Maluku, SALAH satu jenis batu akik kian banyak diburu oleh penggemar batu mulia adalah batu Bacan. Ya, Bacan sendiri konon berasal dari nama sebuah pulau yang ada di wilayah Maluku, sekaligus sebuah kerajaan yang bertahta. Karena batuan asal Kerajaan Bacan terkenal indah hingga ke mancanegara, maka hingga kini batuan asal wilayah tersebut masih banyak diburu dan dijadikan koleksi.
Yang paling istimewa dari batu Bacan adalah, batu terus berproses dan ‘hidup’ menyerap energi yang ada di sekitarnya. Tak heran batu yang menjadi salah satu kekayaan alam dari Maluku Utara ini dijual dengan harga yang fantasisl.
Adalah mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kabar yang berhembus di kalangan pecinta Bacan, batu milik SBY itu tergolong langka, yakni dari jenis Bacan Doko yang dibanderol berkisar Rp3 miliar.
Dan kini keberadaan Bacan asli Maluku semakin berkurang dan menjadi langka karena telah dieksploitasi sejak abad pertengahan. Bacan asli akan tetap terus berproses walaupun sudah dijadikan batu cincin atau perhiasan. Misalnya jika Bacan disandingkan dengan pengikat emas, maka ia akan menyerap partikel emas yang ada, sehingga lama kelamaan akan terlihat partikel emas kecil.
Proses kristalisasi Bacan juga terus berlangsung, makin lama ia akan makin bening dan berkilau. Ini biasanya terjadi pada Bacan jenis Doko. Tak heran keistimewaan ini menyebabkan Bacan makin dicari dan harganya makin melonjak. Nampaknya tidak salah, bagi mereka pecinta batu Bacan akan terus memburunya, kendati harus merogoh kocek yang tinggi.
Cahaya.co
Yang paling istimewa dari batu Bacan adalah, batu terus berproses dan ‘hidup’ menyerap energi yang ada di sekitarnya. Tak heran batu yang menjadi salah satu kekayaan alam dari Maluku Utara ini dijual dengan harga yang fantasisl.
Adalah mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kabar yang berhembus di kalangan pecinta Bacan, batu milik SBY itu tergolong langka, yakni dari jenis Bacan Doko yang dibanderol berkisar Rp3 miliar.
Dan kini keberadaan Bacan asli Maluku semakin berkurang dan menjadi langka karena telah dieksploitasi sejak abad pertengahan. Bacan asli akan tetap terus berproses walaupun sudah dijadikan batu cincin atau perhiasan. Misalnya jika Bacan disandingkan dengan pengikat emas, maka ia akan menyerap partikel emas yang ada, sehingga lama kelamaan akan terlihat partikel emas kecil.
Proses kristalisasi Bacan juga terus berlangsung, makin lama ia akan makin bening dan berkilau. Ini biasanya terjadi pada Bacan jenis Doko. Tak heran keistimewaan ini menyebabkan Bacan makin dicari dan harganya makin melonjak. Nampaknya tidak salah, bagi mereka pecinta batu Bacan akan terus memburunya, kendati harus merogoh kocek yang tinggi.
Cahaya.co