Perbedaan Depresi Pria dan Wanita Atas Pekerjaan

Kalina

Moderator
Kanada, Psikologi Zone – Sebuah pekerjaan juga memiliki risiko, termasuk gangguan psikologis seperti depresi, baik pria maupun wanita. Sebuah penelitian baru mengungkapkan ada perbedaan perlakuan yang berbeda dari wanita dan pria atas pekerjaannya.

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Canada mengatakan, wanita akan merasakan bentuk gangguan depresi saat pekerjaan mereka tidak dihargai dibandingkan dengan pria.

Lain halnya dengan beban pekerjaan, tingginya beban kerja justru akan meningkatkan depresi bagi pria, namun tidak dengan wanita.

Sedangkan konflik dalam sebuah keluarga dan pekerjaan akan mempengaruhi risiko mengalami depresi bagi pria maupun wanita. Perbedaannya adalah pria mengalami depresi saat konflik keluarga masuk dalam dunia kerja mereka, sedangkan wanita akan mengalami depresi saat konflik pekerjaan masuk dalam kehidupan keluarga.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology ini mengukuhkan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa prestasi kerja berperan besar pada identitas pria dibanding wanita.

Walaupun kian banyak wanita memilih bekerja dan justru pria yang mengambil alih urusan rumah tangga. “Pria dan wanita melihat pekerjaan dan keluarga dengan cara berbeda,” ungkap Jianli Wang, peneliti dalam studi ini.

Peserta penelitian terdiri dari 2.700 orang yang pada 2007-2011 tercatat mengalami depresi. Para peneliti mengumpulkan data penelitian untuk mengetahui apa yang menyebabkan depresi, terkait dengan keluarga dan pekerjaan mereka.

Dalam kurun waktu selama satu tahun, 3,6 persen peserta diketahui mengalami diagnosis depresi. Depresi tercatat lebih tinggi dialami oleh wanita 4,5 dibandingkan dengan pria yang hanya 2,9 persen.

Wanita yang memiliki pekerjaan full time, berisiko tinggi terkena depresi. Berbeda dengan pria, walaupun mereka bekerja full time, risiko depresi hanya akan terjadi saat beban kerja yang tinggi terjadi.

Ketakutan akan kehilangan pekerjaan juga akan meningkatkan gangguan depresi bagi wanita maupun pria. Para peneliti menekankan bahwa gangguan depresi bisa mempengaruhi prestasi kerja. “Pengusaha harus memantau besarnya faktor seperti ketegangan dalam pekerjaan untuk mencegah hal negatif,” kata Wang yang juga profesor di departemen Psikiatri dan Komunitas Ilmu Kesehatan di University of Calgary di Alberta, Kanada.
 
Ada benarnya juga ya...Bahwa kalu beban kerja makin berat laki-laki akan mengalami depresi hebat, sedangkan wantia akan mengalami depresi berat kalau pekerjaannya tidak dihargai. Terutama wanita memang butuh dihargai.
 
Ada benarnya juga ya...Bahwa kalu beban kerja makin berat laki-laki akan mengalami depresi hebat, sedangkan wantia akan mengalami depresi berat kalau pekerjaannya tidak dihargai. Terutama wanita memang butuh dihargai.
bener nih,,kan saiia punya temen namanya indah,dia kerja di informa bagian kantornya,,

dia cerita temen kantornya laki-laki ada yg nekat mau bunuh diri,udah naik ke lantai 3 kantor nya itu,,
gara-garanya temen kerjanya itu dapet banyak tugas dari 5atasan nya,,
jadi tugas yg dikasih atasan pertamanya belum selsai,dapet lagi tugas dari atasannya yg lain,,salahnya si laki-laki itu terima aja tugas dari 5atasannya itu,padahal klo dia bilang kan enak,fokus aja dulu ama kerjaan yg di kasih pertama,, ia toh,,,
 
bener nih,,kan saiia punya temen namanya indah,dia kerja di informa bagian kantornya,,

dia cerita temen kantornya laki-laki ada yg nekat mau bunuh diri,udah naik ke lantai 3 kantor nya itu,,
gara-garanya temen kerjanya itu dapet banyak tugas dari 5atasan nya,,
jadi tugas yg dikasih atasan pertamanya belum selsai,dapet lagi tugas dari atasannya yg lain,,salahnya si laki-laki itu terima aja tugas dari 5atasannya itu,padahal klo dia bilang kan enak,fokus aja dulu ama kerjaan yg di kasih pertama,, ia toh,,,

Mungkin kalimat terakhir ini perlu diperhatikan oleh semua pekerja, supaya fokus pada satu pekerjaan sampai benar-benar tuntas dulu. Takutnya kalau yang satu belum tuntas sudah terima dan tau melakukan pekerjaan yang lainnya, semuanya jadi berantakan. Stress tambah berat
 
tapi klo yg wanita saiia bingung nih,,??
kan saiia hargain ia tuh wanita,eh dia bilang gni,,
*emang gue cwe apaan,haahh,,
hargainnya apa dulu??? hahahhaa


kalau cwe nih... sebenernya beratnya sama, tapi memang beban tanggung jawab lebih banyak ke Pria karena dia bekerja kepada atasan beda sama istri yang mengabdikan dirinya pada suami dan anak kelak.

wajar wanita ingin di hargai karena kalau sehari aja suami libur dan perhatikan kegiatan istri dirumah, mulai dari masak, nyapu, ngepel, rapihin kamar dll, nyuci pakaian, kalau ada anak ditambah ngurus anak yang ga kenal waktu

jam kerja wanita dan pria lebih banyak wanita, karena wanita bekerja hampir 24 jam dan wanita tidak minta bayaran dari suami namun cukup hargai mereka dengan kasih sayang dan pengertian :)


klo tia pribadi nih, siang sampai sore kerja, siang jam istirahat tia seling buat masak, sore selesai kerja tia beres2 rumah mulai dari ngepel, nyuci baju, goosk baju dan cuci piring, paling lama selesai jam 9 malam. itu blm ada anak,, kalau ada anak tia ga tau deh nanti bagi waktunya gimana hehehhe klo suami tia ga hargain tia, yg ada tia mogok masak dan beres2 rumah :v
 
Last edited:
hargainnya apa dulu??? hahahhaa


kalau cwe nih... sebenernya beratnya sama, tapi memang beban tanggung jawab lebih banyak ke Pria karena dia bekerja kepada atasan beda sama istri yang mengabdikan dirinya pada suami dan anak kelak.

wajar wanita ingin di hargai karena kalau sehari aja suami libur dan perhatikan kegiatan istri dirumah, mulai dari masak, nyapu, ngepel, rapihin kamar dll, nyuci pakaian, kalau ada anak ditambah ngurus anak yang ga kenal waktu

jam kerja wanita dan pria lebih banyak wanita, karena wanita bekerja hampir 24 jam dan wanita tidak minta bayaran dari suami namun cukup hargai mereka dengan kasih sayang dan pengertian :)


klo tia pribadi nih, siang sampai sore kerja, siang jam istirahat tia seling buat masak, sore selesai kerja tia beres2 rumah mulai dari ngepel, nyuci baju, goosk baju dan cuci piring, paling lama selesai jam 9 malam. itu blm ada anak,, kalau ada anak tia ga tau deh nanti bagi waktunya gimana hehehhe klo suami tia ga hargain tia, yg ada tia mogok masak dan beres2 rumah :v
dengarkan curhatnya,, tentang suaminya,, katakan padanya katakan padanyaaaa,,
suaminya itu suaminya itu,,menghargainya,,, hihihiihiii :D
 
Back
Top