Trinitas

bagaimana cara menjelaskan arti trinitas kepada teman2 kita yang berlainan
agama ....ada kata-kata yang cocok, karena mereka mencerna dengan logika
mereka
 
Emang sulit sih kalo diterima dengan nalar. Masak kuasa Tuhan bisa dilogika hehe
Tapi penjelasan kasaran yang sering diberikan gini.

Api kan ada panas, cahaya, dan gerakan. Tapi mereka satu yaitu api.

Ini penjelasan kasaran lho... Mungkin ada yang bisa ngasih penjelasan lainnya
 
Penjelasan tersebut masuk akal juga.
tetapi bagi orang yang sudah terbiasa dengan doktrin lain
akan sangat sulit untuk menerima begitu saja penjelasan tersebut.
btul gak
:)
 
Masak....?

jujur...seharusnya yang namanya TUHAN...memang pada dasarnya gak bisa diukur dengan logika kita sebagai manusia. tetapi kalau melihat dari adanya kata-kata TRINITAS.. dalam Tuhan Bapa, Anak, dan Roh Kudus..

penjelasan tentang Api seenggaknya bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. panas....
jika kalian merasakan panas apakah kalian akan lansung menyimpulkan bahwa yang panas itu api?
2. cahaya
kalau ada cahaya ...apakah itu bisa lansung di bilang api
3. kalau ada gerakan..apaakah itu hanya api yang bisa ada gerakannya..

jadinya semua itu merupakan satu dan lain hal...bukannya dari 3 jadi satu..dari satu jadi 3..lagian penjelasannya hanya merupakan pencocokan dari 3 jadi 1. jadi cuman sebagai alasan aja

satu lagi yang harusnya jadi pembahsan selain trinitas..yaitu mengapa umat nasrani(lah kok umat nasrani sech..yach karena sebenarnya nama kristiani sendiri muncul belakangan.beratus-ratus tahun setelah nabi isa as. meninggal dunia -tapi bukan karena disalib loh,coz beberapa tahun yang lalu ada pembuktiannya cuman ditutupi pihak gereja vatikan)..

MENGAPA YESUS Atau AL-MASIH disebut sebagai TUHAN?
alasan2 orang kristen
1. dilahirkan tampa campur tangan laki-laki
padahal dalam bibel sendiri disebutkan ada raja yang tidak mempunyai ayah dan ibu?
2. bisa membangkitkan orang mati?
padahal yesus sendiri bilang kalau dia tidak akan bisa melakukan apa-apa selain dari pada ada campur tangan kehendak-Nya
3. berkorban disalib?
padahal sebelum ditusuk dengan tombak..dia berkata eli eli eli sabakhtani..
tuhanku..tuhanku..tuhanku mengapa kau meninggalkanku?lah kok tuhan miinta tolong ma tuhan?
 
Last edited:
ha gw juga bingung gimana sih itu? zzzzzz. aku gak paham ah.wakakakakakkakaka. masak tuhan minta tolong la trus manusia minta tolong ma sapa dunkz?
 
sebenernya dalam perjalanannya org yg ikut yesus ada banyak pertanyaan yang ga bisa dijawab, bukan cuma soal trinitas doang. kayak doa yang ngga kejawab-jawab atau kenapa orang uda ikut yesus tapi masih kena tipu, masih kena bencana, keluarga banyak yg mati dll dll. nah, hal2 kayak gini kebanyakan dipake buat mempertanyakan bener nggak tuhannya orang kristen itu tuhan? kok tuhan gini? kok tuhan gitu? kok tuhan ga masuk akal gitu perbuatannya? kok tuhan bisa mati?
ngga ada jawaban yg memuaskan buat orang yg sekedar bertanya n nyari2 kesalahan dalam jawaban2 yg diberikan.
gimana orang kristen bisa jadi kristen? karena apapun alasan mrk jd kristen itu bukan karena mereka mau, tapi tuhan yang mau. jadi semua pertanyaan2 di atas yang keliatannya meragukan bagi org2 yg bukan kristen jadi ngga masalah buat org2 kristen karena fokus mereka bukan bener ato nggak nya pertanyaan2 di atas, tapi fokusnya itu tuhan sendiri. mereka percaya sama tuhan mereka n itu yg bikin org kristen tetap survive .
bukan manusia yang belain tuhannya, tapi tuhannya yg belain pengikutnya
 
bagaimana cara menjelaskan arti trinitas kepada teman2 kita yang berlainan
agama ....ada kata-kata yang cocok, karena mereka mencerna dengan logika
mereka

