Kakek Adolf Hitler tidak pernah diketahui siapa. Pada saat neneknya mengandung ayah Hitler, neneknya bekerja jadi pembantu rumah tangga di suatu keluarga yahudi kaya. Jadi ada asumsi bahwa mungkin saja ayah dari kakek hitler adalah si yahudi pemilik rumah, karena neneknya tidak pernah menikah.
Ibu Hitler adalah istri ketiga dari ayahnya. Awalnya Hitler masuk militer austria, tapi desersi. Karena tidak sehat, dia dibebaskan milisi dan pindah ke Munchen, Jerman. Di Munchen dia masuk militer Jerman, sampai pangkat kopral. Badannya tidak sehat (bahkan di masa-masa akhir hidupnya badannya rongsok), tapi dia punya mata yang luar biasa. Mata yang berdaya hipnotis dan memiliki kekuatan magnetis. Banyak orang menjulukinya "mata dewa". Ada juga yang menyebut mata Hitler itu kejam.
Di masa kecilnya, Hitler bukan tukang berkelahi. Ia lebih suka menggunakan lidahnya yang lancar daripada tinjunya. Ia lebih gesit dan cerdik dari anak-anak lain dan dalam permainan ia selalu menggunakan pikirannya sebaik-baiknya. Hitler paling suka main perang-perangan dan dia selalu menjadi pemimpinnya.
Sebagai diktator di kemudian hari, Hitler memperlihatkan pengetahuan tentang hal-hal militer yang tidak biasa bagi seseorang yang hanya mempunyai pangkat kopral. Pengaruh itu datang dari dunia buku! Umur 10 tahun, Hitler melihat sejumlah buku militer dalam perpustakaan ayahnya (yang mempunya pangkat cukup baik sebagai pegawai pabean). Diantara koleksi itu, ada majalah bergambar yang terbit sewaktu perang Jerman-Perancis (1870) yang dijilid jadi 2 buku. Buku itulah yang menjadi bacaan kesukaan Hitler. 40 tahun kemudian, tentara Jerman yang tunduk pada perintah Hitler merebut hampir seluruh Eropa!! :thunder: :thunder:
Info dari Buku: PERANG EROPA - PK Ojong
Ibu Hitler adalah istri ketiga dari ayahnya. Awalnya Hitler masuk militer austria, tapi desersi. Karena tidak sehat, dia dibebaskan milisi dan pindah ke Munchen, Jerman. Di Munchen dia masuk militer Jerman, sampai pangkat kopral. Badannya tidak sehat (bahkan di masa-masa akhir hidupnya badannya rongsok), tapi dia punya mata yang luar biasa. Mata yang berdaya hipnotis dan memiliki kekuatan magnetis. Banyak orang menjulukinya "mata dewa". Ada juga yang menyebut mata Hitler itu kejam.
Di masa kecilnya, Hitler bukan tukang berkelahi. Ia lebih suka menggunakan lidahnya yang lancar daripada tinjunya. Ia lebih gesit dan cerdik dari anak-anak lain dan dalam permainan ia selalu menggunakan pikirannya sebaik-baiknya. Hitler paling suka main perang-perangan dan dia selalu menjadi pemimpinnya.
Sebagai diktator di kemudian hari, Hitler memperlihatkan pengetahuan tentang hal-hal militer yang tidak biasa bagi seseorang yang hanya mempunyai pangkat kopral. Pengaruh itu datang dari dunia buku! Umur 10 tahun, Hitler melihat sejumlah buku militer dalam perpustakaan ayahnya (yang mempunya pangkat cukup baik sebagai pegawai pabean). Diantara koleksi itu, ada majalah bergambar yang terbit sewaktu perang Jerman-Perancis (1870) yang dijilid jadi 2 buku. Buku itulah yang menjadi bacaan kesukaan Hitler. 40 tahun kemudian, tentara Jerman yang tunduk pada perintah Hitler merebut hampir seluruh Eropa!! :thunder: :thunder:
Info dari Buku: PERANG EROPA - PK Ojong