melindungi barisan pertahanan dengan baik dan kami tahu bahwa kami harus bermain melebar untuk menciptakan peluang.”

“Perancis berusaha keras untuk menciptakan gol penyama kedudukan, tapi Mats Hummels dan Jerome Boateng bermain luar biasa. Manuel Neuer juga luar biasa dibawah mista gawang,” lanjut Loew.

Dalam catatan situs resmi FIFA, Perancis menorehkan 13 attempts dengan sembilan di antaranya tepat sasaran. Sementara, Jerman memiliki 8 percobaan dengan 6 di kali mengarah kegawang.

Philipp Lahm sebagai kapten timnas Jerman, juga tidak ambil pusing soal gaya bermain timnya kala memetik kemenangan di babak perempatfinal. Baginya, yang paling penting adalah Jerman lolos ke semifinal.

Setelah unggul lebih dulu, Jerman kemudian tak terlalu banyak melakukan pola serangan yang dibangun teratur. Anak asuh Joachim Loew lebih mengandalkan counter attack setelah berhasil merebut bola dari sisi lapangannya.

Kesigapan barisan pertahanan Jerman yang dikawal oleh Jerome Boateng cs, sukses meredam serangan bertubi-tubi dari Perancis. Tercatat, Manuel Neuer juga melakukan lima kali penyelamatan yang 70-80 persen, bola dapat menjadi gol.

Philipp-Lahm

Kapten Jerman, Lahm tak terlalu mempermasalahkan permainan yang lebih bertahan. Tiket ke semifinal dinilainya lebih penting ketimbang gaya permainan yang ditampilkan Jerman.

“Kami sudah menginjakan kaki di semifinal, jadi siapa yang peduli soal kami terlalu bertahan,” ucap Lahm.

“Pertandingan ini berat, tidak mudah, terutama di bawah terik sinar matahari, tapi kami bekerja dengan baik sebagai tim dan tim adalah yang utama,” lanjut pemain yang merumput bersama Bayern Munchen itu.

“Kami seharusnya membuat skor jadi 2-0. Kami menyia-nyiakan sebuah serangan balik yang bagus, jadi itu berarti memang jalannya pertandingan tetap ketat sampai akhir. Tapi itu tadi adalah penampilan yang bagus dari kami dan kami layak ada di semifinal.”

“Dalam sebuah pertandingan yang mempertemukan 2 tim besar, Itu adalah pertandingan yang 50 berbanding 50, tapi kami berhasil mencetak gol lebih dulu dan kemudian lebih bertahan. Ini adalah perempatfinal Piala Dunia, anda tidak boleh menyianyiakan peluang terus maju kebabak berikutnya.”

Hasil tersebut membuat Jerman sekali lagi berhasil menginjak semifinal Piala Dunia. Untuk yang terakhir, mereka mencapainya setelah meraih kemenangan 1-0 atas Perancis.

tim Panzer melaju ke semifinal untuk keempat kalinya dalam empat edisi Piala Dunia secara berurutan, yakni tahun 2002, 2006, 2010, dan 2014.

Tercatat Jerman adalah tim pertama sepanjang sejarah yang berhasil melaju ke semifinal dalam empat Piala Dunia secara berurutan.

Secara total, Jerman sudah 13 kali menginjak semifinal sepanjang keikutsertaan mereka dalam ajang empat tahunan ini.

Adapun sedikit keraguan publik, bila Jerman kembali bermain fokus ke defensive setelah menciptakan gol. Mengingat lawanya disemifinal adalah tuan rumah Brazil yang memiliki daya gedor tinggi, cukup riskan membiarkan lini pertahanannya diserang.

Namun kali tidak akan mudah bagi Jerman. Pasalnya Brazil sendiri sudah menyatakan ingin memenangkan trofi Piala Dunia di negerinya sendiri. Ambisi itu kembali bertambah ketika bintang andalannya harus cedera retak tulang belakang saat pertandingan terakhir melawan Kolombia.

Brazil

Baik skuad, staff, pelatih dan jajaran tim ingin memenangkan dan mendedikasikan Trofi Piala Dunia bagi Neymar yang sudah berjuang habis-habisan sampai menderita cedera parah.

David Luiz, Kapten Thiago Silva, dan Hulk juga mengaku sangat antusias jelang laga melawan jerman disemifinal. Pelatih Luis Felipe Scolari yang 10 tahun lalu membawa Brazil keluar sebagai jawara World Cup juga memiliki target untuk memuaskan publik negeri Samba.

Sumber:
http://www.sundul.com/berita-bola/i...-kembali-bermain-bertahan-saat-hadapi-brazil/
http://jamaalxlfl.wordpress.com/201...-kembali-bermain-bertahan-saat-hadapi-brazil/


sepertinya jerman tidak akan bermain bertahan. mereka akan terus menyerang, melihat brasil tidak bisa memainkan silva pada posisi pertahanan
 
Back
Top