Jokowi dan JK Mulai Silang Pendapat Soal Kabinet

spirit

Mod
304556.jpg

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla menolak usulan tim transisi untuk merampingkan dan menggabung kementerian dalam pemerintahannya ke depan. Kalla juga berseberangan dengan keinginan pasangannya, presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi, yang menolak politikus yang aktif dalam partai untuk menduduki jabatan menteri.

"Perubahan yang kecil-kecil saja. Toh, bisa jalan," kata JK, sebutan Kalla, di kediamannya, Jalan Brawijaya 6, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Agustus 2014. Penolakan ini, menurut JK, bukan tanpa alasan. Kalla menjelaskan bila jumlah kementerian dirampingkan, itu bakal memakan waktu yang cukup lama lantaran untuk menyesuaikan kinerja.

Di sisi lain, dia dan Jokowi ingin langsung bekerja mewujudkan janji dan menyelesaikan masalah berat yang diemban negara. "Kalau sistem dirombak lagi, kami akan menyusun siapa dirjennya dan di mana kantornya. Kapan kerjanya?" tanya Kalla.

Tim Transisi Joko Widodo-JK menawarkan perampingan kementerian, dari 34 menjadi 27 kementerian. Rancangan kebijakan itu bertujuan menghemat APBN sebesar Rp 3,8 triliun. Sementara itu, menurut JK, penggabungan kementerian juga tidak bakal menghemat anggaran lantaran tidak ada istilah pemutusan hubungan kerja bagi pegawai pemerintahan.

Di sisi lain, penggabungan juga akan sulit diawasi lantaran jumlah pegawai semakin banyak dalam satu institusi kementerian. "Saya dulu Menteri Perindustrian dan Perdagangan dengan pegawai 7000-an lebih. Itu susah diawasi," ucapnya.

Alasan lain, kata Kalla, adalah ciri kinerja kementerian yang perlu dipertajam. Mantan Ketua Umum Golkar itu mencontohkan usulan menggabungkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. Menurut dia, penggabungan boleh dilakukan bila ekspor Indonesia lebih banyak pada hasil industri. "Tapi kenyataannya hanya 25 persen ekspor dari industri. Makanya harus fokus di situ dulu," kata dia.

Beredar kabar JK ogah membahas rencana kebijakan itu lantaran tidak dilibatkan dalam pembentukan tim transisi dan pembuatan rencana kebijakannya. Namun, kabar itu dibantah oleh Akbar Faisal, Deputi Tim Transisi. "Justru Pak Jokowi dan Pak JK yang mengendalikan tim," ujarnya.

Soal jabatan menteri dan tokoh partai politik, Jokowi menginginkan menterinya harus bertugas penuh membantu presiden dalam menjalankan program kerjanya. Artinya, menteri sebaiknya tidak menduduki jabatan partai politik.

Menanggapi pandangan itu, Kalla mengatakan menteri dari kalangan politikus tak boleh dihapus. Sebab, kata Kalla, kabinet tak lepas dari politik. "Kita harus menghargai suara partai," ujarnya. Kalla berpendapat tidak boleh ada dikotomi antara politikus dengan profesional. "Politikus tidak semuannya berperilaku buruk dan senang korupsi," ujarnya. "Ada juga menteri yang masuk KPK dari kalangan profesional."
 
kayaknya Jokowi ingin melakukan hal yang sama dengan lelang jabatan di Jakarta beberapa waktu lalu saat ia masih menjabat Gubernur ya? tapi itu emang pasti memakan banyak waktu dan biaya <:||
 
kayaknya Jokowi ingin melakukan hal yang sama dengan lelang jabatan di Jakarta beberapa waktu lalu saat ia masih menjabat Gubernur ya? tapi itu emang pasti memakan banyak waktu dan biaya <:||

malah bagus lelang jabatan. Ak setuju, ini cara pemerintahan di LN. Tp yg jadi masalah itu JK, dulu waktu pasangan sama SBY kayak gitu suka maunya sendiri
 
malah bagus lelang jabatan. Ak setuju, ini cara pemerintahan di LN. Tp yg jadi masalah itu JK, dulu waktu pasangan sama SBY kayak gitu suka maunya sendiri
iya bagus sih jadi ketahuan nanti yang menjabat bener-bener punya keterampilan dan punya rasa tanggung jawab dengan jabatannya ...tapi kalau untuk segi waktu... emang memakan banyak waktu juga...

kalau jokowi mau melakukan hal itu harus dari sekarang-sekarang ini di laksanain kan? dan kalau masih saling beda pendapat sama wakilnya kaya gini gimana nanti untuk memutuskannya?? jangan bilang nanti bu Megawati turun tangan
 
ak yakin Jokowi akan diubek2 sama JK itu. Wataknya yg egois itu yg akan membuat mereka akan selalu beda pendapat.
 
ak yakin Jokowi akan diubek2 sama JK itu. Wataknya yg egois itu yg akan membuat mereka akan selalu beda pendapat.
sekarang tergantung dari pak Jokowinya, apa dia bisa lebih tegas sebagai presiden? kalau dia tegas itu ga akan jadi masalah, kalau halitu aja beliau ga bisa menangani gimana mau urus bangsa ini? :)
 
sekarang tergantung dari pak Jokowinya, apa dia bisa lebih tegas sebagai presiden? kalau dia tegas itu ga akan jadi masalah, kalau halitu aja beliau ga bisa menangani gimana mau urus bangsa ini? :)

semoga saja Jokowi-JK dapat memenuhi janji2nya saat kampanye. Mau adakan Tol laut, mau buat pesawat tanpa awak, mau tuntaskan kemiskinan, mau tuntaskan pelanggaran HAM termasuk kasus Munir, mau usut tuntas kasus bank Century, dll.
 
