Suami gak Bekerja, Tetap setia atau menggantinya?

Bls: Suami gak Bekerja, Tetap setia atau menggantinya?

Gak ada masalah dengan hal itu. Yang terpenting dalam suatu pernikahan adlah komitmen (cinta nomor kesekian).
Dengan komitmen maka hal semacam ini bukanlah hal yang besar, ini cuma masalah kecil.
Contoh :
1. tetangga sendiri, yang istrinya bekerja sebagai PNS Guru yang telah ikut sertifikasi dan suaminya kena PHK ditengah-tengah resesi dulu. Namun, ketahuilah ketika si istri ikut sertifikasi, malahan tuh bapak dengan bangganya menceritakan istrinya yang wah itu dan itulah. Begitu senang dan bangganya terhadap istrinya sementara dia justru hanya jaga warung. Nah itu satu contoh dulu tentang pentingnya komitmen.
2. kerabat sendiri, yang gak jauh beda, tetapi penghasilan istri lebih besar dari suami. itupun gak apa-apa, selama ada komitmen satu sama lain.

Jadi, pada intinya semuanya gak apa-apa asalkan ada komitmen satu sama lain.

iya dan butuh ketulusan

sabar mas ya!!!!!:):):)[<:)



yeeeee.......emang ni perut crusher.......kompi diembat......:D:D:D:D

juiahaha la nangka yang bilang gitu sih....makanya klo makan yang bisa dicerna normal ma ususnya aja yah :D
 
Jaman sekarang kan Lapangan kerja yang luas & kegigihan para wanita membuat cewe-cewe "menang" dalam pertarungan di dunia kerja. Bagaimana kalau yang "kalah" itu adalah suami anda? 1-2 dua tahun sih no problemo. Tapi kalau sampai 4 tahun? sanggupkah kita tetap menghormati, setia dan memperkenalkan pada temen-teman baru yang tidak tahu "sejarah" kita?

Adakah option untuk wanita dengan karier yang sedang bagus tsb untuk walk away from their husband? atau wanita Indo masih tetap harus "menutup aib" diri dan pretending that everything is can be okay... :disgust: =??=

Jujur gw ga ngerti sama wanita yang kawin trus malah berkompetisi sama suaminya kayak TS... kalo gitu buat apa kawin? dalam perkawinan jangan merasa ada yang "menang" tapi berbuatlah yang terbaik untuk keluarga. bukankah motivasi TS cari uang juga buat keluarga? ato cuma buat diri sendiri? Kalo cari uang buat diri sendiri sebaiknya cerai aja dari sekarang... kasian laki2nya, biar dia cari keluarga baru aja yang bisa saling support... dari pada nanti udah pada tua baru cerai...
 
Jujur gw ga ngerti sama wanita yang kawin trus malah berkompetisi sama suaminya kayak TS... kalo gitu buat apa kawin? dalam perkawinan jangan merasa ada yang "menang" tapi berbuatlah yang terbaik untuk keluarga. bukankah motivasi TS cari uang juga buat keluarga? ato cuma buat diri sendiri? Kalo cari uang buat diri sendiri sebaiknya cerai aja dari sekarang... kasian laki2nya, biar dia cari keluarga baru aja yang bisa saling support... dari pada nanti udah pada tua baru cerai...

biar aku klarifikasi ya.. Pertama, saya belum menikah, kedua tolong jangan berkomentar dengan menggunakan penekanan atau penyerangan secara personal karena ini forum diskusi dan ketiga kasus yang ada di thread ini adalah contoh kasus yang pernah ada dikehidupan sehari-hari dan tidak bermaksud untuk melecehkan gender Pria. Dan mohon baca kembali Peraturan forum yang ada, thanks


Ok silahkan dilanjutkan diskusinya ;)
 
Last edited:
Jaman sekarang kan Lapangan kerja yang luas & kegigihan para wanita membuat cewe-cewe "menang" dalam pertarungan di dunia kerja. Bagaimana kalau yang "kalah" itu adalah suami anda? 1-2 dua tahun sih no problemo. Tapi kalau sampai 4 tahun? sanggupkah kita tetap menghormati, setia dan memperkenalkan pada temen-teman baru yang tidak tahu "sejarah" kita?

