Wayang Wong “MAHABANDHANA”

ironman2000

New member
Wayang Wong “MAHABANDHANA”

Master-Design-Wayang-Orang-FINAL-KERTAS-A3_zps2b3b6105.jpg


TRIARDHIKA PRODUCTION
Dengan bangga Mempersembahkan :

“MAHABHANDANA”
Kekuatan Tali-Tali Berbisa
(The Power of Venomous Ropes)

Wayang Wong Sriwedari

Representasi karya adiluhung penuh simbol dan makna dalam kemegahan Artistik dan Garapan Tarian Jawa Klasik.

Jumat, 3 Oktober 2014

Pk.20.00-10.00 WIB
Gedung Kesenian Jakarta.
Jl Gedung Kesenian No.1,Jakarta Pusat


Didukung oleh 150 seniman dari Surakarta dan Jakarta
Agus Prasetyo|Sutradara
Eny Sulistyowati|Produser
Irwan Riyadi|Penulis Naskah
KRMT. Hartoyo Budoyo Nagoro|Penata Kostum
Sri Wardoyo, Trian Heri Pitoyo|Koreografer
Ahmad Dipoyono, Eny Sulistyowati, Agus Prasetyo|Penari Utama

Dedek Wahyudi|Penata Musik
Memiliki catatan rekor dunia dalam Pemecah Rekor MURI (Musium Rekor Indonesia) membunyikan gamelan Corobalen’ 36 jam, 36 menit, 36 Detik Nonstop, yang pernah digelar di Jakarta tahun 2011.

Wahyu Santoso Prabowo Bintang Tamu|Maestro Tari Jawa
Agus Prasetyo|Penerus Wayang Orang Sriwedari

HTM:
VIP Rp 350.000,-
KELAS 1 Rp 250.000,-
BALKON Rp 150.000,-


TIKET& RESERVASI :

TRIARDHIKA
021-79196908-09/79190826/70930561
NISA : 0875857088
ADRI : 081908640002
META : 081289389749
FURY : 081289389749, 081807409696
INTERNATIONAL RESERVATION
+628161459638

INFORMASI :
www.Triardhika Production.com
Email : RSVP Mahaabandhana@gmail.com
Facebook : MAHABANDHANA
Twitter : Mahabandhana2014


Wayang Wong “MAHABANDHANA”
Karya Adiluhung dalam Kemegahan Artistik dan Tarian Jawa

Wayang Wong (Wayang Orang) Mahabandhana digarap secara kreatif. Dengan tetap mempertahankan keaslian wayang wong yang bersumber pada keaslian pertunjukan wayang wong istana Mangkunegaran. Namun kami kembangkan dalam konteks kekinian. Baik pada garap sanggit, koreografi, iringan musik, tata rias dan busana klasik,” tutur Eny Sulistyowati.
Pergelaran Wayang Wong Mahabandhana, terang Eny, melibatkan tak kurang dari 150 seniman tradisi dari Surakarta, Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Didukung para bintang panggung dari Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Yogyakarta, diantaranya: Agus Prasetyo yang juga bertindak sebagai sutradara. Pementasan Mahabandhana, juga melibatkan para seniman dari grup Wayang Wong Sriwedari dari Surakarta. Sebuah grup kesenian tradisionil legendaris yang sudah ada sejak tahun 1910.
Master musik dunia, Dedek Wahyudi, komposer yang sudah melalang-buana ke berbagai negara dengan karyanya, juga turut mendukung pergelaran ini. Dedek Wahyudi adalah musisi yang memiliki catatan rekor dunia dalam Pemecahan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) membunyikan gamelan ‘Corobalen’ 36 jam nonstop, yang pernah digelar di Jakarta tahun 2011.

Eny Sulistyowati berharap pergelaran Wayang Wong Mahabandhana, dapat memberikan kontribusi bagi pelestarian seni budaya adi luhung bangsa Indonesia. Memberi pencerahan hidup melalui seni budaya. Mengajak generasi muda sebagai penerus bangsa supaya mencintai kekayaan budaya negeri sendiri. “Dan tentunya dapat membangun kreativitas dan memberikan wadah bagi seniman untuk senantiasa berkarya. Mengembalikan kaidah pertunjukan wayang orang tidak hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai tatanan, dan tuntunan,” kata produser yang juga bertindak sebagai aktris dalam pementasan ini.

Pergelaran Wayang Wong Mahabandhana merupakan produksi kedua Tri Ardhika Production. Lembaga manajemen seni di bawah payung Tri Ardhika ini sebelumnya sukses mementaskan opera sejarah bertajuk ”Ken Dedes Wanita di Balik Tahta” tahun 2013 lalu. Pergelaran Wayang Wong Mahabandhana didukung lembaga terkait, antara lain, WO (Wayang Orang) Sriwedari Surakarta, Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia), Pepadi ((Persatuan Pedalangan Indonesia), Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) dan Pemerintah Kota Surakarta, serta didukung Istana Mangkunegaran Surakarta. Pemesanan tiket dapat mengubungi Tri Ardhika Production melalui telpon dan faksimili di 021 –79196908-79196909 / Fax 021-79190826.

Latar Cerita
Mahabandhana satu kekuatan dikiaskan sebagai “Tali Besar” yang dianyam oleh seorang Suman guna meraih kekuasaan pada sebuah negara besar bernama Hastina. Kecerdasan akal yang berbalut manisnya strategi dan lincahnya tutur kata, membuat Pandu sebagai seorang penguasa, Kunthi yang berhati mulia, Gendara saudara kandungnya, Destarastra, serta Tremboko pun, tak pelak masuk dalam jeratan pencapaian ambisinya. Dengan lembut dan jitu ditebarkannya kekacauan, saling sikat, saling sikut diantara penguasa dalam negara dan diantara negara. Sebuah cara mewujudkan rencananya. Hingga kisah cintapun menjadi bagian sulaman dalam benaknya. Tali-tali kecil yang tersimpul dalam Mahabandhana, telah mengantar Suman menjadi seorang pengendali tahta dalam Hastinapur. Seorang Gandamana yang jujur dan setia, Yamawidura yang bijaksana ,harus tersingkirkan dari sisi Pandu. Di titik dia hancur oleh jeratan tali yang dia buat sendiri tidak seketika menghanguskan api kelicikannya. Bahkan serta merta mengobarkan dirinya sebagai Sengkuni yang merajalela. Melingkupi dunia, dan tak terhentikan sepanjang masa.
 
Back
Top