Dulu saya pernah baca suatu perumpamaan yang menurut saya tuh cukup sesuai untuk menjelaskan sepersekian saja dari arti trinitas. Saya tekankan kalo ini cuma sepersekian, karena pemahaman manusia kan sangat terbatas. Otak manusia yang kecil ini biar diusahakan bagaimanapun pasti tidak akan bisa sepenuhnya bisa memahami kebesaran Tuhan.

Back to Trinitas. Ini menggambarkan 3 kepribadian namun tetap satu Tuhan. Mungkin kita bisa menggambarkannya sebagai seorang Raja. Ketika ia berada di tengah rakyatnya, ia disebut sebagai RAJA, ketika ia berada bersama anak-anaknya, ia disebut sebagai AYAH dan ketika ia berada bersama teman-teman dan pergaulan sosialnya, ia disebut SAHABAT. Tapi si RAJA, AYAH dan SAHABAT ini adalah tetap orang yang sama, pribadi yang sama.
Namun ia pun menjalankan fungsinya sesuai dengan sebutan itu masing-masing. Ketika ia bertindak sebagai RAJA, ia harus dapat menjalankan pemerintahan dengan baik dan adil, serta menjalankan semua wewenang dan kewajibannya sebagai raja. Ketika ia sebagai AYAH, iapun akan menjalankan fungsinya sebagai ayah yang mengasihi, mendidik dan mengajar anak-anaknya, sebagai seorang SAHABAT, ia pun akan menjadi orang yang menemani dan menyertai, serta menjadi pendengar yang setia untuk setiap permasalahan sahabat-sahabatnya. Namun di lain pihak, iapun dapat menjalankan semua fungsi itu secara bersamaan. Bagi anaknya yang ia kasihi dan mengasihinya, ia dapat menjadi RAJA, AYAH dan sekaligus SAHABAT.

Tapi seperti saya katakan sebelumnya, penggambaran ini hanya akan membuka sepersekian saja dari pemahaman kita akan TRINITAS.

Karena justru di saat kita sungguh-sungguh berserah dan mohon bimbingan Tuhan, di saat itulah kita akan dibuat mengerti akan hal-hal yang IA ingin kita mengerti, tanpa harus ada penjelasan-penjelasan logika.

But don't worry ... pada saat engkau hendak memberitakan firman terutama bagi orang-orang yang belum mengenal Tuhan, Tuhan tidak akan membiarkanmu sendiri ... :)
Tugas kita hanya menaburkan ... Roh Kudus sendirilah yang akan menumbuhkan

So ... keep spreading the Words of God ... !
Jesus loves u!
 
Saya masih cari bahannya, agak sabar ya
Nampaknya ada nada-nada yang kurang sedap di forum ini, tapi ndak apa-apa koq. Kalau kita hanya mengetahui sangatlah berbeda dengan kalau kiat mengenal sosok Tuhan Yesus itu.
Mengetahui, ya berarti kamu cuma tau aja, belum tentu tahu siapa dia.
Mengenal, ya masih banyak tahapannya, seperti orang pacaran aja deh
Saya masih cari di buku katekisasi saya waktu sidi dulu. Maklum sekarang kena rutinitas, jadi agak kurang saleh dalam hal ini.
Untuk sementara saya hanya bisa ngomong, janganlah kita artikan semuanya secara harfiah menurut penalaran kita saja.
Otak kita manusia yang kecil ini, tidak akan sanggup menalar atau melogika semua arti dan perkataan Tuhan sendiri, tidak semuanya bisa dipikir secara logika.
Saya beri contoh, penciptaan alam semesta ini oleh Allah Bapa di surga hanya dengan firman, bagaimana logikanya menurut anda ?
Untuk trinitas, saya punya contoh sekilas aja dulu.
Kita ambil contoh air teh manis.
Komposisinya :
- Air putih
- Gula
- Teh
Salah satu komponen itu sangat berbeda tapi menjadi satu saat semuanya dalam satu gelas. Dan setelah diaduk, anda tidak dapat melihat lagi komposisi awalnya lagi. Karena semuanya adalah satu kesatuan, tapi mempunyai fungsi yang berbeda.
To be continued ...
 
