Single parent Kencan Lagi?

Megha

New member
Andaikata Anda adalah seorang Single parent pastinya punya tantangan tersendiri dan bisa berarti melelahkan.

Nah, bagi orang tua tunggal, akan membuat anda bingung jika pada saat yang bersamaan harus bersikap sebagai Ortu sekaligus sebagai seseorang yang memiliki kencan.

Ehem... apa tindakan yang akan anda lakukan?
 
pertanyaan ini buat saya ya neng...:))

Sebagai single parent (mungkin nggak benar juga ya istilah ini buat saya... masalahnya saya tidak pernah menikah, dan ibu mereka msih ikutan responsible)
anyway.. sebagai orang yang tidak menikah dan mempunyai dua orang anak; kehidupan saya normal saja. Masih bisa bersosialisasi, anak-anak masih show their respects ke kami sebagai orang tua. Malah mama mereka sudah menikah, saya masih tetep single and happy!
Kalau ada liburan saya liburan dengan mereka, seperi kemarin kami 3 minggu di Europe dan sekalian bertemu dengan ibu mereka. Jadi biasa saja kok...mungkin karena saya terbiasa membuka jalur komunikasi dengan mereka. Ibu mereka tinggal di Europe dan sudah menikah, saya tinggal di afrika dan anak-anak tinggal di Bali.

Kami sebagai orang tua mereka, tetep menjaga komunikasi. Setiap saya mempunyai teman yang serius saya kenalkan ke mereka. Mereka having fun aja..dan mereka berhak memberi pendapat ke saya kalau mereka tidak suka dengan teman kencan saya. Terakhir sewaktu di Jerman; saya undang mereka makan malam bersama dengn teman kencan saya; mereka sih wajar saja, tidak ada pendapat selain anak laki-laki saya yang masih 8 tahun bilang; She is hot!...:))

Mungkin di Indonesia; kita terlalu banyak berpikir apa kata orang, jadi ada rasa segan! Saya bisa mengerti, cuman prinsipnya kan tergantung kita si orang dewasa!

Satu lagi; sikap ortu itu seperti apa?

Definisi bersikap tergantung kita. Di satu kondisi saya tidak mengharapkan anak-anak memanggil teman kencan saya macam tante atau apalah, tetapi nama mereka saja. Karena saya sendiri membahasakan memanggil nama antara kami. Malah kalau sudah nyebut Dad..... berarti mereka lagi marah!
Anak-anak juga tidak memanggil kakak atau adik ke mereka...jadi mungkin ini juga menyebabkan hubunagn kami ya normal-normal saja. Mereka berpergian ke Eropa juga sendiri, ketemu di aairport dan berpisah di airport.

Karena Megha bertanya tidankana apa? ya yang wajar saja...kalau memang si teman kencan berhak tahu karena sudah serius kenalkan saja ke mereka. Anak-anak juga punya kecenderungan untuk mengetahui siapa teman kencan saya. Biasanya asaya jawab, nothing special,... then they understand!
Once I invited the girl, they senses something... and assume more further relationship if everything running fine..I guess that is time they have right to comment..not suggesting!
 
Last edited by a moderator:
manusia diciptakan berpasang-pasangan, karena pada dasarnya mereka saling membutuhkan, untuk berbagi dalam suka dan duka. Sekarang memang belum terasa kehidupan sendiri, karena masih disibukan dengan pekerjaan, tapi jika usia sudah semakin menanjak dan kesehatan sudah semakin menggerogoti tubuh, anak2 sudah menentukan kehidupan sendiri, kita baru akan merasakan kerinduan akan belai kasih, ciuman yang menghangatkan dan memberi semangat baru untuk bisa menyongsong matahari terbit, merindukan canda tawa yang kan meluruhkan gundah dihati.....Cinta akan memberikan semangat dan warna dalam kehidupan kita........
 
manusia diciptakan berpasang-pasangan, karena pada dasarnya mereka saling membutuhkan, untuk berbagi dalam suka dan duka. Sekarang memang belum terasa kehidupan sendiri, karena masih disibukan dengan pekerjaan, tapi jika usia sudah semakin menanjak dan kesehatan sudah semakin menggerogoti tubuh, anak2 sudah menentukan kehidupan sendiri, kita baru akan merasakan kerinduan akan belai kasih, ciuman yang menghangatkan dan memberi semangat baru untuk bisa menyongsong matahari terbit, merindukan canda tawa yang kan meluruhkan gundah dihati.....Cinta akan memberikan semangat dan warna dalam kehidupan kita........

