6 Kebiasaan Buruk Orangtua yang Membahayakan Anak

tiaseptiani

New member
bigstock-Happy-family-of-three-having-f-42682000.jpg

Kewajiban orangtua untuk mengurus anak bukan sekadar meluangkan waktu, tapi juga siap untuk menjaga ucapan dan perilaku agar anak meniru hal-hal baik dari mereka. Sebagai orang yang terdekat, orang tua merupakan contoh dalam segala hal, mulai dari berpikir, berbicara, dan bertindak.

Namun, acapkali orangtua lupa bahwa tindakannya dicontoh oleh si anak. Memberi contoh baik kepada anak tak hanya membuat mereka berkembang lebih baik, Anda pun juga. Segera ubah enam kebiasaan buruk yang sering orangtua lakukan, seperti dilansir WebMD, Minggu (7/9/2014).

1. Tidak percaya diri
Banyak ibu yang mengeluhkan tentang lemak di perut, baju yang tak muat, kemampuan mereka yang buruk dalam satu bidang. Mendengar apa yang ibu katakan, mengarahkan anak terutama anak perempuan untuk sangat memperhatikan harga diri dan citra tubuh. Akibatnya hal ini mendorong kepada kebiasaan tak sehat seperti diet tak sehat dan gangguan makan berbahaya.

2. Makan emosional
Dalam keadaan kesal, sedih atau kecewa banyak orang yang meluapkan dengan makan-makan yang disukai. Ketika hal ini tertangkap oleh anak, si anak seperti menerima pesan bahwa makanan adalah cara terbaik untuk menenangkan diri. Hal ini bisa diikuti anak-anak yang bisa memicu obesitas saat mereka besar tentunya.

3. Asyik dengan ponsel
Jika Anda terbiasa makan sambil memegang ponsel untuk menjawab pesan teman atau pekerjaan bisa ditiru oleh si Kecil. Bahayanya, jika mereka mengikuti dan kecanduan dengan peralatan elektronik akan membuat permasalahan dengan tidur, performa di sekolah, serta berat badan yang melonjak.

4. Minum alkohol saat ada masalah
Jika Anda melarikan diri dari masalah di kantor dengan minum minuman beralkohol. Ini semacam cara memberitahu si kecil bahwa alkohol adalah cara untuk meredakan stres dan merasakan lebih baik. Daripada menjatuhkan pilihan ke minum minuman beralkohol lebih baik lakukan olahraga, meditasi, atau hobi.

5. Bertengkar dengan pasangan
Jika bertengkar dengan pasangan jangan di hadapan anak-anak. Anak-anak akan melihat hal tersebut adalah hal biasa.

6. Bergosip
Membicarakan orang lain terutama keburukannya di hadapan anak acapkali tak disadari oleh orangtua. Lebih baik introspeksi diri terlebih dahulu baru berani bergosip. Anak bisa sekali meniru kebiasaan Anda ini.


sumber : Liputan6.com
 
wah terima kasih infonya tia. bermnafaat nih terutama di bagian terakhir tentang gosip. emang bner sih jangan bergosip di depan anak. biasanya sih ibu2 yg kyk gini
 
iya bener, soalnya ibu2 itu kan kalau lagi bawa jalan anak-anak di sekitar rumah pasti saat kumpul langsung ngegosip. iya sih biar ga jenuh tapi ngegosip mending jangan di deket anak, mending ngomongin tentang anak-anak mereka yang sedang di asuh seperti gimana pertumuhannya, kecerdasannya, dll

sepertinya itu lebih bagus :D
 
Back
Top