Adakah option untuk wanita dengan karier yang sedang bagus tsb untuk walk away from their husband? atau wanita Indo masih tetap harus "menutup aib" diri dan pretending that everything is can be okay... :disgust: =??=
mungkin dari pernikahan itu rejekinnya baru lewat sang istri :D
 
Kalo dlm ajaran Islam Suami itu WAJIB memberi nafkah utk istri/anak, tdk ada disebutkan sang istri yg hrs memberi nafkah. Jadi sekecil apapun nafkah dari sang suami maka wajib dicari dan diberikan pada Istri/anak. Haram bagi saya memakan nafkah dari sang istri seandainya istri saya bekerja. Sekalipun istri bekerja maka sang suami tetap wajib mencari nafkah dan memberi makan sang istri. Nafkah yg dihasilkan sang istri hanya utk dirinya sendiri aja, tdk ada kewajiban diberikan pada sang suami, kecuali suami cacat seumur hidup atau sakit yg menahun, itu boleh suami mencicipi nafkah dari istri. Ini bukan soal gender, tapi soal ajaran agama yg benar, karena dlm Islam tdk ada kriteria hukum nafkah yg menyatakan bahwa sang istri wajib/boleh memberi nafkah pada suami/keluarganya. Pengecualian atas tdk berfungsinya sang suami sebagai 'mesin' pencari nafkah yg diambil alih sang istri adalah ijtihad ulama semata, bukan anjuran Tuhan.
Oleh karena itu kewajiban sang istri adalah terus mendukung dan memberikan motivasi agar suami tetap menghasilkan rejeki sebagai nafkah utk sang istri/anak/keluarga/kerabatnya. Terserah rejeki yg halal atau haram, rejeki banyak/sedikit, pokoknya suamilah yg wajib menghasilkan, bukan istri. Pesan saya; pandai2 lah perempuan mencari calon suami, jgn terbutakan hanya dgn Cinta, tapi buka mata soal ekonomi rumah tangga, apakah calon suaminya nanti MAMPU berupaya dan berusaha mencari dan memberi nafkah utk hidup yg berkelanjutan nantinya. Kesejahteraan ekonomilah yg bisa menumbuhkan cinta & kasih sayang dari sang istri, tapi kalo ekonomi morat-marit, suami ngga kerja, ngga berusaha, cuma numpang makan dari nafkah istri, berakibat menimbulkan kekecewaan bathin pada sang istri. Bagaimana keharmonisan bakal tercipta? bagaimana Istri akan tetap cinta & setia? Terserah kaum perempuan saja apakah selamanya hidup berumah tangga mau terus membawa tekanan bathin yg berkepanjangan? Ekonomi-lah yg mampu menopang bahtera rumah tangga, bukan modal cinta tanpa uang, nonsen itu semua....begitulah kira2.
 
Last edited:
Judul Thread;
SUAMI NGGA KERJA, TETAP SETIA ATAU MENGGANTINYA?

Jawab Posted;

Ganti aja sama yg baru, cari lagi, msh bnyk yg mao berbagi cinta/ksh sayang serta berbagi rejeki. Msh bnyk laki2 yg bujangan/duda/pria beristri yg msh mao membagikan sebagian rejekinya pada perempuan yg bersedia menjalin ikatan rumah tangga dengannya. Terserah perempuan mao monogami atau poligami dgn laki2 lain asalkan hidupnya senang & bahagia lahir bathin, serba tercukupi/terpenuhi 3 kebutuhan pokoknya (Rohani, Materi, dan Berahi).
 
sebagai suami yang baik, menurut saya harus memberi nafkah kepada sang istri berapa pun yang diberi, dan pada saat mungkin suami tidak lagi bekerja karena PHK atau memang diberhentikan, ya lebih sang suami tetap berusaha dan berdoa agar dapat kembali memberikan nafkah kepada istri. Walaupun mungkin keadaan sang istri sudah bekerja dan berpenghasilan lebih dari sang suami, maka tetap wajib bagi sang suami memberi nafkah kepada sang istri dan sang istri (setau saya) tidak diperbolehkan memberi nafkah kepada sang suami.

