Bergidik Menyaksikan Kuburan Bayi di Batang Pohon Tarra

Kalina

Moderator
Tubuh seketika bergidik saat di hadapan berdiri sebuah pohon Tarra berumur 300 tahun lebih di Kambira, Tana Toraja. Di batang utama pohon itu, bayi-bayi meninggal yang belum tumbuh gigi dikuburkan, bersatu dengan tubuh pohon dan ditutup dengan anyaman ijuk. Menurut kepercayaan lokal, Aluk Todolo, bayi-bayi yang belum tumbuh gigi dianggap masih suci dan mesti dikubur dengan cara seperti itu.

7b32e3f0-1ec9-11e4-b6b9-3dbe4f0c6dd2_MEDIUM_P0308201400083.jpg


7e6ed510-1ec9-11e4-a681-bd5b5ca91a23_MEDIUM_P0308201400082.jpg


Sejumlah wisatawan asing melihat pohon Tarra yang dijadikan tempat menguburkan bayi di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080309]

854997d0-1ec9-11e4-86d6-b9b99b882184_MEDIUM_P0308201400075.jpg


81f93450-1ec9-11e4-b6b9-3dbe4f0c6dd2_MEDIUM_P0308201400085.jpg


Pohon Tarra yang dijadikan tempat menguburkan bayi atau dalam bahasa Toraja Passiliran di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080301]

7d029ae0-1ec9-11e4-bce3-ef5f3dab984d_MEDIUM_P0308201400078.jpg

Lubang-lubang ditutupi ijuk merupakan tempat menguburkan bayi dan semakin tinggi kuburannya maka semakin tinggi derajat yang meninggal di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080304]

875b39c0-1ec9-11e4-b6b9-3dbe4f0c6dd2_MEDIUM_P0308201400077.jpg


81d3f910-1ec9-11e4-86d6-b9b99b882184_MEDIUM_P0308201400087.jpg


Seorang guide menjelaskan kepada wisatawan asing tentang kuburan pohon Tarra yang dijadikan tempat menguburkan bayi di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080303]

7ddd1c60-1ec9-11e4-86d6-b9b99b882184_MEDIUM_P0308201400079.jpg


82bea730-1ec9-11e4-a681-bd5b5ca91a23_MEDIUM_P0308201400086.jpg


Seorang wisatawan asing melintas di bawah pohon Tarra yang dijadikan tempat menguburkan bayi di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080305]

7e62ee30-1ec9-11e4-b6b9-3dbe4f0c6dd2_MEDIUM_P0308201400076.jpg

Seorang wisatawan asing mengambil gambar pohon Tarra yang dijadikan tempat menguburkan bayi di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080302]

81058580-1ec9-11e4-bce3-ef5f3dab984d_MEDIUM_P0308201400081.jpg


Seorang wisatawan asing akan mengambil gambar pohon Tarra yang dijadikan tempat menguburkan bayi di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080307]

7fa77c20-1ec9-11e4-86d6-b9b99b882184_MEDIUM_P0308201400080.jpg

Refleksi pohon Tarra yang dijadikan tempat menguburkan bayi di objek wisata baby grave, Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080306]

83061070-1ec9-11e4-bce3-ef5f3dab984d_MEDIUM_P0308201400088.jpg

Wisatawan asing mengunjungi tempat wisata kuburan bayi di pohon (objek wisata baby grave) di Kecamatan Kambira, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut ajaran aluk Todolo (animisme), bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra, karena bayi-bayi tersebut dianggap masih suci. Pohon tersebut sudah berumur 300 tahun lebih. [TEMPO/STR/Iqbal Lubis; IBL2014080312]​
 
itulah hebatnya orang jaman dulu..
di trunyan, bali, ga bau karena ketutup ama bau pohon trunyan, loh!

dan, di toraja, terkenal banget tempat-tempat buat naruh jenazah.. dan ga ada yang ngeluh bau bangke.. :D
 
itulah hebatnya orang jaman dulu..
di trunyan, bali, ga bau karena ketutup ama bau pohon trunyan, loh!

dan, di toraja, terkenal banget tempat-tempat buat naruh jenazah.. dan ga ada yang ngeluh bau bangke.. :D
apa disana ada pohon trunyan juga?? dan..tia heran kok itu pohon di lubangin kayak gitu ga mati ya? harusnya kan pohonnya jadi ga sehat karena di bolongin dan di masukin jenazah yang membusuk (mungkin jenazah ini juga bisa jadi nutrisi/pupuk buat si tanaman)
 
apa disana ada pohon trunyan juga?? dan..tia heran kok itu pohon di lubangin kayak gitu ga mati ya? harusnya kan pohonnya jadi ga sehat karena di bolongin dan di masukin jenazah yang membusuk (mungkin jenazah ini juga bisa jadi nutrisi/pupuk buat si tanaman)

kayanya kalo di Toraja bukan pk terunyan..
kalin jg ga tau apaan..
 
Back
Top