Video: Detik-Detik Longsornya Salju di Gunung Everest

bukansensasi

New member
Gempa dahsyat dengan magnitud 7,8 yang mengguncang Sabtu (25/5/2015) kemarin, juga terasa kuat di Gunung Everest.
Gempa itu kemudian memicu terjadinya longsoran bongkahan es dari puncak Everest.
"Kami baru saja diguncang gempa dahsyat dan tiba-tiba diikuti longsoran bongkahan es. Saya langsung lari dan mencoba mengambil foto. Syukurlah saya selamat dari longsoran yang tak mencapai basecamp ini," itulah informasi pertama yang dikirimkan pendaki Carsten Lillelund Pedersen di Everest melalui Facebook Page Use The World diserta dengan lampiran gambar.
Sekitar satu jam kemudian, ia baru menyadari bagaimana dampaknya.
Mereka mulai mendapatkan informasi korban akibat longsoran es tersebut.
Sebagian besar diantaranya mengalami patah tulang terkena babatuan dan bongkahan es serta banyak yang tertimbun longsoran. Akibatnya, 18 orang pendaki dilaporkan tewas. Sementara 30 lainnya mengalami luka-luka.
Pejabat Eksekutif Google, Sebastian Lovera (22) termasuk diantara daftar korban tewas di Gunung Everest.
Terakhir kali dirinya teridentifikasi berada di Khumjung menuju ke Basecamp Everest.
Adapun sebagaimana dilansir Mail Online, longsoran es tersebut telah mengubur sebagian basecamp.
"Gempa kuat baru saja terjadi di Everest. Basecamp mengalami kerusakan parah. Tim kami berada di camp1. Tolong doakan supaya semua selamat," tulis pendaki bernama Daniel Manzur yang mengirimkan tweet tak lama setelah gempa.
Senada, ketua tim ekspedisi puncak everest 2015, Chris Harling juga mengirimkan informasi melalui laman facebooknya.
Ia menjelaskan bahwa ada bongkahan es sebesar mobil yang menggelinding hingga jatuh beberapa ratus meter dari tempat mereka berada.
Beberapa jam setelah gempa utama, mereka juga masih merasakan beberapa kali gempa susulan.
"Basecamp everest diguncang gempa kuat. Kemudian ada longsoran besar dari Pumori" tulis pendaki lainnya bernama Alex Gavan di twitter.
Ia menambahkan bahwa mereka yang berhasil selamat dari longsoran kemudian melakukan pencarian dan evakuasi para korban yang tertimbun.
"Banyak yang meninggal. Lebih banyak lagi yang luka berat. Akan lebih banyak lagi yang meninggal jika tidak ada helikopter secepatnya," tambahnya.
Sementara itu, menurut Kementerian Pariwisata Nepal, Gyanendra Shrestha saat itu ada ratusan pendaki yang diperkirakan tengah berada di Basecamp.
Total ada 1000 pendaki yang berada di Gunung Everest, termasuk diantaranya 400 pendaki dari luar negeri.
Bulan April merupakan waktu yang tepat dan sangat populer bagi para pendaki untuk berpetualang di puncak tertinggi tersebut. Lantaran pada bulan Mei, puncak everest akan diguyur hujan dan tertutup kabut tebal.

BlhzOis.png

PLQaqNT.png

2gPdP8q.png

FbKozC5.png

M70cRkR.png

FpqPU22.png

W7BzCyW.png

VQUMy0R.png

MMZhFQL.png

ARg6n6W.png

Y6ejGld.png

Seorang pendaki berhasil mengabadikan detik-detik terjadinya longsor di puncak Everest saat Gempa sebesar 7,9 SR mengguncang Nepal pada Sabtu 25 April 2015. Menurut pejabat Kementerian Pariwisata Nepal, setidaknya delapan pendaki gunung tewas akibat longsoran salju ini.


SUMBER VIDEO
SUMBER BERITA
Gempa di Nepal Juga Bisa Terjadi di Indonesia

Semoga proses evakuasi dapat segera diselesaikan
dan semua korban dapat segera ditemukan,
Amin..
 
Back
Top