Libya, Sebuah video baru yang di rilis Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) pada hari Minggu (19/04/15) kembali mengejutkan dunia maya,dalam video menunjukkan 30 orang Kristen dipenggal dan ditembak oleh ISIS di Libya. Video yang berdurasi 29 menit itu menunjukkan puluhan militan memegang dua kelompok tawanan secara terpisah. Diduga lokasi tersebut berada di selatan dan barat Libya.
Setidaknya 16 orang disuruh berbaris dan di tembak di daerah gurun, sementara 12 lainnya dipaksa untuk berjalan menyusuri pantai sebelum dipenggal. Video ini menimbulkan kekhawatiran terhadap negara Eropa, pasalnya Libya hanya beberapa ratus mil dari pantai Italia. Pihak Ethiopia belum bisa mengkonfirmasi tentang warganya yang tewas dalam video tersebut, tetapi mengutuk keras atas tindakan mengerikan itu.
Video ini menunjukkan orang-orang di pantai mengenakan baju Guantanamo gaya jumpsuits berwana orange dan di cengkram bagian leher oleh prajurit ISIS yang menutupi wajah mereka. Para korban pedalaman dipaksa untuk berlutut, sementara militan berseragam dan menggunakan masker hijau berdiri di belakang mereka memegang senapan.
Ridwan Hussein, seorang juru bicara pemerintah Ethiopia mengklarifikasi dengan kedutaan besarnya di Kairo terkait keaslian video. Dia mengatakan, mereka yang tewas kemungkinan besar adalah migran Ethiopia yang ingin pergi ke Eropa. Libya menjadi jembatan bagi para migran di seluruh Afrika yang ingin menyeberangi Mediterania memasuki Eropa untuk bekerja dan mencari kehidupan yang lebih baik.
"Jika ini dikonfirmasi, itu akan menjadi peringatan bagi orang-orang yang ingin mengambil risiko dan melakukan perjalanan ke Eropa meskipun rute yang berbahaya," kata Hussein.
Dia menambahkan, walaupun Ethiopia tidak memiliki kedutaan besar di Libya, tetapi akan tetap membantu warganya untuk memulangkan ke Ethiopia.sementara dari pihak pejabat Libya tidak ada yang bersedia untuk komentar.(nrl)
cahaya.co
Setidaknya 16 orang disuruh berbaris dan di tembak di daerah gurun, sementara 12 lainnya dipaksa untuk berjalan menyusuri pantai sebelum dipenggal. Video ini menimbulkan kekhawatiran terhadap negara Eropa, pasalnya Libya hanya beberapa ratus mil dari pantai Italia. Pihak Ethiopia belum bisa mengkonfirmasi tentang warganya yang tewas dalam video tersebut, tetapi mengutuk keras atas tindakan mengerikan itu.
Video ini menunjukkan orang-orang di pantai mengenakan baju Guantanamo gaya jumpsuits berwana orange dan di cengkram bagian leher oleh prajurit ISIS yang menutupi wajah mereka. Para korban pedalaman dipaksa untuk berlutut, sementara militan berseragam dan menggunakan masker hijau berdiri di belakang mereka memegang senapan.
Ridwan Hussein, seorang juru bicara pemerintah Ethiopia mengklarifikasi dengan kedutaan besarnya di Kairo terkait keaslian video. Dia mengatakan, mereka yang tewas kemungkinan besar adalah migran Ethiopia yang ingin pergi ke Eropa. Libya menjadi jembatan bagi para migran di seluruh Afrika yang ingin menyeberangi Mediterania memasuki Eropa untuk bekerja dan mencari kehidupan yang lebih baik.
"Jika ini dikonfirmasi, itu akan menjadi peringatan bagi orang-orang yang ingin mengambil risiko dan melakukan perjalanan ke Eropa meskipun rute yang berbahaya," kata Hussein.
Dia menambahkan, walaupun Ethiopia tidak memiliki kedutaan besar di Libya, tetapi akan tetap membantu warganya untuk memulangkan ke Ethiopia.sementara dari pihak pejabat Libya tidak ada yang bersedia untuk komentar.(nrl)
cahaya.co