Last edited:
Shalom,
Berbicara tentang Trinitas, ada sedikit info yang dapat saya sharing berdasarkan firmanNYA. Sebagai orang kristen kita percaya hanya ada satu TUHAN: Bapa, Anak dan Roh Kudus, sebuah kesatuan dari 3 pribadi, ayat Alkitab yang mendukung terdapat pada
Mat. 28:19; 2 Kor. 13:14; Ef. 4:4-6; 1 Ptr 1:2; 1 Tim. 1:17; Wah. 14:7

Raldy M.
 
bagaimana cara menjelaskan arti trinitas kepada teman2 kita yang berlainan
agama ....ada kata-kata yang cocok, karena mereka mencerna dengan logika
mereka

Sebenarnya Penjelasan trinitas yang masuk akal sbb:
Pada mulanya di Keluaran 3 sudah di jelaskan; (1) waktu Musa hendak menghampiri Sang Pencipta (Allah Bapa) di semak wujud Allah Pencipta berupa Api, Allah bilang jangan mendekat tempat itu Kudus. (2) Waktu Musa terima Loh Batu (Hukum Taurat) Keluaran 24 wujud Allah Bapa bagaikan Api disertai ada petir, badai dll. Sampai-2 umat israel takut amat sangat. JADI KARENA KITA MANUSIA BERDOSA AMAT SANGAT TIDAK MAMPU UNTUK MELIHAT KEMULIAAN ALLAH BAPAKarena itu ALLAH INGIN memulihkan ciptaannya KHUSUSNYA MANUSIA untuk bisa kembali ke tempat semula yaitu di Taman Firdaus (SURGA); dalam diri YESUS; ALLAH RELA MENJADI MANUSIA sehingga bisa dilihat, di sentuh, dan mengajar. Disamping itu yang lebih penting, ALLAH MAU MENGAJARKAN BAGAIMANA BILA MENDERITA (sampai mati di kayu salib) BAGAIMANA BERDOA (menyerahkan persoalan ke ALLAH BAPA sebgai pencipta); seharusnya kita bangga dengan mengatakan ALLAH TAU SEGALA PERSOALANKU KARENA MEMANG PERNAH MENDERITA. coba Kepercayaan yang Lain bisa saja Ngatain ALLAH di kala susah kita begini...... ENAK AJA SI ALLAH-TUHAN emangnya dia tau penderitaan KITA SEBAGAI MANUSIA engkau enak PUNYA KUASA; coba kita manusia JUGA PUNYA KUASA ya ndak begini hidup saya. BENAR TIDAK !!!???.

KARENA ITU PARA NABI termasuk Stefanus misal di KITAB :
"Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah."

Karena sebagai manusia tetap tidak bisa melihat Kemuliaan ALLAH. Yang bisa dilihat hanya ALLAH yang menjadi manusia; Jadi seolah-olah berada disebelah kanan SANG BAPA.

Saat Tugas membina manusia sudah selesai ALLAH ANAK-YESUS pergi kepada kemuliaannya YAITU ALLAH akan tetapi ALLAH TIDAK TINGGAL DIAM tetapi tetap mendampingi manusia berupa ALLAH-ROH KUDUS yang tidak kelihatan tetapi kit bisa merasakan dalam KATA HATI-KUASA TUK USIR SETAN DAN KESEMBUHAN dll;
makanya kita umat Kristiani menyebut KETIGA YANG ESA; Karena memang ya hanya ALLAH Saja.
Contoh sederhana :
(1) Misal Kita punya Orang tua (Bapak) kebetulan GURU SEKOLAH, Saat di Rumah kita sebut Bapak atau (BAPA); saat di sekolah kita sebut PAK GURU; saat DIA PERGI, ajarannya tetap melekat pada HATI PIKIRAN KITA.
(2) Mengapa disebut KOTAK; untuk substansinya karena punya PANJANG-TINGGI-LEBAR, terus ada yang ngolok... ya.. udah aku potong saja. TETAP SAJA DISEBUT KAYU karena SUBSTANSINYA TERBUAT DARI KAYU yang memiliki ukuran KAYU PANJANG - KAYU TINGGI - KAYU LEBAR.