Waktu suami di PHK atau diberhentikan, mungkin inilah waktunya kekuatan cinta sang istri (ciee.... :D) untuk lebih memberi motivasi dan semangat kepada sang suami agar dapat bekerja kembali dan memberi nafkah kepada sang istri (walau lebih kecil dari istri, kalo istri sudah bekerja)

tapi itu semua tergantung personal dari karakter sang suami, kalau sang suami terus menganggur dan tidak bekerja karena sang istri mempunyai penghasilan yang lebih dan cukup mencukupi kebutuhan mereka, tendang saja suami itu.... :D


piss
 
Ini mah situasional...
Nggak bekerja itu karena apa dulu? Kalo cuma karena malas, ya itu memang jadi masalah, dan perlu ditinjau lagi komitmennya dalam berumah tangga, tapi kalo bukan karena itu, ya kita perlu menghargai sebuah proses... Kerja itu kan hasil dari proses, prosesnya menuju ke sana itulah yang patut dihargai oleh istri...Jangan hanya karena suami jadi 'stay home dad' lantas bisa seenaknya bilang 'emang bisa kasih makan dengan cinta?' ... Cinta memang nggak bisa memberikan materi, tapi cinta itu salah satu pondasi yang membangun sebuah rumah tangga...

Di jawa itu istri disebut sebagai garwo...sigarane nyowo...potongan nyawa .. Apa iya hanya karena materi lantas mau membuang separuh nyawa? Di agama memang kewajiban suami adalah memberi nafkah, tapi di agama juga istri diwajibkan untuk taat kepada suaminya ... Jadi ketika ada masalah yang namanya 'suami nggak kerja' itu adalah bagian dari masalah suami dan istri, dan bukan masalah salah satu pihak sehingga pihak lain bisa dengan entengnya 'membuang' pihak lainnya ....

Itu namanya nggak memahami konsep berumah tangga yang benar ... dan kalo ada orang yang sudah berumah tangga punya pendapat kebalikan dari pendapatku, itu namanya dia nggak memasuki lembaga pernikahan, tapi yang dia masuki adalah lembaga pelegalan hubungan seks dan pola mencari nafkah ... :))



-dipi-
 
Ini mah situasional...
Nggak bekerja itu karena apa dulu? Kalo cuma karena malas, ya itu memang jadi masalah, dan perlu ditinjau lagi komitmennya dalam berumah tangga, tapi kalo bukan karena itu, ya kita perlu menghargai sebuah proses... Kerja itu kan hasil dari proses, prosesnya menuju ke sana itulah yang patut dihargai oleh istri...Jangan hanya karena suami jadi 'stay home dad' lantas bisa seenaknya bilang 'emang bisa kasih makan dengan cinta?' ... Cinta memang nggak bisa memberikan materi, tapi cinta itu salah satu pondasi yang membangun sebuah rumah tangga...

Di jawa itu istri disebut sebagai garwo...sigarane nyowo...potongan nyawa .. Apa iya hanya karena materi lantas mau membuang separuh nyawa? Di agama memang kewajiban suami adalah memberi nafkah, tapi di agama juga istri diwajibkan untuk taat kepada suaminya ... Jadi ketika ada masalah yang namanya 'suami nggak kerja' itu adalah bagian dari masalah suami dan istri, dan bukan masalah salah satu pihak sehingga pihak lain bisa dengan entengnya 'membuang' pihak lainnya ....

Itu namanya nggak memahami konsep berumah tangga yang benar ... dan kalo ada orang yang sudah berumah tangga punya pendapat kebalikan dari pendapatku, itu namanya dia nggak memasuki lembaga pernikahan, tapi yang dia masuki adalah lembaga pelegalan hubungan seks dan pola mencari nafkah ... :))



-dipi-

nah setuju banget nih yang kayak gini, yang merasa naksir non dipi buruan dilamar sebelum dia berubah pikiran :D
tapi sepertinya klo dihadapkan pada realita di lapangan juga tidak semudah itu, entah klo keluarga dari si wanita dari sononya memang kaya raya wkwkwkwkwkwkwk
 
Back
Top