AirAsia QZ8501 Hilang, 4 Posko Didirikan di Bandara Soetta

tiaseptiani

New member
043329100_1413110332-bandara-soekarno-hatta.jpg


Banten - PT Angkasa Pura II menyediakan empat posko di Bandara Soekarno-Hatta. Posko tersebut disediakan bagi keluarga maupun saudara penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak pukul 07.17 WIB.

Coorporate Secretary PT AP II Daryanto mengatakan, posko tersebut tersebar di sejumlah titik. Yakni di Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 dan posko utama di seberang VIP Terminal 1.

"Posko tersebut awalnya posko Natal dan tahun baru. Karena adanya musibah AirAsia, maka dijadikan juga sebagai posko informasi bagi keluarga maupun kerabat penumpang pesawat yang hilang," ujar Daryanto di Tangerang, Minggu (28/12/2014).

Daryantoi menambahkan, keluarga atau kerabat para penumpang dapat menghubungi bagian informasi yang berada di setiap terminal Bandara Soekarno-Hatta.

"Setiap posko sudah ada petugas dari AirAsia," ujar Daryanto.

Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor register QZ 8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat itu mengangkut 7 awak dan 155 penumpang yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ant/Ali)

sumber : Liputan6.com
 
Detik-detik Sebelum AirAsia QZ8501 Hilang Kontak

035879100_1419808112-Tim-SAR-Cari-Pesawat.jpg


Jakarta - 7 Pesawat gabungan tim SAR dan TNI Angkatan Udara telah diterjunkan untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 di wilayah Tanjung Pandan dan Pangkal Pinang, Kepulayan Bangka Belitung.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (29/12/2014), pencarian ini mengacu pada perhitungan perkiraan koordinat terakhir pesawat, setelah hilang kontak dengan air traffic center (ATC).

Sebagian besar pesawat yang dikerahkan dilaporkan telah berada di lokasi, namun belum menemukan petunjuk terkait keberadaan pesawat rute Surabaya-Singapura itu.

Pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas pada pukul 05.36 WIB dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Pesawat diketahui mengontak tower pada pukul 06.12 untuk menyimpang dari rute penerbangan karena menghindari awan dan naik ke ketinggian 38.000 feet.

Permintaan menyimpang dengan berbelok ke kiri telah disetujui. Namun ATC belum mengizinkan pesawat AirAsia QZ8501 naik ke ketinggian 38.000 feet --karena kondisi traffic, pada pukul 06.18 WIB pesawat hilang dari pantauan radar dan hilang kontak. (Dan/Rmn)

sumber : Liputan6.com
 
Siswi SD di Surabaya Diperkirakan Ikut Tumpangi AirAsia QZ8501

Airasia-140714-Johan.jpg


Surabaya - Seorang siswi kelas V SD Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Naura Kanita Rosada Suseno (11), bersama ayah, ibu, dan neneknya diperkirakan menjadi penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura kemarin.

"Kami mencari informasi tentang Naura sekeluarga hingga ke bandara, lalu ke rumahnya di kawasan Aloha, Waru, Sidoarjo, dan Ketintang, Surabaya, namun kedua rumah itu kosong," kata Mufidah, Wakil Kepala SD Khadijah, Surabaya, Minggu (29/12/2014) malam.

Mufidah yang sempat mencari informasi ke Bandara Juanda Surabaya itu menjelaskan, guru lain yang mengecek ke rumah keluarga Naura di kawasan Aloha tidak mendapatkan informasi apa-apa, karena rumahnya kosong dan gelap.

"Guru lain lagi yang mengecek ke rumah di Ketintang, juga menemukan rumahnya kosong. Namun mendapatkan informasi dari tetangga bahwa Naura sekeluarga pergi keluar negeri, ada 4 orang yang berangkat, termasuk neneknya," kata dia.

Oleh-oleh dan Umroh

Sementara seorang walimurid SD Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Ira Mz, mengaku dirinya memang sempat mendengar cerita ibu Naura yakni Hayati Lufthiyah Hamid kepada salah seorang walimurid di sekolah itu.

