Jokowi: Saya Minta Presiden SBY untuk Menaikkan Harga BBM

spirit

Mod
115158_jokowi.jpg

Hasil pertemuan Presiden SBY dan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) mulai terungkap. Salah satu pembahasan utama dalam pertemuan di Nusa Dua Bali tersebut soal permintaan Jokowi kepada Presiden SBY soal kenaikan harga BBM subsidi.

"Jadi tadi malam memang secara khusus saya meminta kepada Presiden SBY untuk menekan defisit APBN dengan menaikkan harga BBM," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2014).

Jokowi mengatakan subsidi itu harus dialihkan pada usaha produktif, ditampung di desa, UMKM, nelayan. Menurutnya anggaran subsidi jangan sampai untuk hal-hal konsumtif seperti mobil-mobil pribadi.

"Saya kira harus mulai berubah dari konsumtif ke produktif," katanya.

Seperti diketahui semalam Presiden SBY dan Jokowi melakukan pertemuan 4 mata di Nusa Dua Bali. Pasca pertemuan, kedua belah pihak tak merinci apa saja yang dibahas.

~detik
 
PDIP: 2013 Tolak Kenaikan Harga BBM, Sekarang Dukung

Saat tidak berkuasa, berulangkali PDIP menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah SBY. Sampai demo segala. Masyarakat banyak akhirnya banyak yang simpati dengan PDIP karena mereka mengira PDIP pembela rakyat.
Sekarang Jokowi, capres yang diusung PDIP ingin menaikan harga BBM bahkan hingga sama sekali tidak ada subsidi BBM sedikit pun.

Akankah PDIP menolak kenaikan harga BBM ini dengan keras?
Atau diam seribu basa?

rieke-tolak-kenaikan-harga-bbm.jpg

Foto di atas pengurus PDIP, Rieke Diah Pitaloka menolak kenaikan harga BBM karena saat itu dia anggap menyengsarakan rakyat.

Berita ini baru 1 tahun berlalu:
Kalah di Parlemen, PDIP Gelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Hari Ini
Dalam sidang paripurna RAPBN-P 2013, PDIP menjadi partai paling keras menolak disahkannya RAPBN-P 2013 yang didalamnya ada dana kompensasi BBM. Perjuangan tak berhenti, PDIP hari ini turun ke jalan kembali suarakan penolakan kenaikan harga BBM.
“Saya sudah gunakan hak parlemen saya dan kalah, maka saya gunakan hak satunya perjuangan ekstra parlemen. Bukan hanya PDIP, tetapi bersama rakyat,” kata Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, kepada detikcom, Rabu (19/6/2013).

Menurut Ribka, PDIP prihatin dengan keputusan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi, karena kenaikan harga BBM berdampak besar pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya transportasi.

“Ini paling menyedihkan, nasib rakyat kok divoting (di paripurna). Ini tahun politik, jangan dong ketika butuh suara rakyat mengemis, tapi giliran menentukan nasib rakyat divoting. Kita tahu semua itu hanya drama!” kritiknya.

Pihaknya juga mengkritik Bantuan Langsung Sementara Masyarakat sebagai kompensasi naiknya harga BBM. Menurut Ribka, BLSM yang hanya diberikan 4 bulan tidak bisa menutup penderitaan rakyat miskin.

~indonesiakita
 
nah nah... apa PDIP tahun ini akan menelan semua kata-katanya tahun lalu yang menolak kenaikan BBM? buah simalakama ahhahaha
 
nah nah... apa PDIP tahun ini akan menelan semua kata-katanya tahun lalu yang menolak kenaikan BBM? buah simalakama ahhahaha

jika BBM jadi dinaikkan maka harga bahan pokok serta transportasi juga pastilah ikut naik tp gaji karyawan dan PNS blm tentu ikut naik loh. Rencananya BBM akan dinaikkan 40%
 
Megawati Tanggapi Wacana Kenaikan Harga BBM

20140813_201647_pembekalan-calon-pimpinan-dprd-pdip.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ikut menanggapi wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu mengingat selama ini PDI Perjuangan selalu bersikap menolak kenaikkan BBM saat berada di luar kabinet selama 10 tahun.

"Ingat PDIP bukan oposisi, kalian mesti tahu konstitusi, tidak ada oposisi, kami berada diluar kabinet. karena di tingkat provinsi dan kabupaten pemilihan langsung dan kami ada. Kami bersikap tidak pernah oposisi," kata Megawati mengawali pembicaraan di Posko Tim Kampanye Nasional (TKN) Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Ia mengatakan bila masih subsidi masih bisa ditahan maka BBM tidak dinaikkan harganya. "Jangan kami dibilang tidak konsisten, bukan begitu," ujarnya.

Megawati mencontohkan saat ini terjadi antrean BBM. Apalagi BBM bersubsidi kini dibatasi.
"Rakyat jadi kacau. Sebagai pemerintah yang akan datang, Pak Jokowi sudah bertemu Pak SBY," kata Megawati.

