Indonesia mencatat kemenangan di Shell Eco-Marathon Asia 2015

acamitraca

New member
tim-sapu-angin-its.jpg

Berdasarkan estimasi World Energy Outlook (2013), konsumsi energi Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 2,5% per tahun dari tahun 2011 hingga 2035. Konsumsi energi diperkirakan melonjak hampir dua kali lipat dalam rentang waktu tersebut. Berbagai upaya dan inovasi dilakukan untuk mencari cara menghemat energi. Pemerintah Indonesia bahkan telah berkomitmen dalam mengatasi krisis energi dengan mendukung berbagai penemuan sumber-sumber energi yang diperlukan serta berperan aktif dalam mencegah peningkatan pemanasan global dengan meningkatkan pengurangan emisi sebesar 26% menjadi 41% pada tahun 2020.

Shell secara global selalu bekerjasama dengan berbagai pihak seperti akademisi, NGO, serta pelaku industri lainnya untuk terus menciptakan inovasi yang dapat memenuhi tantangan energi masa depan. Bentuk kerjasama diwujudkan dalam mempercepat pembangunan energi biofuel, tenaga solar, efisiensi energi, pengelolaan air, serta pengolahan CO2, yang berpotensi menjadi sumber energi baru di masa depan.



Shell Eco-Marathon Asia tahun ini memasuki tahun ke-5 di Asia digelar di Manila, Filipina tanggal 26 Februari hingga 1 Maret 2015. Sebanyak 24 tim mahasiswa dari 18 perguruan tinggi dan 11 kota di seluruh Indonesia akan bertanding menembus sirkuit jalan raya di Luneta Park dengan kategori kendaraan “Prototype” dengan desain futuristik dan “UrbanConcept” yang dirancang menyerupai kendaraan konvensional roda empat. Mereka siap bersaing dengan 147 tim mahasiswa dari 18 negara dari Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

Perwakilan Indonesia mencatat kemenangan di Shell Eco-Marathon Asia 2015 ini, yakni Tim ITS 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Indonesia, sukses mencatat rekor jarak tempuh terjauh 152,7 kpl dalam kategori Urban Concept Shell Fuel Save Diesel.

Sedangkan, Tim Batavia Generation dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendapatkan peringkat ketiga untuk kategori Prototype Shell Fuel Save Gasoline, dengan jarak tempuh 485.4 kpl, atau setara dengan jarak Jakarta-Semarang.

Mahasiswa Indonesia unggul dalam kategori Urban Concept Shell Fuel Save Diesel dengan meraih peringkat 1, 2, dan 3. Peringkat kedua kategori adalah Cikal Diesel dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil menempuh jarak 136.9 kpl. Peringkat ketiga diraih oleh Tim Bengawan 2 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan rekor jarak tempuh 99.2 kpl.

Sementara itu pada kategori Urban Concept Shell Fuel Save alternative fuel, penghargaan diraih oleh dua tim Indonesia yakni Tim Horas Mesin Universitas Sumatra Utara (USU) dengan kendaraan berbahan etanol yang berhasil menjadi juara kedua dengan rekor jarak tempuh 134.7 kpl. Tim IST Akprind 1 dari Institut Sains & Teknologi AKPRIND pada peringkat ketiga dengan mengusung kendaraan berbahan bakar etanol yang mencapai jarak tempuh 89 kpl.

Sumber : www.mitracaonline.com
 
Back
Top