"Sebelum liburan bahwa dia sekeluarga akan jalan-jalan ke luar negeri. Karuan saja, teman-temannya pun minta oleh-oleh dari negeri jiran itu," ungkap dia.

Menurut dia, Naura sebenarnya merupakan anak yang pintar di kelasnya. Sedangkan ibunya sosok pendiam tapi familiar kepada teman-temannya.

"Ibunya Naura sebenarnya baru saja pulang haji dari Tanah Suci pada November lalu. Mudah-mudahan, ibadah hajinya menjadi pintu khusnul khotimah baginya," kata dia.

Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura dikabarkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor register QZ 8501 itu berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat bertipe Airbus A320-200 PK-AXC itu mengangkut 155 penumpang yang terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.

Selain mengangkut 155 penumpang, AirAsia ini juga terdapat 7 awak, yakni pilot Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, dan 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Ant/Rmn)

sumber : Liputan6.com
 
harap dimaklumi kecelakaan pesawat seperti ini pasti bisa terjadi mengingat cuaca saat ini memang sedang tidak bersahabat, hujan dimana-mana, dan kita mana tau di tengah samudra itu cuacanya bagaimana
 
atau jatuh ke laut seperti Adam air tahun 2006 ya.

kalau masih ada yang hidup, kok tidak ada satupun penumpang yang pakai handphonenya untuk menghubungi keluargany aya
 
atau jatuh ke laut seperti Adam air tahun 2006 ya.

kalau masih ada yang hidup, kok tidak ada satupun penumpang yang pakai handphonenya untuk menghubungi keluargany aya

ak dengar penjelasan seorang pengamat dirgantara asing, jika pesawat itu kemungkinan pecah diketinggian 2 KM, akibat terjangan badai (tornado) sehingga kemungkinan hancur. Jika ini benar berarti puingnya pasti berkeping kecil dan bs jadi terbawa putaran gravitasi sehingga menyebar keseluruh dunia
 
ak dengar penjelasan seorang pengamat dirgantara asing, jika pesawat itu kemungkinan pecah diketinggian 2 KM, akibat terjangan badai (tornado) sehingga kemungkinan hancur. Jika ini benar berarti puingnya pasti berkeping kecil dan bs jadi terbawa putaran gravitasi sehingga menyebar keseluruh dunia
karena badai atau nabrak awan berat atau kena petir diatas ya, jadi meledak diatas, puing besarnya tidak jatuh kebawah, adakah kecelakaan pesawat terbang lain yang mirip itu sebelumnya?

btw apapun prediksinya, belakangan ada pesawat hilang terus berulang kali, apa tidak pelajaran yang bisa diambil? seperti sinyal & komunikasi yang lebih baik, sesulit & selambat itukah menemukan dimana posisi terakhir atau tidak ada satu handphone penumpangkah yang bisa dilacak? serasa hidup dijaman purba
 
pasti ketemu tapi memang hrs sekitar 3hri bahkan lebih setelah pesawat hilang, sering bgt terjadi pesawat hilang terjatuh jarang bgt 1hr lngsung ketemu...klo suatu benda masuk ke alam lain atau ghaib seperti hp sinyal,sinyal pesawat atau apapun tehknologi canggih tentang pelacak...itu bener2 hilang dan tidak bisa ketemukan keberadaannya? aneh memang tapi coba dehhh perhatikan dari kecelakaan pesawat yg ada di indonesia aja deh gk ush jauh2...yg hilang pasti paling sering di ketemukannya setelah 3hr atau pas di tiga harinya. :)
 
alhamdulillah ada berita melegakan. Salahsatu tim Basarnas yang menggunakan heli melihat korban Air Asia mengapung di atas laut sekitar laut Pangkalan Bun. Blm dijelaskan apakah korban2 itu dalam keadaan hidup atau meninggal
 
sudah ketemu 40 mayat korban, sekitar 6 mil dari lokasi kontak terakhir

jumlah penumpang & kru 162 orang, jadi masih ada sekitar 120 orang lagi
 
sudah ketemu 40 mayat korban, sekitar 6 mil dari lokasi kontak terakhir

jumlah penumpang & kru 162 orang, jadi masih ada sekitar 120 orang lagi

setidaknya ada titik terang dan sudah diketemukan bangkai korban ya daripada kayak kasus malaysia air
 
