Hore! Harga BBM Premium dan Solar Turun Lagi

tiaseptiani

New member
ilustrasi-pertamina-140729-3-andri.jpg

Jakarta - Harga BBM jenis premium resmi turun menjadi Rp 6.600 per liter dan solar Rp 6.400 per liter mulai Senin, 19 Januari 2015 pukul 00.00 WIB. Penurunan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan penurunan harga minyak dunia.

Sebelumnya, premium dijual Rp 7.600 per liter dan solar Rp 7.250 per liter. "Harga premium mulai Minggu malam (18/1/2014) jam 24.00 WIB atau Senin pukul 00.00 WIB, harga premium diturunkan menjadi Rp 6.600 per liter dan solar turun jadi Rp 6.400 per liter," kata Jokowi pada Jumat, 16 Januari 2015.

Menurut Menteri ESDM Sudirman Said, harga baru premium dan solar baru berlaku mulai Senin, 19 Januari 2015 agar para pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak mengalami kerugian.

"Karena sekarang sudah punya stok dan biar stoknya dijual dan nanti membeli stok dengan harga baru," katanya.

Sudirman juga menjelaskan, pemerintah akan meninjau kembali besaran harga BBM setiap dua minggu. "Jika tidak ada perubahan yang signifikan maka tidak diubah selama sebulan," terang dia.

Harga beda-beda

Meski pemerintah telah melakukan penurunan harga premium menjadi Rp 6.600 per liter, tetapi tidak semua wilayah menikmati premium dengan harga yang sama.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengungkapkan, terjadinya perbedaan harga pada premium karena adanya dua jenis BBM yaitu BBM umum dan BBM penugasan.

BBM umum diterapkan di Jawa dan Madura dengan harga premium di wilayah tersebut Rp 6.700 per liter. Sedangkan di wilayah penugasan di luar Jawa, Madura Rp 6.600 per liter dan Bali Rp 7.000 per liter.

Menurut Ahmad, berbedanya harga premium pada wilayah tersebut karena pemerintah telah meminta Pertamina hanya mengambil keuntungan di bawah 1 persen di luar Jawa dan Madura.

"Pemerintah meminta Pertamina ambil margin sedikit sekali," kata Ahmad.

Sedangkan di Jawa dan Madura, pertamina bebas mengambil untung sesuai peraturan yaitu 5 sampai 10 persen.

Sedangkan Bali harganya menjadi lebih tinggi karena Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) wilayah tersebut paling tinggi yaitu 10 persen. Untuk diketahui PBBKB merupakan salah satu komponen pembentukan harga.

"Di Bali itu dibebaskan oleh pemerintah daerahnya. harga berlaku mulai Senin pukul 00.00," pungkasnya. (Pew/Ndw)


sumber : Liputan6.com
 
Strategi Presiden Jokowi dan wakil Presiden JK berhasil. Naikkan harga beberapa bulan lalu. Masyarakat demo minta turun dan ternyata turun bentul. Siapa yang untung?
 
Strategi Presiden Jokowi dan wakil Presiden JK berhasil. Naikkan harga beberapa bulan lalu. Masyarakat demo minta turun dan ternyata turun bentul. Siapa yang untung?
siapa yg untung?????

bbm turun karna pemerintah sudah mencabut subsidi,,jadi harga bbm mutlak mengikuti harga minyak dunia saat ini yg masih turun,,

justru janggal saat ada kenaikan disaat minyak dunia turun,,

sekarang masalahnya apa mereka mampu menurunkan kembali harga kebutuhan pokok.saat itu baru rakyat merasa sedikit lebih ringan,,
 
kalo harga bahan pangan ga turun tentu ada yang jadi pertanyaan, pihak mana yang mau untung besar?? karena kan produsen menjual dari pemasok, nah nanti di cari tau pangkal biang yang bikin ga turun harga pangan...

angkutan umum juga ga akan langsung turun tarif hari itu juga, pastinya butuh beberapa hari untuk proses, sama juga dengan bahan pangan.
 
rapat yg di gelar oleh Organda DKI Jakarta pada senin (19/1)kmarin,
telah menghasilkan beberapa keputusan:
*tarif bus sedang AC dari Rp7.500 menjadi Rp7.000
*bus besar AC dari Rp9.500 menjadi Rp9.000
*bus kecil tetap Rp4.000

taksi ga berubah,, batas tarif bawah flag fall Rp7.500 km, selanjutnya Rp4.000 dan waktu tunggu per jam Rp45.000.
tarif atas flag fall Rp8.000 km,selanjutnya Rp4.600 dan waktu tunggu per jam Rp45.000.

katanya juga akan ada evaluasi harga tarif tiap 3bulan,dikarnakan harga bbm sudah mengikuti harga minyak dunia,,
 
awal bulan kemarin tia naik bus bekasi-lebak bulus AC 13.000. lihat bulan besok turun apa ga -_- klo ga... Ter-La-Lu
 
Back
Top