Perempuan Normal Bisa Berubah Jadi Lesbian?

satriaekamulya

New member
1126228p.jpg


Anda mungkin pernah mendengar kisah cinta Ellen Degeneres dan Portia De Rossi, Cynthia Nixon (pemeran Miranda di Sex and the City) dan Christine Marinoni, atau Jane Lynch (bintang Glee) dan Lara Embry. Hampir semua pasangan lesbian ini dulunya pernah menjalani hubungan sebagai heteroseksual. Ketika usia mereka semakin matang, barulah mereka menyadari ada kecenderungan kuat dalam diri mereka untuk menjadi lesbian.

Sebuah studi komprehensif mengenai seksualitas perempuan rencananya akan dipresentasikan ke pertemuan tahunan American Psychological Association bulan depan. Studi ini menunjukkan pertumbuhan yang mengejutkan mengenai jumlah lesbian “yang baru sadar belakangan”, yaitu para perempuan yang mengubah seksualitas mereka ketika memasuki usia 30 tahunan. Cynthia Nixon (43), contohnya, baru memulai hubungan dengan Marinoni pada 2004.

Temuan ini juga menunjukkan, seksualitas perempuan cenderung lebih mudah berubah daripada pria. Terlihat bahwa beberapa perempuan telah menjalani pernikahan yang lama, tetapi kemudian gagal, sebelum akhirnya muncul kecenderungan lesbian dan biseksual pada awal usia paruh baya. Tak jarang mereka meninggalkan suami dan anak-anak mereka dalam keadaan bingung.

Sebagian perempuan tersebut berusaha menutupi kecenderungan untuk jadi lesbian demi mempertahankan keluarga. Sebagian yang lain tidak pernah punya keinginan untuk mengubah preferensi seksualnya sampai memasuki paruh baya. Tentu ada konsekuensi untuk keputusan tersebut dan cukup traumatik.

Menurut Christian Moran, yang mengadakan studi tersebut di Southern Connecticut State University, banyak perempuan yang awalnya mengalami trauma psikologis ketika mencoba menyambung kesetiaan mereka pada keluarga, sementara mereka juga tertarik pada perempuan.

Mengakui kecenderungan sebagai lesbian ini, bagi sebagian perempuan, terasa melegakan. Namun, bagi yang lain, hal ini dapat merusak hubungan keluarga.

Lynn Volante (53), meninggalkan pernikahannya yang sudah berjalan 16 tahun demi meniti hubungan dengan seorang perempuan. Ia sadar bahwa ia sangat menyakiti keluarganya, tetapi, “Aku tak pernah berniat menyakiti siapa pun. Aku hanya ingin jujur dengan perasaanku sendiri,” ujarnya. Keluarganya kini bisa menerima keputusannya. Namun, ia mengerti bila mereka tak akan pernah memaafkannya.

Apa pemicunya?
Mengapa para perempuan ini mengubah orientasi seksual mereka setelah menjalani pernikahan normal, padahal konsekuensinya tidak main-main?

Menurut Dr Ceri Parsons dari Staffordshire University, Inggris, ada konsekuensi psikologis dan sosial yang harus dihadapi para perempuan ini. “Perempuan saat ini merasa lebih mudah menjalani hubungan sesama jenis karena beberapa alasan: masyarakat memilih posisi yang lebih liberal. Umumnya orang lebih waspada dengan lesbianisme. Tampaknya ada peningkatan dalam relasi lesbian, tetapi mungkin ini hanya karena mereka sekarang lebih terlihat,” katanya.

Untuk satu hal, Parsons sepakat dengan kesimpulan studi tersebut, yaitu bahwa orientasi seksual perempuan bisa berubah. Pada saat tertentu perempuan bisa merasa heteroseksual, dan saat yang lain bisa mengidentifikasi dirinya sebagai lesbian.

Psikolog yang lain mengatakan bahwa perempuan bisa saling tertarik satu sama lain karena adanya empati sosial dan kemampuan untuk saling mencurahkan perasaan. “Perempuan cenderung memiliki hubungan yang dekat dengan perempuan lain daripada pria dengan pria lain,” ungkap Profesor Marilyn Davidson, psikolog di Manchester Business School.

Mereka merasa lebih mendapatkan dukungan emosional dan fisik dari relasi dengan perempuan lain daripada yang didapatkan dari suami mereka. Di lain pihak, mereka juga bisa memilih menjalani hubungan dengan perempuan karena mereka jatuh cinta. Sesederhana itu.

Meskipun demikian, tidak ada penelitian di dunia yang bisa membuktikan mengapa perempuan bisa mengubah orientasi seksualnya belakangan. Namun, mereka yang melakukannya jelas akan menimbulkan kebingungan dalam keluarga. Perpecahan dan penolakan dari anak-anak adalah satu hal yang harus diterima.