Tapi itu hanya contoh ALLAH tidak sebanding dengan contoh tadi.

Kiranya di pahami
 
Bls: Masak....?

Trinitas merupakan doktrin setiap agama mempunyai doktrin karena fungsi doktrin adlah :
1. memberi arah ruang lingkup dlm pembelajaran
2. merupakan azaz pemikiran

Kristus yg merupakan Isa adalah Allah dalam Tubuh manusia
Qs Al Annas pasal 2 > Isa adlh illahinas yg berarti Tuhan manusia,
ilahi berasal dari 2 kata yaitu manusia dan ilahi, manusia merupakan kata benda sedangkan ilahi erat kaitannya dgn sang Pencipta

Trinitas tdk dapat dimengerti melalui logika karena yg terpenting dari manusia adalah Iman

apabila Isa berkata untuk menyembah Allah, Isa berkata tdk tau akan hari kiamat, Isa berdoa kpd Bapa, Isa meminta tolong kpd Bapa, Isa merasa haus dan lapar itu karena dilihat dari sisi Isa sebagai Malikinas ( manusia sempurna), dia berkata seperti itu agar manusia itu sadar bahwa kita sebagai manusia harus merasa rendah dihadapan Allah dan itu ditinggalkannya sebagai contoh teladan setelah dia diangkat ke sorga menjadi Rohulloh itu sendiri
 
Bls: Masak....?

Trinitas merupakan doktrin setiap agama mempunyai doktrin karena fungsi doktrin adlah :
1. memberi arah ruang lingkup dlm pembelajaran
2. merupakan azaz pemikiran

Kristus yg merupakan Isa adalah Allah dalam Tubuh manusia
Qs Al Annas pasal 2 > Isa adlh illahinas yg berarti Tuhan manusia,
ilahi berasal dari 2 kata yaitu manusia dan ilahi, manusia merupakan kata benda sedangkan ilahi erat kaitannya dgn sang Pencipta

Trinitas tdk dapat dimengerti melalui logika karena yg terpenting dari manusia adalah Iman

apabila Isa berkata untuk menyembah Allah, Isa berkata tdk tau akan hari kiamat, Isa berdoa kpd Bapa, Isa meminta tolong kpd Bapa, Isa merasa haus dan lapar itu karena dilihat dari sisi Isa sebagai Malikinas ( manusia sempurna), dia berkata seperti itu agar manusia itu sadar bahwa kita sebagai manusia harus merasa rendah dihadapan Allah dan itu ditinggalkannya sebagai contoh teladan setelah dia diangkat ke sorga menjadi Rohulloh itu sendiri

harap jangan menggunakan kata Isa jika membahas Alkitab sebab dalam Alkitab tidak ada kata Isa
 
Bls: Trinitas

Memahami ketritunggalan sama halnya dengan memahami hakekat Allah itu sendiri. Mustahil kita percaya kepada Allah tanpa memahami hakekat-Nya yang meskipun tidak terbatas tetapi berkenan memberikan penyataan tentang diri-Nya di dalam Alkitab sesuai dengan kemampuan akal kita yang terbatas.

Meskipun kata ‘TRINITAS’ tidak ada dalam Alkitab, tetapi para bapa Gereja mula-mula merumuskannya dengan dasar Alkitabiah :


Contoh ayat yang menjadi dasar Paham Trinitas :

* Matius 28:19
LAI TB, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam 'nama' ('ONOMA') Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
KJV, Go ye therefore, and teach all nations, baptizing them in the name of the Father, and of the Son, and of the Holy Ghost:
NIV, Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit,



Bapa dan Anak dan Roh Kudus, oleh kalangan non kristiani dipandang seolah-olah 3 person atau bahkan politeisme (3 allah).
Tetapi di dalam Alkitab bahasa asli ditulis dengan ‘ONOMA’ bentuk tunggal, bukan dengan ‘ONOMATA’ bentuk jamak.