Penyelam dari Basarnas Akan Evakuasi Jenazah Penumpang QZ8501

038222100_1419777469-penyelam.jpg


Teluk Kumai - Proses evakuasi jasad penumpang AirAsia mengalami hambatan pada Selasa 30 Desember 2014 lantaran cuaca yang tidak mendukung. Tim Basarnas Special Group (BSG) di kapal KN 224 pada hari ini siap melakukan penyelaman untuk mengevakuasi jasad penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 tersebut.

‪"Firasat saya di awal yakin bahwa pasti perlu penyelaman untuk evakuasi sehingga sudah membawa peralatan selam lengkap," ujar Komandan BSG Charles Batlajery di Kumai, Kalimatan Tengah, Rabu (31/12/2014).

‪Charles menyatakan timnya hari ini akan mencoba menyelam karena adanya indikasi keberadaan pesawat sudah ditemukan.

"Kalau pasti ada pesawat di lokasi itu, apapun kondisinya kami akan usahakan tetap menyelam," ujarnya.‬

‪Menurut Charles, anggotanya telah terlatih menyelam hingga kedalaman 35 meter dan mampu bertahan hingga 2,5 jam di dasar laut.

"Bila perlu, kami akan gunakan teknik penyelaman yang belum pernah digunakan demi evakuasi," tambah dia.‬

‪Salah satu penyelam terbaik dari BSG, Putra mengatakan tim BSG telah dipersiapkan 11 personel siap bergabung dengan 69 personel dari Basarnas seluruh Indonesia.

"Kita sudah siap, untuk jelasnya nanti pagi kita akan koordinasi bersama (seluruh Basarnas) sebelum melakukan penyelaman," terangnya.‬

Tim BSG terlihat tengah menyiapkan alat penyelaman, seperti 10 set alat penyelaman termasuk tabung oksigen, Remote Operating Vehicle (ROV) atau alat deteksi bawah laut, dan alat komunikasi bawah laut. Mereka memperhatikan pemasangan alat agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan penyelaman.‬

Salah seorang anggota BSG Eko menyatakan kesiapannya menyelam dalam kondisi apapun. "Kalau komandan menginstruksikan menyelam, kami akan terjun," ujarnya.‬

‪Eko sebelumnya pernah menyelam hingga kedalaman 22 meter di Pulau Pari, Kepulauan Seribu untuk misi latihan. Selama perlengkapan safety dan komunikasi bawah laut terjamin, dia siap menyelam untuk menemukan keberadaan korban.‬ (Ali)

sumber : liputan6.com
 
Suasana di Kapal Basarnas Saat Kabar Serpihan AirAsia Ditemukan

043949500_1419967984-kapal.jpg


Jakarta - Pesawat Hercules P130 milik TNI AU menemukan serpihan logam di Selat Karimata. Penemuan benda yang diduga serpihan AirAsia itu pun langsung dilaporkan kepada KRI Bung Tomo yang saat itu tengah 'berlayar'.

Kapal Basarnas KN 224 yang baru saja memulai perjalanannya dari Pulau Manggar menuju Kumai pada Selasa 30 Desember 2014 itu juga mendapat kabar penemuan tersebut dari KRI Bung Tomo.

"Mendengar kabar itu, KRI 357 Bung Tomo di area 7 bergerak ke area 5, kita di area 4 dan memang menuju Kumai. Kita memastikan dulu," ujar Kru Kapal Made Oka di atas Kapal KN 224, Selasa 30 Desember 2014.

Berselang sekitar 2 jam yaitu pukul 13.25 WIB, terdengar kontak radio dari KRI Bung Tomo yang membenarkan telah mengangkut benda yang diduga emergency exit pesawat QZ8501 tersebut.

