Bintang Jatuh

Status
Not open for further replies.

fajarsany

New member
Malam ini adalah malam yang cerah. Waktu yang tepat untuk melakulan yang kusebut dengan tadabur alam. Kedua orangtuaku sedang berada di rumah bibi, di luar kota, katanya lusa baru pulang; sedangkan adik perempuanku menginap di rumah temannya untuk mengerjakan tugas kuliah.

Aku menyeduh segelas minuman jahe instan, lalu membawanya ke balkon. Sampai di tangga, ponselku yang kutaruh di kamar berbunyi, tanda ada pesan masuk. Aku segera kesana untuk mengeceknya.

Ternyata sebuah SMS dari sahabatku, Haris yang tiga hari lalu berangkat ke kampung halamannya di kota Pekanbaru, Riau untuk menghadiri pernikahan sepupunya.

“Hey sob, sekarang saya masih di pesawat, cuacanya cerah. Sekitar setengah jam lagi mendarat. Tak sabar untuk mancing lagi besok. Tunggu saya.” Begitulah isi pesannya.

Setelah itu aku menuju ke balkon. Disana adalah tempat untuk menjemur pakaian, namun masih tersisa tempat untuk bersantai. Ups... aku lupa membawa kursi lipat, sehingga aku mesti turun lagi ke bawah untuk mengambilnya.

Kursi lipat itu aku bentangkan. Aku duduk seperti orang yang sedang berjemur di pantai. Mataku memandang ke langit yang dihiasi oleh bintang-bintang. Aku suka ini. Menghayati betapa besarnya ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Rumahku terletak di daerah dataran tinggi, di sebelah timur terdapat sebuah kota besar yang posisinya lebih rendah. Aku bisa memandangnya seperti memandang dari puncak gunung. Sungguh indah sekali selain bisa melihat pemandangan langit, aku bisa melihat gemerlapnya pemandangan kota di malam hari.

Daerah rumahku ini juga jauh dari keramaian kota. Udaranya masih segar, tidak pengap oleh asap dan bau kendaraan bermotor, atau hasil pembuangan pabrik.

Ketika memandangi bintang-bintang di langit, aku selalu bertanya, seberapa luaskah alam semesta ini? Sampai sekarang ilmu pengetahuan belum memberi jawaban yang pasti, selain, bertahun-tahun cahaya. Selain itu, imajinasiku berjalan jauh dengan bintang-bintang di langit. Berkhayal jika manusia mampu melakukan perjalanan antar bintang, melakukan penjelajahan di luar angkasa, seperti di film-film.

Sebuah bintang berwarna biru terlihat lebih besar dibanding bintang-bintang di sekitarnya. Bintang itu pastilah sangat panas, lebih panas dari matahari yang berwarna kuning. Ilmu pengetahuan menjelaskan semakin biru warna bintang, maka semakin panas suhunya; sebaliknya, semakin merah semakin dingin suhunya; dan matahari berada di antara keduanya.

Minuman jahe ini menghangatkan tubuhku, membuat mataku terpejam dalam suasana malam yang disertai suara jangkrik dan pepohonan yang tertiup angin.

Tak terasa waktu berlalu cukup lama.

Suara pesawat terbang membuka mataku. Saat itu pula aku melihat sebuah bola api di langit yang sedang menuju ke arahku. Apakah itu meteorit? Bola api tersebut terus membesar, diiringi oleh suara mesin jet pesawat yang memekakkan telinga. Setelah kuamati lagi, ternyata itu adalah sebuah pesawat terbang bermesin jet ganda. Mesin sebelah kirinya mengeluarkan api.
Pesawat tersebut tepat melintas beberapa meter diatas rumahku. Aku segera berlari untuk masuk ke dalam rumah. Kurasakan panas dari api tersebut dan bau aneh yang menyengat. Beberapa benda seperti besi yang terbakar berjatuhan menimpa balkon dan genting rumahku. Suara pesawat tersebut memekakkan telinga, memunculkan suara “ngiiing” dalam pendengaranku. Itu sempat membuat lariku oleng, tapi aku mampu sampai ke tangga.