Text bahasa aslinya adalah demikian :

Text bahasa aslinya adalah demikian :

Textus Receptus (TR) : πορευθεντες ουν μαθητευσατε παντα τα εθνη βαπτιζοντες αυτους εις το ονομα του πατρος και του υιου και του αγιου πνευματος
Translit, poreuthentes oun mathêteusate panta ta ethnê baptizontes autous eis to onoma tou patros kai tou huiou kai tou hagiou pneumatos



Perubahan bentuk kata "ονομα - ONOMA" :

Tunggal:
Nominatif, 'ONOMA'
Genitif, 'ONOMATOS'
Datif, 'ONOMATI'
Akusatif, 'ONOMA'

Jamak:
Nominatif, 'ONOMATA'
Genitif, 'ONOMATON'
Datif, 'ONOMASIN'
Akusatif, 'ONOMATA'

Bapa, Anak, dan Roh Kudus, masing-masing bukanlah "nama".


Konsep ini tidak bertentangan dengan TANAKH IBRANI :


Salah satu contoh ayat :


* Kejadian 1:1
LAI TB, Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
KJV, In the beginning God created the heaven and the earth.
Hebrew,
בְּרֵאשִׁית בָּרָא אֱלֹהִים אֵת הַשָּׁמַיִם וְאֵת הָאָרֶץ׃
Translit, BERE'SYIT {pada mulanya} BARA' {Dia menciptakan} 'ELOHIM {Allah} 'ET HASYAMAYIM {langit itu} VE'ET {dan} HA'ARETS {bumi itu}"[/b]


Kata Allah dalam bahasa Ibrani " אלהים - 'ELOHÎM" menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal (singular) : " ברא - BARA'", hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.


Alkitab mengajar dengan jelas bahwa Allah itu Esa :


* Ulangan 6:4
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
Hebrew,
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵי?*וּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit interlinear, SYEMA' {dengarlah} YISRA'EL {Israel} YEHOVAH {YHVH dibaca Adonai, TUHAN} 'ELOHEINÛ {Allah kita} YEHOVAH {YHVH dibaca Adonai, TUHAN} EKHAD {esa}"


Yesus Kristus sendiri menekankan pentingnya ajaran Kitab Suci ini tentang ke-Esa-an Allah :


* Markus 12:29
LAI TB, Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
KJV, And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; The Lord our God is one Lord:
TR, ο δε ιησους απεκριθη αυτω οτι πρωτη πασων των εντολων ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων κυριος εις εστιν
Interlinear, ho de {dan} iêsous {Yesus} apekrithê {Dia menjawab} autô {kepadanya} hoti {bahwa} prôtê {pertama} asôn {dari segala} tôn entolôn {perintah-perintah} akoue {dengarlah engkau} israêl {Israel} kurios {Tuhan} ho theos {Allah} hêmôn {kita} kurios {Tuhan} heis {satu} estin {Dia adalah}


Sebagai seorang Kristiani yang mengimani Yesus kristus adalah Tuhan dan Allah, kita tahu bahwa paham Trinitas sama sekali tidak berarti adanya tiga allah sebagaimana yang dibayangkan secara salah oleh beberapa kalangan, termasuk beberapa kelompok "Kristen" sendiri. Arti dari paham ini ialah bahwa Allah itu satu adanya.


Yesus berkata kepada murid-muridNya, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19). Monoteisme jelas sekali dalam kata-kataNya, "baptislah mereka dalam nama"--> 'ONOMA' (single).
Yesus tidak berkata baptislah mereka dalam nama-nama 'ONOMATA' (plural) Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun Keesaan dipaparkan dengan jelas dalam kata-kataNya, "ονομα του πατρος και του υιου και του αγιου πνευματος - ONOMA TOU PATROS KAI TOU HUIOU KAI TOU HAGIOU PNEUMATOS" (lihat penjelasan diatas) . Bapa Gereja Tertulianus, ia adalah yang mula pertama mencetuskan ide, gagasan dan dengan tepat mendasarkan doktrin Trinitas dari ayat Matius 28:19 dan dia menjabarkannya dalam suatu doktrin yang berbunyi : 'una substantia tres personae', "satu substansi/hakekat tiga pribadi".