Presiden RI ke-5 itu mempertanyakan kebijakan SBY yang sudah menjalakan roda pemerintahan selama 10 tahun.

"Realitasnya bagaimana, kenyataan. Ini bukan hal sembarangan, kita berhitung terus, kalau bisa ditahan dan didiskusikan," imbuhnya.

Ia menuturkan fakta bahwa telah terjadi defisit APBN. "Ini yang harus diketahui, bagaimana mencari pemasukannya, bagaimana?" kata Megawati menutup pembicaraan.
Sementara Presiden Terpilih Joko Widodo belum dapat memutuskan wacana kenaikkan BBM. "Semua harus dievaluasi secara ekonomi dan politik," kata Jokowi.
 
Demokrat Ingatkan PDI-P Buku Putih Tolak Kenaikan BBM

144225920140827DRA6780x390.JPG

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, mengingatkan PDI Perjuangan soal buku milik PDIP yang menyatakan bahwa adanya alternatif lain yang bisa dilakukan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Kita tidak mengatakan menolak, kita serahkan kepada pemerintahan yang akan datang. Tapi kami cuma mengingatkan kenapa tidak menerapkankan buku putih milik PDI-P saat menolak kenaikan BBM pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono?" kata Nurhayati, di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Ketua Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan, PDIP selalu menyatakan kenaikan harga BBM saat SBY memerintah tidak perlu dilakukan.

"Nah, alternatif-alternatif sebagaimana yang ada dalam buku putih itu sebaiknya dilaksanakan saja oleh PDIP supaya tidak merugikan rakyat. Kami tidak menolak, tapi kami hanya mengingatkan saja," kata Nurhayati.

Nurhayati menyinggung sikap PDIP yang selalu menentang ketika pemerintahan SBY berencana menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Demo di mana-mana, siapa yang memimpin, kita tahulah. Sekarang kembalikan saja, rakyat sudah menaruh kepercayaan pada PDIP karena yakin PDIP tidak akan menaikkan BBM karena punya alternatif. Silahkan dijalankan karena sudah dapat mandat dari rakyat," pungkas Nurhayati.

Hal yang sama disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sohibul Iman.

"Kita sejalan dengan PDIP yang menolak kenaikan harga BBM. Kita juga ingatkan PDIP akan buku putih yang mereka terbitkan," ungkap Sohibul.

Fraksi PDIP sempat menerbitkan buku yang berjudul berjudul "??Argumentasi PDI Perjuangan Menolak Kenaikan Harga BBM". Buku ini dibagikan kepada seluruh anggota fraksi DPR, wartawan dan juga pengunjung ketika rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/3/2012).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani saat itu mengatakan, pembagian buku gratis ini sebagai bentuk konsistensi PDIP memperjuangkan hak-hak rakyat.

"Buku ini ibarat buku panduan bagi anggota fraksi maupun struktur partai dari tingkat pusat dan daerah," kata Puan seperti dikutip Kontan.co.id.

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo mengaku siap menaikkan harga BBM bersubsidi nantinya meskipun kebijakan tersebut dianggap tidak populer oleh masyarakat. Bagi Jokowi, yang terpenting, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi itu disertai pengalihan anggaran untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.
 
SBY: Saya Tak Pernah Desak Mega Naikkan BBM

Op7aCT8GFG.jpg

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus didesak oleh banyak pihak untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Merasa didiskriminasi, SBY pun menyampaikan pendapatnya lewat akun pribadi yang dia unggah di Youtube.

"2004, saya tidak mendesak pemerintahan untuk menaikan harga BBM, dulu sangat jauh gap-nya. Ketika saya menaikan harga BBM yang prosentasenya tinggi, saya tidak pernah membebani pemerintahan Ibu Megawati," kata SBY dalam akunnya di youtube, Jumat (29/8/2014).

"Saya memahami dulu kenapa saya harus menaikan harga BBM. Karena selalu ada kewajiban tugas yang harus dijawab satu pemerintahan ke pemerintahan yang lain," tambah dia.

Menurutnya, situasi tersebut sekarang berbeda, oleh karena itu dia mengatakan para pemerintahan harus menghormati kebijakan dan pilihan masing-masing. Pasalnya, tantangan yang dihadapi tentu berbeda.

"Kenapa sekarang kami dipaksa menaikan harga BBM? Apa tidak akan menaikan kemiskinan? Kalau saya naikkan harga BBM tahun ini, maka beban rakyat akan terlalu berat," tutur dia.

~okezone
 
habisnya serba salah sih, naikin BBM dengan menghilangkan BBM bersubsidi sama-sama mencekik rakyat menengah kebawah

apalagi yang mencari penghasilan menggunakan kendaraan... itu sudah sangat mencekik
 
Back
Top