Perkembangan Kecepatan Akses Internet di Indonesia

fangs

New member
Kini teknologi tak lagi dipandang sebagai barang mewah yang hanya bisa diperoleh oleh masyarakat modern kalangan atas. Dengan dukungan ketersediaan sumber daya teknologi yang murah dan mudah diakses, teknologi seakan dapat dirangkul oleh seluruh lapisan masyarakat yang menginginkannya.

Salah satu bentuk teknologi yang dapat diperoleh dengan mudah oleh seluruh kalangan masyarakat adalah internet. Ya, internet telah membantu mempermudah beragam kegiatan kita. Kini internet tak hanya bisa diakses melalui perangkat desktop PC, tapi juga dapat diakses melalui smartphone dan ragam jenis gadget lainnya. Tentu mengasyikkan bila kita dapat mengakses internet secara cepat dan lancar.

Namun apakah kita mengenal sejarah perkembangan kecepatan akses internet di Indonesia sebelum bisa berselancar semudah sekarang ini? Jika banyak dari kita yang belum mengetahui sejarah teknologi tersebut, alangkah baiknya bila kita menyimak dulu ulasan singkatnya berikut ini:

1. Berawal dari GPRS

GPRS (General Packet Radio Service) merupakan salah satu teknologi yang memungkinkan proses pengiriman dan penerimaan data berlangsung lebih cepat daripada proses yang menggunakan konsep Circuit Switch Data (CSD). Perpaduan telepon seluler dengan konsep teknologi GPRS telah menghasilkan teknologi baru yang diberi nama 2.5 G. Teknologi ini memungkinkan transfer berbagai format data seperti email, gambar dan akses browser (www).

2. Berlanjut ke EDGE

EDGE adalah singkatan dari Enhanced Data rate for GSM Revolution. Jaringan ini merupakan bentuk pengembangan jaringan GSM yang dulu pada awalnya hanya dimiliki oleh 3 perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia, yakni Indosat, Telkomsel dan Excelcomindo. EDGE sendiri dapat diartikan sebagai 2.75G, yang juga mempelopori kehadiran 3G di Indonesia.

Pada awalnya pengaplikasian EDGE bertujuan untuk meningkatkan kecepatan data pada pranala radio GSM. Secara umum, EDGE menawarkan kapasitas akses yang jauh lebih besar dan lebih baik dari GPRS.

3. Munculnya 3G

3G adalah suatu bentuk standar jaringan telepon seluler yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union(ITU). Kehadiran 3G memang menjadi evolusi teknologi yang sangat modern. Namun rupanya kehadiran 3G belum mampu memfasilitasi kegiatan menonton video langsung dari internet atau kegiatan percakapan telepon dengan media video (dikenal dengan sebutan video call).

Kendati demikian, kehadiran 3G tentu sudah mengungguli para pendahulunya, seperti GPRS dan EDGE. Tak hanya itu, 3G juga menjadi suatu standar baru bagi berbagai perusahaan telekomunikasi untuk menetapkan kapasitas jaringan kabel yang beredar di pasaran. Di Indonesia sendiri, operator 3G pertama kali dimunculkan sekitar tahun 2004.

4. Lalu 3.5G, Hasil Pengembangan Dari 3G

3.5G sering disebut juga sebagai HSDPA (High Speed Download Packet Access). HSDPA menawarkan konsep yang jauh lebih matang dibandingkan saudara tuanya, 3G. Melalui penggunaan HSDPA, kualitas video call menjadi lebih halus dan jernih, akses internet jauh lebih cepat dan delay VoIP juga bisa diminimalkan. Dengan teknologi ini, kita dapat mengirimkan data sebesar 14.45 Mb dalam satuan waktu per detik. Cukup canggih bukan.

5. Kemudian Munculnya 4G

Pada periode Februari 2014, pemerintah Indonesia mulai mempersiapkan regulasi mengenai msuknya konsep teknologi 4G di Indonesia. Konsep 4G sendiri sebenarnya berbentuk LTE (Long Term Evaluation) yang mengembangkan teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband. 4G tentu menawarkan fasilitas dan kecanggihan teknologi yang lebih memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan para pengguna internet di Indonesia.

6. Bersiap Diri Untuk si Canggih 5G

Saat ini sepertinya kita harus mulai bersiap untuk menantikan kehadiran si canggih 5G. Bagi pengguna internet awam, fasilitas 5G tentu sangat menggiurkan, dengan kecepatan akses transfer data yang diklaim dapat mencapai angka 10 Gb per detik. Dengan 4G, kita mungkin perlu waktu 1 menit untuk mengunduh sebuah file film.

Namun dengan 5G, kita mungkin hanya butuh waktu 1 detik saja. Hingga saat ini International Telecommunication Union (ITU) telah membentuk organisasi khusus untuk mempelajari pengembangan teknologi 5G. Organisasi tersebut terdiri dari kawasan Eropa, China, Jepang dan Korea Selatan

Wow, nampaknya seru sekali mempelajari perkembangan teknologi di dunia. Semoga berbagai inovasi tersebut dapat mempengaruhi kecepatan akses internet di Indonesia dan mulai berpenetrasi untuk memajukan sejumlah wilayah Indonesia yang teknologinya masih agak tertinggal.

Sumber
 
Udah gak sabar nich nunggu gadget yang sudah menggunakan koneksi internetnya 5G, kayak apa ya kecepatan akses internetnya.
 