Allah yang Esa bukan berarti Allah seperti seonggok batu. Saya meyakini keesaan Allah yang multi-kompleks. Kata Allah dalam bahasa Ibrani 'ELOHIM menggunakan bentuk jamak tetapi dengan kata kerja tunggal, hal ini saja sudah menyiratkan keesaan Allah yang serba kompleks.



Sumber : Yohannes/Biblika/sarapan pagi
 
Bls: Trinitas

Sumbang Saran tentang Doktrin "Trinitas".....

Doktrin Trinitas pada dasarnya adalah misteri, karena logika atau cara berpikir manusia sangat jauh dengan logika cara berpikir Allah yang menciptakan manusia ! Oleh karena itu untuk memahami Doktrin "Trinitas".., mau tidak mau adalah kita "back to the Bible " ketimbang mencari berbagai contoh atau similiarisme yang bukan bisa menjelaskan tetapi malah bisa bikin kita bingung dan keblinger !

Doktrin Tritunggal, mungkin sulit dipahami oleh logika kita yang sangat terbatas, tetapi yang sulit dipahami bukan berarti sulit dirasakan ! Dan disinilah memang kita selaku orang kristen membutuhkan "iman" agar dapat merasakan bagaimana Allah Tritunggal bekerja dalam hidup kita !

Selanjutnya dibawah ini saya mencoba untuk menjelaskan doktrin Tritunggal yang bersifat misteri dengan melihat kepada Alkitab saja ketimbang mencari berbagai similiarisme ! semoga bermanfaat !

DOKTRIN TRINITAS

Soal ajaran Trinitas atau Tritunggal yang dipercayai umat Kristen sering dijadikan batu sandungan. Sejak kehadiran Yesus, agama Yahudi menolak dengan tegas ke’tuhan’an maupun ke’alah’an Yesus, Arius pada abad ke-4 menolak menyetarakan Yesus dengan Allah, dan pada akhir abad ke-19 ajaran anti-trinitarian Arianisme muncul kembali dalam Saksi-Saksi Yehuwa yang bukan hanya sangat anti-trinitarian, namun juga menganggapnya sebagai ajaran yang dipengaruhi dewa-dewi Babel & Mesir, Plato, bahkan disebut sebagai berasal dari setan, dan dikembangkan oleh susunan Kristen pada abad ke-4. Benarkah bahwa ajaran Trinitas itu baru muncul di abad ke-4? Kelihatannya soal ini cukup simpang siur karena orang-orang lebih menilainya dari sudut prasangka. Bila kita menyimak ajaran gereja sejak awalnya, ajaran mengenai Tuhan yang esa (shema) yang menyatakan diri dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus, sebenarnya sudah ada sejak Perjanjian Lama sekalipun tidak diungkapkan sebagai suatu rumusan doktrin tertentu, lagipula istilah Trinitas tidak ada dalam Alkitab baik PL maupun PB. Kalau begitu, mengapa soal ini kemudian berkembang dan memuncak di abad ke-4 sebagai suatu doktrin yang disebut Trinitas?

Bila kita mempelajari Alkitab Perjanjian Lama dengan hati terbuka, memang disitu keesaan Allah jelas ditekankan, namun di banyak bagian dapat dilihat adanya ungkapan pernyataan lainnya selain Allah Bapa, misalnya Malaekat Allah, firman Allah dan juga Roh Allah. Dalam Perjanjian Baru pernyataan mengenai keesaaan Allah juga masih terus didengungkan, namun sejalan dengan itu soal penyataan Allah dalam firman (Logos) maupun Roh Kudus (Parakletos) makin jelas terungkap. Jadi, sekalipun dalam PL maupun PB tidak dirumuskan dalam bentuk doktrin Trinitas, keyakinan mengenai Tuhan yang Esa yang menyatakan diri itu menjadi bagian pengakuan iman umat percaya sejak awalnya.