KOMPAS.com —
 
sesama perempuan itu biasanya mudah saling memahami satu sama lain, makanya mungkin karena itu banyak wanita yg lesbi :)
 
tia tau, non kalin dulu soalnya pernah tinggal di asrama, yang lingtkungannya cwe semua makanya jadi nyaris menyimpang :D
 
1126228p.jpg


Anda mungkin pernah mendengar kisah cinta Ellen Degeneres dan Portia De Rossi, Cynthia Nixon (pemeran Miranda di Sex and the City) dan Christine Marinoni, atau Jane Lynch (bintang Glee) dan Lara Embry. Hampir semua pasangan lesbian ini dulunya pernah menjalani hubungan sebagai heteroseksual. Ketika usia mereka semakin matang, barulah mereka menyadari ada kecenderungan kuat dalam diri mereka untuk menjadi lesbian.

Sebuah studi komprehensif mengenai seksualitas perempuan rencananya akan dipresentasikan ke pertemuan tahunan American Psychological Association bulan depan. Studi ini menunjukkan pertumbuhan yang mengejutkan mengenai jumlah lesbian “yang baru sadar belakangan”, yaitu para perempuan yang mengubah seksualitas mereka ketika memasuki usia 30 tahunan. Cynthia Nixon (43), contohnya, baru memulai hubungan dengan Marinoni pada 2004.

Temuan ini juga menunjukkan, seksualitas perempuan cenderung lebih mudah berubah daripada pria. Terlihat bahwa beberapa perempuan telah menjalani pernikahan yang lama, tetapi kemudian gagal, sebelum akhirnya muncul kecenderungan lesbian dan biseksual pada awal usia paruh baya. Tak jarang mereka meninggalkan suami dan anak-anak mereka dalam keadaan bingung.

Sebagian perempuan tersebut berusaha menutupi kecenderungan untuk jadi lesbian demi mempertahankan keluarga. Sebagian yang lain tidak pernah punya keinginan untuk mengubah preferensi seksualnya sampai memasuki paruh baya. Tentu ada konsekuensi untuk keputusan tersebut dan cukup traumatik.

Menurut Christian Moran, yang mengadakan studi tersebut di Southern Connecticut State University, banyak perempuan yang awalnya mengalami trauma psikologis ketika mencoba menyambung kesetiaan mereka pada keluarga, sementara mereka juga tertarik pada perempuan.

Mengakui kecenderungan sebagai lesbian ini, bagi sebagian perempuan, terasa melegakan. Namun, bagi yang lain, hal ini dapat merusak hubungan keluarga.

Lynn Volante (53), meninggalkan pernikahannya yang sudah berjalan 16 tahun demi meniti hubungan dengan seorang perempuan. Ia sadar bahwa ia sangat menyakiti keluarganya, tetapi, “Aku tak pernah berniat menyakiti siapa pun. Aku hanya ingin jujur dengan perasaanku sendiri,” ujarnya. Keluarganya kini bisa menerima keputusannya. Namun, ia mengerti bila mereka tak akan pernah memaafkannya.



Menurut Dr Ceri Parsons dari Staffordshire University, Inggris, ada konsekuensi psikologis dan sosial yang harus dihadapi para perempuan ini. “Perempuan saat ini merasa lebih mudah menjalani hubungan sesama jenis karena beberapa alasan: masyarakat memilih posisi yang lebih liberal. Umumnya orang lebih waspada dengan lesbianisme. Tampaknya ada peningkatan dalam relasi lesbian, tetapi mungkin ini hanya karena mereka sekarang lebih terlihat,” katanya.

Untuk satu hal, Parsons sepakat dengan kesimpulan studi tersebut, yaitu bahwa orientasi seksual perempuan bisa berubah. Pada saat tertentu perempuan bisa merasa heteroseksual, dan saat yang lain bisa mengidentifikasi dirinya sebagai lesbian.

Psikolog yang lain mengatakan bahwa perempuan bisa saling tertarik satu sama lain karena adanya empati sosial dan kemampuan untuk saling mencurahkan perasaan. “Perempuan cenderung memiliki hubungan yang dekat dengan perempuan lain daripada pria dengan pria lain,” ungkap Profesor Marilyn Davidson, psikolog di Manchester Business School.

Mereka merasa lebih mendapatkan dukungan emosional dan fisik dari relasi dengan perempuan lain daripada yang didapatkan dari suami mereka. Di lain pihak, mereka juga bisa memilih menjalani hubungan dengan perempuan karena mereka jatuh cinta. Sesederhana itu.

Meskipun demikian, tidak ada penelitian di dunia yang bisa membuktikan mengapa perempuan bisa mengubah orientasi seksualnya belakangan. Namun, mereka yang melakukannya jelas akan menimbulkan kebingungan dalam keluarga. Perpecahan dan penolakan dari anak-anak adalah satu hal yang harus diterima.

KOMPAS.com —
wah ngeri juga ya... tiba2 jadi pengen sama cewek

Promosi di signature saja
 
Last edited by a moderator:
beberapa temen dari pesantren itu tiba-tiba nge add fb kalin.. semogaa mereka udah gak pada inget ya :D berasa aneh aja
 
seperti nya salah satunya karena adanya trauma pada hubungan dengan laki2 yang membuat seseorang lebih merasa jauh lebih nyaman dengan sesama wanita., dan keterusan menjadi lesbi...

promosi di signature saja
 
Last edited by a moderator:
Back
Top