tiaseptiani
New member
Cerita kali ini adalah pengalaman saya dan juga cerita tentang adanya makhluk ghaib yang menjadi buah bibir pada saat itu. Silahkan disimak ceritanya.
Di sebuah Taman Kanak-kanak (TK) ditengah-tengah perumahan tempat saya tinggal, terdapat satu pohon beringin yang sangat besar. Menurut cerita warga sekitar, pohon ini di huni oleh sosok kuntilanak yang menggunakan gaun merah. Entah dari mana asal sang penghuni itu, tapi yang jelas sosok ini seringkali terlihat oleh warga yang melintas tengah malam di TK tersebut. Banyak warga yang mengklaim pernah melihat sosok kuntilanak merah ini. Terkadang sosok ini hanya sekedar usil menertawakan setiap orang yang sedang melintas. Bukan isapan jempol semata, sebab saya pun pernah menjadi korban keusilan makhluk halus tersebut.
Peristiwa ini saya alami ketika saya masih duduk dikelas 3 SMP, tepatnya tahun 2003. Saat itu saya yang baru pulang dari sekolah melintasi TK tersebut. Hari yang sudah menjelang maghrib dan hujan yang rintik-rintik membuat saya was-was untuk melewati TK itu. Begitu pohon beringin telah saya lalui, saya dengan jelas mendengar suara perempuan yang sedang tertawa. Tertawanya pun aneh. Bukan seperti orang tertawa pada umumnya. Setelah suara tertawa itu berhenti, saya menoleh kebelakang, kearah pohon beringin. Keanehan pun terjadi karena pohon itu bergoyang hebat tanpa ada angin yang berhembus. Dan kembali, suara tertawa itu pun terdengar lagi. Berhasil … Penghuni pohon itu berhasil membuat saya spot jantung tidak karuan. Bukan sombong, tapi saya lebih memilih untuk tenang, dan tetap berjalan santai. Walaupun kaki saya sudah hampir mati rasa. Mau ditaruh dimana muka saya kalau saya harus lari terbirit-birit hanya karena pohon bergoyang dan suara perempuan tertawa?
Kembali lagi dicerita mitos ini. Saya yang sampai saat ini masih tinggal disekitar TK, belum sama sekali melihat sosok penghuni pohon beringin itu. Namun, penuturan dari para tetangga, makhluk ini tidak sembarangan menampakkan sosoknya pada seseorang. Pernah dengan sengaja tetangga saya mencoba menunggu di pohon itu pada saat tengah malam jum’at kliwon. Hasilnya nihil. Akhirnya saya mencari-cari informasi dengan para tetangga yang pernah melihatnya. “Saya pernah melihat kain merah dibawah pohon itu, setelah saya amati lebih dekat, kain merah ini langsung naik dengan cepat keatas pohon. Setelah itu hanya terdengar suara perempuan tertawa”. Kata Martin (nama samaran) tetangga saya.
Akhirnya dengan berbagai isu dan spekulasi dari warga, pihak TK pun menebang pohon itu dengan bantuan para ustadz dan warga setempat. Alhamdulillah, atas izin Allah, pohon ini berhasil ditebang tanpa adanya kendala apapun. Tapi bukan berarti sang kuntilanak merah ini lenyap dari tempat itu. Sang ustadz mengatakan bahwa dia bukanlah diusir, melainkan dipindahkan. Kemungkinan kuntilanak ini kembali karena memang dilokasi TK inilah tempat dia tinggal.
Cerita kuntilanak merah ini hanyalah pendapat warga yang mengaku pernah melihatnya, entah penghuninya siapa, tapi yang jelas makhluk tersebut sudah berhasil menunjukkan kehadirannya kepada warga, termasuk juga saya. Sekian cerita dari saya. Mohon maaf apabila ada kekurangan yang tidak disengaja. Terimakasih
Sumber
Di sebuah Taman Kanak-kanak (TK) ditengah-tengah perumahan tempat saya tinggal, terdapat satu pohon beringin yang sangat besar. Menurut cerita warga sekitar, pohon ini di huni oleh sosok kuntilanak yang menggunakan gaun merah. Entah dari mana asal sang penghuni itu, tapi yang jelas sosok ini seringkali terlihat oleh warga yang melintas tengah malam di TK tersebut. Banyak warga yang mengklaim pernah melihat sosok kuntilanak merah ini. Terkadang sosok ini hanya sekedar usil menertawakan setiap orang yang sedang melintas. Bukan isapan jempol semata, sebab saya pun pernah menjadi korban keusilan makhluk halus tersebut.
Peristiwa ini saya alami ketika saya masih duduk dikelas 3 SMP, tepatnya tahun 2003. Saat itu saya yang baru pulang dari sekolah melintasi TK tersebut. Hari yang sudah menjelang maghrib dan hujan yang rintik-rintik membuat saya was-was untuk melewati TK itu. Begitu pohon beringin telah saya lalui, saya dengan jelas mendengar suara perempuan yang sedang tertawa. Tertawanya pun aneh. Bukan seperti orang tertawa pada umumnya. Setelah suara tertawa itu berhenti, saya menoleh kebelakang, kearah pohon beringin. Keanehan pun terjadi karena pohon itu bergoyang hebat tanpa ada angin yang berhembus. Dan kembali, suara tertawa itu pun terdengar lagi. Berhasil … Penghuni pohon itu berhasil membuat saya spot jantung tidak karuan. Bukan sombong, tapi saya lebih memilih untuk tenang, dan tetap berjalan santai. Walaupun kaki saya sudah hampir mati rasa. Mau ditaruh dimana muka saya kalau saya harus lari terbirit-birit hanya karena pohon bergoyang dan suara perempuan tertawa?
Kembali lagi dicerita mitos ini. Saya yang sampai saat ini masih tinggal disekitar TK, belum sama sekali melihat sosok penghuni pohon beringin itu. Namun, penuturan dari para tetangga, makhluk ini tidak sembarangan menampakkan sosoknya pada seseorang. Pernah dengan sengaja tetangga saya mencoba menunggu di pohon itu pada saat tengah malam jum’at kliwon. Hasilnya nihil. Akhirnya saya mencari-cari informasi dengan para tetangga yang pernah melihatnya. “Saya pernah melihat kain merah dibawah pohon itu, setelah saya amati lebih dekat, kain merah ini langsung naik dengan cepat keatas pohon. Setelah itu hanya terdengar suara perempuan tertawa”. Kata Martin (nama samaran) tetangga saya.
Akhirnya dengan berbagai isu dan spekulasi dari warga, pihak TK pun menebang pohon itu dengan bantuan para ustadz dan warga setempat. Alhamdulillah, atas izin Allah, pohon ini berhasil ditebang tanpa adanya kendala apapun. Tapi bukan berarti sang kuntilanak merah ini lenyap dari tempat itu. Sang ustadz mengatakan bahwa dia bukanlah diusir, melainkan dipindahkan. Kemungkinan kuntilanak ini kembali karena memang dilokasi TK inilah tempat dia tinggal.
Cerita kuntilanak merah ini hanyalah pendapat warga yang mengaku pernah melihatnya, entah penghuninya siapa, tapi yang jelas makhluk tersebut sudah berhasil menunjukkan kehadirannya kepada warga, termasuk juga saya. Sekian cerita dari saya. Mohon maaf apabila ada kekurangan yang tidak disengaja. Terimakasih
Sumber
