Sikap Jusuf Kalla terhadap PM malaysia

EsterAntonia

New member
Aq baca di detik.com, tentang masalah pemukulan terhadap warga Indo yang dilakukan oleh polisi Malaysia. Ktnya PM Malaysia sudah mengatakan bahwa itu memang kesalahan polisinya. Dan dia sudah memberikan penyesalan tentang masalah itu.
Tapi entah kenapa orng-orng ingin masalah ini diusut dari segi hukum. Begitu juga dengan Jusuf Kalla, dia nyuruh dubes di malay untuk sewa pengacara dan ngurus masalah ini..
Weleh2...
Sebenarnya penyesalan dengan permintaan maaf itu sama ga sih?
Apa perlu diurus dari jalur hukum?
Apa ga nanti malah jadi permasalah antar 2 negara...
Btw sebenarnya Indonesia ama Malaysia rukun or ga sih?
Kok rasanya dari dulu selalu ada ketegangan dari kedua belah pihak..
 
Aq baca di detik.com, tentang masalah pemukulan terhadap warga Indo yang dilakukan oleh polisi Malaysia. Ktnya PM Malaysia sudah mengatakan bahwa itu memang kesalahan polisinya. Dan dia sudah memberikan penyesalan tentang masalah itu.
Tapi entah kenapa orng-orng ingin masalah ini diusut dari segi hukum. Begitu juga dengan Jusuf Kalla, dia nyuruh dubes di malay untuk sewa pengacara dan ngurus masalah ini..

Kalo di dunia fisika partikel ada sifat yang namanya dualisme gelombang cahaya, nah kalo Pak Jusuf Kalla ini dualisme kepentingan dan politik. Gamau tau urusan orang lain, yang penting kerjaan dia beres. Negera lagi masalah sama malaysia, ormas-ormas menuntut agar pihak malaysia meminta maaf, EEEEhhhh.... dia malah terbang ke malaysia
Aneh dehh

Sebenarnya penyesalan dengan permintaan maaf itu sama ga sih?

Sebenarnya berhubungan erat sih KK.... tapi beda dikit
Kalo cuma sekedar penyesalan (tanpa permintaan maaf, seperti yang dilakukan Pak Duber malaysia itu) kebanyakan cuma pura-pura. Kalo orang ngomong
"Saya sangat menyesal elah melakukan ini... itu,.... "
padahal OMDO (omong doang). Karena dia tidak bener-bener tidak akan mengulangi perbuatannya. Cuma semata-mata agar orang-orang tidak membencinya karena dia telah melakukan kesalahan yang dia perbuat itu. Kalo suatu saat dia ngulangi kesalahannya lagi, tinggal bilang... "saya sangat menyesal lagi....".
Intinya, '"CUMA MENTINGIN KEPENTINGAN DIRI SENDIRI DAN GOLONGAN".
Dia nggak mau harga diri dan martabatnya jatuh gara-gara minta maaf, apalagi ama negara "yang dianggap kecil" kaya Indonesia.

Nah mungkin beda dengan orang yang menyatakan penyesalan dengan permintaan maaf. Ada sebuah penghargaan yang sangat tinggi kepada orang yang disakiti jika kita melakukan penyesalan disertai dengan permintaan maaf. Itu serupakan suatu perbuatan mulia dengan memperhatikan erasaan oranglain juga. OK KK??

Apa perlu diurus dari jalur hukum?
kalo enurut gw si ga perlu. buang-buang waktu, tenaga dan pikiran. Mending mikirin sembako yang bentar lagee mau naik gara-gara harga minyak naik.
-------- >>>>>>>> ABC Mocca naik lagi deh

Apa ga nanti malah jadi permasalah antar 2 negara...
Btw sebenarnya Indonesia ama Malaysia rukun or ga sih?
Kok rasanya dari dulu selalu ada ketegangan dari kedua belah pihak..

Ah, dari dulu itumah KK, tengok deh kasus ambalat. Meskipun itu kesalahan indonesia karena tidak melakukan pembangunan yang merata, tapi.. tanah itu kan tanah tumpah darah Indonesia juga, kenapa harus diserahkan sama malaysia? (gara gara minyak,minyak dan minyak).
Makannya kita butuh pemimpin yang punya sosok dan kareisma seperti Soekarno. Kalo Sukarno masih idup n jadi presiden waktu terjadi kasus ambalat, saya yakin dia tidak akan melakukan langkah "cengeng" dengan menyerahkannya pada pengadilan internasional, tapi langsung mengumumkan keadaan darurat militer karena saat itu juga kita langsung disuruh mempersiapkan diri untuk berangkat perang dengan malaysia. Meski cuma berbekal AK-47 jadul, cuma dibekali 3 magasin, 2 granat dan sebuah pisau pramukad (ini pasukan khususnya KK), meski cuma dibekali bambu runcing, cangkul dan petasan (ini pasukan cadangan KK), dan persediaan makanan cuma sebungkus Kripik singkong, 3 potong brownis kukus amanda dan sebungkus pisang keju kartika sari... (jadi lapernehhh, canda KK), kita akan tetep maju perang.

Kalo gw bilang sih malaysia itu sok banget deh. Mereka lupa jasa-jasa negara kita pada bangsa mereka. Seperti pribahasa 'kacang lupa kulitnya'. Coba, dulu siapa yang membantu menyukseskan program pendidikan mereka? siapa dulu yang numpang belajar di ITB? siapa yang sekarang jadi ahli di petronas? siapa yang mendirikan jurusan geologi di Universitas Kebangsaan Malaysia, profesor-profesornya, dosennya??
Jawabannya satu : Orang Indonesia.
Tapi apa penghargaan mereka ke kita sekarang, banyak sih:
- Ngerebut ambalat gara-gara ada cadangan minyak disitu. Padahal jelas-jelas itu tanah punya kita.
- Mulangin TKI-TKI dengan alasan "ilegal: (emang ada yang ilegal, tapi ada juga yang nggak). Tanpa dikasih kesempatan untuk ngomong "praduga tak bersalah".
dll

Tapi kita nggak harus membenci orang malaysia loh, karena mereka saudara kita juga, saudara serumpun, saudara seagama (mayoritas). Jadi kalo mau benci bencilah sistemnya, jangan benci orangnya. Karena masih terlalu banyak orang baik disana.....

Salam Damai, Peace Man
 
Back
Top