Last edited:
semoga saja Jokowi-JK dapat memenuhi janji2nya saat kampanye. Mau adakan Tol laut, mau buat pesawat tanpa awak, mau tuntaskan kemiskinan, mau tuntaskan pelanggaran HAM termasuk kasus Munir, mau usut tuntas kasus bank Century, dll.
hoo... tol laut... proyek itu bukannya cuma beberapa negara yang udah buat ya? hebat bgt klo benner dibikin...

pesawat tanpa awak... mau bantu perang di pakistan kah??? hahahaha
 
hoo... tol laut... proyek itu bukannya cuma beberapa negara yang udah buat ya? hebat bgt klo benner dibikin...

pesawat tanpa awak... mau bantu perang di pakistan kah??? hahahaha

menurut Jokowi sih saat debat capres ketiga, semua itu gampang. Kita tunggu aja semoga benar2 terwujud dan Indonesia bisa setara dgn negara2 maju

Ini 54 Janji Jokowi-JK Saat Kampanye

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Jokow Widodo-Jusuf Kalla meraih suara terbanyak dalam Pilpres yang berlangsung 9 Juli lalu.

Selama berlangsungnya masa kampanye, Joko Widodo dan Jusuf Kalla menebar janji kepada masyarakat Indonesia. Sedikitnya ada 54 janji yang diutarakan oleh pasangan pemenang Pilpres 2014 ini saat mereka menggelar kampanye di berbagai kesempatan dan tempat beberapa waktu lalu.

Berikut daftar janji Kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla jika mereka terpilih menjadi Presiden dan Wapres yang dimuat oleh berbagai media massa di dalam negeri.

1. Membuktikan dan merealisasikan janji-janji dalam visi-misi

2. Tidak berada di bawah bayang-bayang Megawati

3. Menyusun kabinet yang ramping dan diisi oleh profesional

4. Penerapan e-Government

5. Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 7 persen (mengembalikan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen)

6. Tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional

7. Mendukung kemerdekaan dan mendirikan KBRI di Palestina

8. Membeli kembali Indosat


Janji kampanye khusus di bidang pertanian:

9. Program kepemilikan tanah pertanian untuk 4,5 juta kepala keluarga

10. Pembangunan/perbaikan irigasi di 3 juta hektare (ha) sawah

11. Pembangunan 25 bendungan

12. Menyediakan 1 juta ha lahan pertanian baru di luar Jawa

13. Pendirian bank petani

14. Penguatan Bulog

15. Menyejahterakan kehidupan petani

16. Mengelola persediaan pupuk dan menjaga harga tetap murah

Janji kampanye khusus di bidang kelautan:

17. Membangun pusat pelelangan, penyimpanan dan pengolahan ikan

18. Membangun industri maritim

19. Menyederhanakan regulasi perikanan

20. Mempermudah nelayan mendapatkan Solar sebagai bahan bakar kapal dengan mendirikan SPBU khusus

Janji kampanye khusus di bidang perdagangan:

21. Menurunkan harga sembako

22. Perbaikan 5.000 pasar tradisional

23. Menghentikan impor daging


Janji kampanye khusus di bidang infrastruktur:

24. Menyediakan fasilitas air bersih untuk seluruh rakyat

25. Mewujudkan tol laut Aceh-Papua

26. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan pelabuhan


Janji kampanye khusus di bidang energi:

27. Menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM)


Janji kampanye khusus di bidang UKM dan ekonomi kreatif:

28. Bantuan dana Rp 10 juta per tahun untuk UMKM/koperasi

29. Mendorong, memperkuat dan mempromosikan industri kreatif dan digital sebagai salah satu upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.


Janji kampanye khusus di bidang kesra:

30. Meningkatkan kualitas dan kuantitas program raskin

31. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk memberi subsidi Rp1 juta per bulan untuk keluarga pra sejahtera sepanjang pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen

32. Alokasi Rp 1,4 miliar untuk setiap desa


Janji kampanye khusus di bidang kesehatan:

33. Layanan kesehatan gratis rawat inap/rawat jalan dengan Kartu Indonesia Sehat

34. Membangun 6.000 puskesmas dengan fasilitas rawat inap


Janji kampanye khusus di bidang ketenagakerjaan:

35. Memperhatikan permasalahan outsourcing

36. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri

37. Menjadikan perangkat desa sebagai pegawai negeri sipil (PNS)

38. Menurunkan pengangguran dengan menciptakan 10 juta lapangan kerja baru selama lima tahun

39. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur


Janji kampanye khusus di bidang pertahanan:

40. Meningkatkan 3 kali lipat anggaran pertahanan

41. Drone untuk ketahanan nasional


Bersambung....
 
Back
Top