Last edited by a moderator:
Udah gak sabar nich nunggu gadget yang sudah menggunakan koneksi internetnya 5G, kayak apa ya kecepatan akses internetnya.

masih lama lagi dech gan kita bs dptin 5G soalny c skrg kita aja masih pakai 3,5 G.. kita c ga bs mengejar negara yg maju nich :D
 
gak mau berharap muluk-muluk ke 5G. wong 4G aja belum bener infrastrukturnya, pemainnya juga belum banyak
 
Informasi tentang perkembangan internet ini bagiku merupakan artikel yang menarik. Maaf saya copy dan di paste di blog pembelajaranku untuk para siswaku di sekolah, SMA Negeri 1 Tengaran. Maklum saya adalah seorang guru di SMA dan selalu berkoar-kora tentang internet dan fungsinya termasuk juga fungsi bisnisnya yakni misalnya untuk melakukan aktifitas trading forex. Meskipun untuk anak SMA belum bisa karena belum cukup umur yaitu minimal 18 tahun begitu tetapi saya selalu mau mengajar mereka termasuk forex sebagai persiapan untuk masa depan mereka, semoga lebih cerah
 
Last edited:
Layanan web hosting dimana salah satu faktor penentunya adalah kehandalan hardware, kecepatan, keamanan, dan fleksibilitas.
 
Last edited by a moderator:
Kecepatan internet di Indonesia kata beberapa sumber yang saya baca katanya sangat lambat tetapi kalau saya pikir-pikir itulah kenyataan yang kita alami. Kalau internet untuk bisnis memang perlu kecepatan di atas rata-rata. Untuk trading forex hal ini menjadi masalah karena akan berpengaruh terhadap eksekusi order menjadi tidak real time. Sering terjadi rewouet karena kecepatan internet itu, ketika kita melakukan mengekskusi order yang tidak tepat persis pada harga yang kita order. Kalau untuk seorang trader forex memang itu sudah biasalah
 
kalo beneran 1mbps, bufferingnya gak bakalan terlalu sering ngadet. tapi kan kadang2 dibilangnya kecepatan UP TO 1mbps, jadi ya berarti bisa kurang dari itu. Nah, itu tuh yang bikin ngadet youtube
 
Kecepatan internet di Indonesia memang tergolong tidak cepat dibandingkan dengan negara-negara lain. Walau demikian kita perlu bersyukur bahwa diberi kesempatan untuk boleh menikmati fasilitas internet, daripada tidak sama sekali. Bijaksanalah dalam menggunakan internet.
 
Lumayan! 60rb dpt 2GB/1 bulan. ditambah bonus midnight 12GB.


Ga memalukan kok speed inet indonesia. jangan baca berita dan langsung percaya, lihat hasil nyata di rate web2 speed-test.

- n1 -
 

Attachments

  • Sprrd.jpg
    Sprrd.jpg
    161 KB · Views: 151
  • Clipboard-1.jpg
    Clipboard-1.jpg
    128.9 KB · Views: 156
Last edited:
Tidak masalah kalau itu kenyataan yang harus kita alami. Orang lain masih lebih lambat koch (kecepatan internetnya) bahkan tidak ada akses sama sekali
 
kalo buat streaming den? cepet ga? misalkan nonton youtube gitu

internet dikatakan cepat atau lambat itu relatif, tergantung persepsi dan sudut pandang penggunanya juga.

1 Mbps bisa buat streamingan youtube 360p dengan lancar, kalau untuk video 480p terkadang masih bisa timbul buffering. Karena untuk video 480p standarnya youtube itu menggunakan bitrate antara 500 - 2000 Kbps dengan average 1000 Kbps.

Kalau doyan streamingan sih yang jelas disesuaikan aja antara konektivitas internetnya dengan ukuran layar display/monitor yang digunakan untuk streamingan.

Jangan terlalu memaksakan streaming di layar display/monitor yang berukuran sangat besar (Eg: 32 inchi FullHD) sementara konektivitas internet ga mendukung untuk streamingan dengan konten yang setara dengan resolusi display/monitornya.

Video youtube 720p masih cukup nyaman untuk dilihat di display/monitor FullHD. Butuh bandwidth internet sekitar 3 Mbps minimalnya supaya nggak sering buffer. Dan untuk streamingan video youtube 1080p butuh bandwidth internet sekitar 5 Mbps minimalnya.
 
Kecepatan internet di Indonesia memang tergolong tidak cepat dibandingkan dengan negara-negara lain. Walau demikian kita perlu bersyukur bahwa diberi kesempatan untuk boleh menikmati fasilitas internet, daripada tidak sama sekali. Bijaksanalah dalam menggunakan internet.

Saat ini kecepatan internet di Indonesia sudah lebih baik dari beberapa tahun kebelakang. Internet rumahan 10 Mbps di beberapa daerah juga sudah menjadi hal yang lumrah. Dari yang awalnya masih pakai penghantar kabel tembaga, lalu selanjutnya ke semi fiber dan lalu saat ini ke mulai ke fiber secara full (FTTH).

Kalau yang jenis mobile broadband 3G/4G memang tidak perlu dijadikan patokan dan jangan dijadikan patokan pengukuran. Sebab sedikit bergeser posisi, bisa jauh berbeda kecepatan koneksi yang didapat. Besaran sinyal yang didapat juga tidak bisa dijadikan acuan. Karena lebih banyak faktor teknis yg memang bukan konsumsinya masyarakat awam
 
Saya membaca harian kompas bahwa kecepatan internet di Indonesia mulai membaik. Katanya sudah mencapai rank ke 77. Ada kemajuan hebat soalnya sebelumnya kita berada di urutan ke 100 sekian.
 
Yang disayangkan inet di indonesia masih mengandalkan kata kata up to
tapi yang lebih disayangkan batas maksimal up to itu yang ga pernah ane dapet dapet
 
Back
Top