Di dalam rumah, aku mendengar suara ledakan yang amat dahsyat; kemudian rumah terasa berguncang hebat seperti gempa, beberapa perabotan jatuh ke lantai, aku takut jika rumah ini roboh, dan aku juga takut jika pesawat itu menghancurkan rumahku; saat itu sebuah guci di atas lemari jatuh menimpa kepalaku, membuatku pusing dan tak sadarkan diri, semuanya gelap. Namun untuk beberapa detik, aku mampu mendengar suara orang-orang di luar berteriak, terutama suara perempuan yang menjerit ketakutan.

***​

Sinar matahari yang masuk lewat jendela menyoroti kedua mataku, membangunkanku dari pingsan semalaman. Kupegang kepalaku, ada benjolan yang terasa sakit sekali.

Pesawat itu! Aku langsung teringat kejadian semalam. Kuambil celana panjang dan jaket, kemudian keluar rumah.

Diluar banyak sekali orang. Sirene mobil ambulan dan pemadam kebakaran terus berbunyi. Orang-orang yang sepertinya petugas tampak sibuk. Masyarakat pun banyak menuju lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

Pesawat tersebut jatuh menimpa beberapa rumah yang terletak di belakang rumahku. Hampir semua rumah-rumah tersebut hancur lebur, sisanya hangus terbakar. Bangkai pesawat hancur berserakan, tidak ada yang utuh, kecuali sayap kanan dan sebagian ekornya yang masih bisa dikenali. Mesin sebelah kanannya tergeletak tidak jauh di belakang sayap.

Aku tidak bisa mendekat ke lokasi lebih dalam lagi karena dijaga oleh beberapa petugas. Tampak banyak orang yang menangis, terutama para ibu-ibu. Aku merasakan kesedihan yang mendalam dari mereka yang menangis itu.

Walaupun sepertinya api sudah berhasil dipadamkan, asap masih mengepul ke udara dari lokasi kecelakaan. Baru kali ini ada peristiwa pesawat jatuh ke daerahku, tentu ini membuat orang-orang sangat terkejut.

Aku penasaran dengan pesawat apa dan dari mana pesawat yang jatuh tersebut. Di sebuah warung, ada dua orang wartawan stasiun TV yang sedang mengobrol dengan beberapa warga. Aku mendekat kesana untuk menanyakannya.

Seorang wartawan tersebut mengatakan kalau pesawat yang jatuh itu adalah pesawat komersil dari maskapai Tarangga Air, sebuah maskapai swasta Indonesia, jurusan Pekanbaru-Bandung.

Sejenak aku terdiam, keringat dingin keluar. Aku ingat nama Tarangga. Kubuka ponsel dan kubaca pesan-pesan kemarin, dan kutemukan itu. SMS dari Haris yang menyebutkan kalau dia naik pesawat Tarangga Air dari Pekanbaru yang langsung menuju ke Bandung. Aku juga ingat SMS darinya tadi malam ketika dia berkata kalau setengah jam lagi akan mendarat, dan itu adalah di Bandung. Pesawat itu melintas di atas rumahku tak lama setelah SMS tersebut. Aku yakin kalau itu adalah pesawat yang ditumpangi Haris.

Aku kaku, airmata mengalir, mengucur membasahi kedua pipi. Rasa sedih yang teramat muncul dari dalam hati. Tak kuasa ku menahan tangis. Mereka yang di warung menatap kearahku. Wartawan tadi memegang bahuku dan bertanya, “Kenapa kang?”

Aku menjawab, “Sahabatku ada didalam pesawat itu.”
 
Kata orang sih kalau ada bintang jatuh kita harus bicara yang kita ingin kan,contoh nya kita pengen balikan sama pacar kita,insallah mudah2,an doa kita terkabul????
 
Kata orang sih kalau ada bintang jatuh kita harus bicara yang kita ingin kan,contoh nya kita pengen balikan sama pacar kita,insallah mudah2,an doa kita terkabul????

Hahaha, iya, seperti di film-film barat. "Look, the shooting star! Make your wish now!"
 
Last edited:
Status
Not open for further replies.
Back
Top