thanks cinqy atas respons nya... saya sendiri tidak melihat seperti yang anda lihat.. jadi ya saya masih tidak melihat urgently daris ebuah perkawinan.. with all respect, tentu saja saya senang kalau ada yang menikah...
saya terbiasa menganjurkan anak-anak untuk kritis akan sesuatu..ajdi selama ini saya melihat perkawinan adalah the last things on my head!
Ya definisi yang anda berikan kan klise banget! Kalau pasangan itu kemudian bercerai, mereka pastis endiri juga kan menyongsong hidup...:))
 
Memang benar...jika sudah becerai or pasangan meninggal, kita akan jadi sendiri lagi. mungkin klise kedenganrannya, karena kita belum merasakan jika kita benar-benar sendiri pada hari tua kita nanti. sekarang belum terasa karena kita masih bisa melakukan banyak hal. Tapi semua tergantung dari orang yang kan menjalani nya.:wink:
 
Memang benar...jika sudah becerai or pasangan meninggal, kita akan jadi sendiri lagi. mungkin klise kedenganrannya, karena kita belum merasakan jika kita benar-benar sendiri pada hari tua kita nanti. sekarang belum terasa karena kita masih bisa melakukan banyak hal. Tapi semua tergantung dari orang yang kan menjalani nya.:wink:

mmm cinta saya terhadap anak-anak sudah sangat membuat saya senang kok... jadi ya buat saya tidak masalah hidup sendiri.
 
mmm cinta saya terhadap anak-anak sudah sangat membuat saya senang kok... jadi ya buat saya tidak masalah hidup sendiri.

Cinta terhadap anak selalu bisa membuat kita kuat. kita selalu ingin menjadi seorang Hero untuk mereka. karena anak pulalah hidup kita jadi lebih berarti.
Seperti saya, karena anak, saya bisa tegar dalam hadapi semua ujian dari Allah. dan karena anak saya selalu bisa tersenyum bahkan tertawa :finger:
 
Cinta terhadap anak selalu bisa membuat kita kuat. kita selalu ingin menjadi seorang Hero untuk mereka. karena anak pulalah hidup kita jadi lebih berarti.
Seperti saya, karena anak, saya bisa tegar dalam hadapi semua ujian dari Allah. dan karena anak saya selalu bisa tersenyum bahkan tertawa :finger:

baguslah... siapapun mereka, baik kelebihan atau kekurangan mereka, sebagai orang tua kita wajib memperhatikan kebutuhan anak!
 
baguslah... siapapun mereka, baik kelebihan atau kekurangan mereka, sebagai orang tua kita wajib memperhatikan kebutuhan anak!

:setujuu:.............Demi anak-anak....kita para ortu akan selalu berusaha memberi yang terbaik untuk mereka...............
 
yang terpenting adalah perhatian dan kasih sayang ekpada anak..tunggu sampai anak sudah siap menerima kehidupan yang baru lagi...karena ingat perceraian terjadi karena keegoisan 2 orang dewasa yang sama sama tidak mau saling mengalah...jangan bebankan anak lagi dengan datangnya orang baru dalam kehidupannya jika itu tidak membuat hidupnya jadi lebih baik...love u bundanya abi...
 
Cinta terhadap anak selalu bisa membuat kita kuat. kita selalu ingin menjadi seorang Hero untuk mereka. karena anak pulalah hidup kita jadi lebih berarti.
Seperti saya, karena anak, saya bisa tegar dalam hadapi semua ujian dari Allah. dan karena anak saya selalu bisa tersenyum bahkan tertawa :finger:

Unbreakable Fighter..=b==b==b=
Tul madam..gak akan pernah puas untuk berikan sesuatu untuk anak. Selalu ingin memberi..Lebih sering saya lupa dengan kebutuhan saya sendiri. Maaf, kalo soal single parent..saya gak bisa kasi pendapat.. Tapi saya percaya (walau belum bisa merasakan) pasti berat. Karena saya sayang sm "my lovely queen"..sering saya takut, kalo kehilangan..
Yah, mungkin kedengarannya klise..bila saya sendiri, saya mungkin butuh pendamping..Berat jadi pengambil keputusan sendiri, tanpa ada "second opinion". Karena walaupun pernah mengalami banyak ujian berat, selalu akan ada saat dimana ujiannya beraaat sekali. Hanya doa sebagai hiburan..
 
Back
Top