Broker di akuisisi

uncle.gober

Active member
aa06231b19f7a2a69699718e68695d63.png

Sebagian besar broker forex mengaku menderita kerugian yang sangat besar akibat keputusan mengejutkan Bank Nasional Swiss (SNB) kemarin yang melepaskan nilai tukar minimumnya pada Euro. Ekuitas mereka di bursa tertebas habis bahkan ada satu broker yang langsung menyatakan gulung tikar. Ambang (threshold) EUR/CHF 1.20 yang dalam tiga tahun ini dijalankan oleh SNB diputuskan untuk diakhiri kemarin sore. Hal ini menjadi sebuah keputusan yang menyebabkan guncangan fantastis dalam sejarah perdagangan forex. Tak hanya volume trading forex yang meledak, namun saham-saham broker forex yang diperdagangan secara publik pun hancur lebur.

Menurut data yang dirangkum oleh Leaprate, saham Gain Capital Holdings di NYSE langsung minus 7.8 persen; IG Group Holdings plc rugi 4.4 persen; Plus 500 Ltd di LON runtuh 4.1 persen; FXCM karam hingga 15,.1 persen dan kembali drop lagi 12 persen setelah beberapa jam trading.

Kebijakan moneter SNB pada 15 Januari kemarin memang bagai petir di siang bolong bagi perusahaan-perusahaan broker forex retail. Meski demikian sebagian broker yang disebutkan di atas, antara lain Gain Capital, Plus500, dan Pepperstone mengeluarkan rilis bahwa peristiwa kemarin tidak akan sampai berdampak negatif pada result finansial mereka.

Sebaliknya, IG Group dan FXCM sangat dirugikan. IG Group memperkirakan akan tekor sekitar 30 juta Poundsterling. Sementara FXCM menghitung kerugiannya termasuk dari jatuhnya saham, akan mencapai $225 juta.

Sebuah broker forex yang dikabarkan gulung tikar akibat peristiwa ini adalah Excel Market yang diregulasi FMA New Zealand. Perusahaan tersebut langsung mengumumkan bahwa mereka terpaksa gulung tikar gara-gara mengalami rugi total. Tetapi dana klien tetap aman karena disimpan di rekening terpisah dan klien bisa segera mengajukan permohonan penarikan.

Lain lagi dengan broker forex di Australia, OANDA yang menyatakan bahwa pihaknya memang menderita kerugian di tengah lenyapnya likuiditas di pasar. Namun, broker tersebut mencoba menyikapi kondisi mengejutkan ini dengan bijak dan menyatakan bahwa pihaknya akan memaafkan semua klien yang merugi akibat tak sempat menutup posisinya secara cepat saat "tragedi" itu berlangsung.

Laporan lain dari ForexMagnates menulis bahwa banyak bank sempat gagal menampilkan harga (quote), dan likuiditas, bukan cuma sedikit melainkan tidak ada sama sekali. Kondisi ini memaksa broker-broker menghentikan trading di pair-pair yang terkait dengan CHF, di antaranya Forex.com, Saxobank, FXCM, Alpari, Exness, XM, dan lain-lain karena quotes dari bank-bank 'membeku'.

Sumber : http://sobali.blogspot.com/2015/01/snb-membuat-beberapa-broker-bangkrut.html

Namun ada berita baik dari broker Tickmill :

6945571d1f4f20df71e38cd82595222a.png


Tickmill mencari portofolio klien broker FX untuk diakuisisi

Hari ini Tickmill mengumumkan kesiapannya untuk membeli portofolio klien dan asset broker FX yang telah mengalami kesulitan karena peristiwa pasar baru-baru ini terkait rekor volatilitas Swiss Franc (CHF)

Dengan basis modal yang kuat Tickmill melihat jauh kedepan untuk meraih kesempatan yang bersejarah ini dan secara signifikan meningkatkan basis klien dan market sharenya.

Manajemen mampu memperkirakan perkembangan Swiss Franc baru-baru ini. Alhasil, perusahaan tidak terpengaruh oleh pergerakan pasar berkat sistem manajemen resiko dan direksi Tickmill yang sangat baik yang memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di industri FX.

Tickmill berdiri kuat untuk melayani klien baru dengan jumlah besar dan juga dapat menyerap broker FX yang kekurangan modal yang cukup untuk beroperasi.
 
Last edited:
Back
Top