Antara Ilmu Dan Iman

wa-one

New member
Sejak dulu kala terutama dalam tradisi pemikiran atau Filsafat "tuhan" menjadi bahan refleksi, merupakan salah satu subyek wacana. Rupanya kerinduan manusia untuk memahami asal usul dan tujuan akhir hidupnya terus mengalir hingga hari ini. Klaim-klaim kebenaran yang sering terdengar di antara berbagai umat pengikut agama atau kepercayaan tertentu sesuatu yang wajar. Artinya bisa dipahami karena terhadap suatu teks kitab suci ataupun ajaran iman, umumnya yang terjadi adalah penafsiran yang berbeda-beda. Manusia sebenarnya juga mahluk penafsir, mungkin ini yang menjadi salah satu keunikan manusia dibanding mahluk lain. Berbeda dengan dulu, pemahaman ontologis (ada tidaknya/realitas) yang dikonsepkan sebagai Tuhan telah jauh berkembang berkat intervensi ilmu pengetahuan, termasuk disini Filsafat dan Teologi, lalu Antropologi Agama, Psikologi Agama, Sosiologi Agama, Sastra, Kimia-Fisika, Geologi termasuk Sejarah dan Antropologi. tetapi berpuluh-puluh ilmu itu rupanya masih belum cukup "sempurna" untuk memahami fenomena Ketuhanan dalam masyarakat. Ada banyak paradigma untuk mencari tahu tentang "TUHAN", yang didalamnya terdiri dari dimensi ontologi, epistemologi, metodologi, dan aksiologi. Namun apakah itu sudah cukup untuk memahami TUHAN. Termasuk tentang ajaran Kristiani bahwa YESUS adalah TUHAN. Mengapa? Karena iman kepercayaan tidak hanya lahir dari berbagai analisa rasional ilmiah, tetapi juga pengalaman "merasakan kehadiran" dan "terbuka" terhadap realitas spiritual bahwa Yesus adalah Tuhan. Kitab Suci adalah salah satu sumber utama yang tentu saja terbuka untuk berbagai penafsiran. Atas bantuan eksegese (penerapan ilmu tafsir yang terus berkembang)semakin terbuka pula makna-makna dan relevansi simbolik yang terkandung dalam Kitab Suci hingga hari ini-dan mengikuti semangat zaman. Adapun tentang hadirnya berbagai buku yang sempat menebar kontroversi karena menyinggung tentang ajaran iman suatu agama, sudah sejak dulu ada. Menjadi heboh karena dilakukan melalui strategi marketing yang canggih dan punya kepentingan "jualan". Apakah iman pengikut agama katakanlah Kristiani akan goyah (untuk kasus buku-buku Dan Brown) sejauh ini belum ada riset yang membuktikannya secara obyektif. Dalam kenyataannya yang sebaliknya bisa terjadi umat yang percaya semakin "mengenal" Yesus. Apakah Yesus itu Tuhan. Begitulah Kitab Suci dan Kesaksian Para Rasul mengatakannya. Untuk bisa percaya, hati kita harus terbuka terlebih dulu terhadap "rahmat" iman. Bagiku Iman dan Ilmu dua hal yang berbeda, bisa saling mendukung, tapi bisa sebaliknya. Ilmu adalah alat yang membantu kita mendekati atau menjauhi TUHAN. Terserah kita yang menggunakan ilmu untuk kepentingan apa. Yang pasti umat manusia akan terus bertanya-tanya tentang "tuhan". Justru hal itu salah satu bukti "Ketuhanannya". Kapan selesai ? Siapa bisa menjawab?
 
Bersabda Yesus dalam Injil Matius 7:21-23:
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?,
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Masih percaya Yesus itu Tuhan?
 
Back
Top