Harga Gula Berjangka Menguat

Harga gula berjangka di bursa ICE Futures New York pada akhir sesi perdagangan Selasa dini hari tadi mengalami peningkatan yang cukup signifikan untuk empat sesi berturut-turut (28/4). Sentimen positif membawa harga komoditas ini mencapai level paling tinggi dalam nyaris 6 minggu belakangan.

Harga gula berjangka sedang berada dalam momentum penguatan setelah harga minyak mentah bertahan di kisaran tertinggi sejak bulan Desember lalu. Kenaikan harga minyak mentah mengakibatkan tebu dialihkan untuk memproduksi biofuel yang merupakan bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak.

Kenaikan harga gula juga terjadi karena para pelaku pasar memperkirakan bahwa produksi di kawasan Asia Tenggara akan mengalami penurunan. Banjir dan badai El Nino yang menyerang kawasan penanaman tebu di Asia Tenggara menjadi penyebab perkiraan tersebut.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures mengalami kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan Selasa dini hari lalu. Harga komoditas ditutup menguat sebesar 0,19 sen atau setara dengan 1,44 persen pada posisi 13,38 sen per pon.

Harga gula putih berjangka di bursa Liffe London di akhir perdagangan pekan lalu juga menunjukkan kenaikan yang mantap. Harga gula berjangka kontrak Agustus menguat sebesar 3,10 dollar dan berakhir pada posisi 377,80 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya sudah mulai berpotensi untuk beralih ke dalam pola bullish. Saat ini indikator teknikal yang menunjukkan potensi menguat sudah terjadi untuk jangka pendek dan menengah.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 12,73 sen dan 12,40 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 13,71 sen dan 14,00 sen.



Sumber http://commodity-academy.co.id/2015/04/28/harga-gula-berjangka-menguat-mantap-4-sesi-berturut-turut/