Banyak Berkinerja Buruk, Delapan Menteri Layak Diganti?

rianyan

New member
Jakarta, isu seputar reshuffle Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla terus berhembus kencang. Buruknya kinerja para pembantu Jokowi mendapat sorotan publik yang luas biasa.

Direktur Populi Centre, Nico Harjanto menyarankan agar Presiden Jokowi untuk segera melakukan evaluasi dan reshuffle setelah enam bulan masa kerjanya.

"Publik sudah resah karena banyak menteri Jokowi yang tidak bisa jalankan program presiden dengan baik. Jokowi harus lakukan perombakan dengan objektif dan pertimbangan politik," kata Nico, di Jakarta (25/04/15).

Menurutnya, Pertimbangan politik sangat penting dilakukan mengingat minimnya dukungan parlemen terhadap pemerintahan Jokowi. Presiden juga disarankan mengambil menteri baik dari parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) ataupun partai pendukungnya seperti PDI Perjuangan.

Sementara Pengamat Politik Para Syndicate Ari Nurcahyo menilai, ada delapan menteri yang mendapat sorotan publik. Adalah Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Seskab Andi Widjajanto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Mendag Rahmat Gobel, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menristek dan Dikti Muhammad Nasir dan terkahir Menteri Pertanian Amran Sulaiman

"Delapan menteri ini sering disoroti dan diperbincangkan publik. Terkait isu reshuffle, nama mereka sering disebut," ungkap Ari Nurcahyo. (bai)

cahaya.co
 
mnrut saya sih biar dlu membuktikan kualitasnya ....
lagian menjabat belum lama , kasihan ... mungkin butuh waktu ...
 
Back
Top