"Barangnya sudah on boad di KRI Bung Tomo diduga serpihan emergency exit warna abu-abu merah, berikut tabung oksigen (bertuliskan) untuk 40 personel. Selain itu pecahan bagasi di kabin penumpang serta koper biru kecil. Diduga juga adanya mayat terapung," demikian suara Kolonel Laut Ian Sofyan yang terdengar dari radio.

Tak ingin berlama, laporan penting itu langsung dilaporkan kepada Kepala Basarnas Marsekal Maydya FHB Soelistyo. Pembicaraan antara Soelistyo dengan Ia Sofyan pun terjadi melalui pesawat radio. Kepala Basarnas meminta Ian untuk memastikan kebenaran benda itu. Apakah benar milik AirAsia atau bukan.

"Apakah laporan tersebut sudah dikroscek langsung oleh anda sendiri (bahwa itu serpihan AirAsia)," suara Mayjen Sulistyo dari dalam radio.

Ian memastikan bahwa benda itu adalah emergency exit. "Ini adalah emergency exit diduga serpihan dari pesawat. Ada koper biru anak kecil. Kami akan memastikan dulu benar dari Air Asia atau bukan," jelas Ian.

Dari komunikasi lewat radio itu, Ian kembali menegaskan koper biru tersebut berukuran 60x45 di mana isinya adalah payung, snack (makanan ringan) dengan bubur instan.

Selanjutnya, KRI Bung Tomo pun meminta heli untuk mengangkut temuan itu menuju Pangkalan Bun untuk menyerahkan serpihan tersebut. Namun belum mendapat respons dari heli lantaran cuaca yang tidak mendukung.

Sementara kapal Basarnas yang dipimpin Kapten Ahmad terus menuju titik ditemukannya serpihan tersebut. Menurut dia, area itu merupakan wilayah yang juga merupakan jalur dari KN buatan Batam itu.

"Kecepatan kita tambah dari 18,5 knot menjadi 19,2 knot untuk mencapai titik white point. Jaraknya sekitar 50 nm (Nautical Mile) di mana dalam waktu 3,5 jam akan tiba," jelas Ahmad.

Hingga pukul 22.51 WIB, Kapal Basarnas KN 224 segera menuju titik ditemukannya serpihan tersebut. (Ali)

sumber : Liputan6.com
 
KRI Bung Tomo Siap Evakuasi Jenazah Penumpang AirAsia Hari Ini

066167400_1419980040-KRI_Bung_Tomo_357.jpg


Kumai - Cuaca yang tidak bersahabat pada Selasa 30 Desember 2014 kemarin membuat proses evakuasi penumpang AirAsia terhambat. Pada pagi ini, KRI Bung Tomo siap melanjutkan proses evakuasi penumpang QZ8501 tersebut.

Anggota Korem Palangkaraya Mayor Ariawan mengatakan info yang diterima pada hari kemarin ada sembilan jenazah yang ditemukan namun hanya 3 jasad yang berhasil dievakuasi.

"Kemarin cuaca itu sangat buruk, jadi kami tidak bisa bergerak. Kemarin dapat info ada 9 jenazah, dan yang berhasil diangkut hanya 3 (jasad). Sekarang kita akan bersiap menjemput," ujar Mayor Ariawan di Posko Pantai Kubu, Kumai, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014).

Dirinya pun menyiapkan 1 kapal kecil dan 3 toog boot. Selain itu beberapa kantung mayat juga telah disiapkan.

"Kita menyiapkan kantung mayat, 1 kapal kecil dan 3 toog boot di mana jumlah personel yang turun 14 orang. Mudah-mudahan hari ini cuaca mendukung," jelas dia.

Sementara di Posko Pantai Kubu, sejumlah peralatan evakuasi telah disiapkan. Terlihat 5 ambulans serta beberapa tenda dari Basarnas daerah maupun PMI, serta TNI yang sudah sejak Selasa berada di sana.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya mendarat di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat AirAsia QZ8501 berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.

sumber : Liputan6.com
 
Back
Top