Sebenarnya untuk mengetahui kepercayaan mengenai hakekat Allah, kita harus menerima dulu kenyataan bahwa Alkitab adalah firman yang penulisannya diilhami Allah, maka dengan dasar kepercayaan demikian, kita dapat menggali apa yang dikatakan oleh Alkitab sebagai penyataan Allah itu mengenai hakekat diri Allah sendiri.

Sebenarnya, pengertian Trinitas/Tritunggal mengungkapkan bahwa Allah Itu Esa (Shema, Ul.6:4; Gal.3:20), namun dalam keesaanNya itu menyatakan diri dalam Tiga pribadi. Sekalipun demikian ke tiga pribadi itu sehakekat dalam kesatuan pemeliharaan Allah.

Dalam Kej.1:26;3:22;11:7, kita melihat TUHAN menyebut dirinya dalam bentuk jamak (Kita). Kej.1:1-2 menunjuk Allah Bapa dengan Roh terlibat dalam penciptaan sedangkan Yoh.1:1 menunjukkan Allah Bapa dan Logos terlibat pada peristiwa yang sama. Jadi baik Roh maupun Yesus sudah ada sejak awal sama halnya dengan Bapa dan ketiganya bersatu dalam penciptaan.

Kejadian 1 menunjukkan bahwa Elohim atau Allah Bapa itulah pencipta, namun kita melihat Mzm.33:8 menyebut bahwa “oleh firman TUHAN langit telah dijadikan” sedangkan Yesus disebut sebagai firman yang menciptakan segala sesuatu (Yoh.1:1-18), jadi kedua penyataan itu identik menunjuk pada yang Esa. Yesus juga disamakan dengan YHWH sebagai ‘Alpha dan Omega’ (Why.22:13;band.1:8;21:6) dan ‘Awal dan Akhir’ (Why.1:17; 2:8; band.21:6;Yes.44:6;48:12), jadi Yesus bukan ciptaan tetapi sama-sama pencipta sejak awal.

Sekalipun disebutkan bahwa tidak seorangpun melihat Allah, TUHAN menyatakan diri sebagai Malaekat TUHAN (Malak Yahweh) yaitu tiga orang yang berrtemu Abraham (Kej.18:1-22). Yesus juga mengatakan bahwa Ia ada sebelum Abraham ada (Yoh.8:58). Ayat terakhir ini sebenarnya berkata bahwa sebelum Abraham lahir Yesus itu ‘Ada’ (‘ego eimi’ yang artinya sama dengan ‘Aku adalah Aku’ dalam Kel.3:14). Dalam kitab Hakim-Hakim kita melihat ke tiga oknum TUHAN, Malaekat Allah dan Roh Tuhan bekerja bersama atas diri Simson. (Hak.13)

Yesaya menyebut mengenai keesaan Allah (Yes.44:6;45:5,22;46:9), namun dalam surat yang sama kita melihat ketritunggalan itu hadir bersama (Yes.40;48:16-17). Juga difirmankan bahwa YHWH tidak akan memberikan kemuliaan kepada yang lain (Yes.42:8;48:11), tetapi dalam inkarnasinya Yesus minta Bapa agar mempermuliakan Anak (Yoh.17:1,5;Why.14:7;15:4) ini menunjukkan bahwa keduanya sama-sama dipermuliakan.

Petrus mengaku Yesus sebagai Messias dan Anak Allah (Mat. 16:16). Thomas memanggil Yesus Tuhan dan Allah (Yoh.20:28) suatu pengakuan yang kelihatannya sudah menjadi pengakuan jemaat awal mengacu pada pengakuan pemazmur (35:32).

Paulus dalam salamnya menyebut dua oknum Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus sebagai kesatuan terkait (1Kor.1:3). Demikian juga Yoh.14-16 menyebutkan oknum Roh Kudus sebagai pribadi yang menyatu dalam ke’Allah’an, justru karena pribadi, Roh Kudus disetarakan dengan pribadi Bapa dan Anak dalam rumus baptisan (Mat.28:19).

Ke’Tuhan’an Yesus sudah nyata sebab sejak kebangkitan, pengakuan bahwa ‘Yesus adalah Tuhan’ sudah diucapkan jemaat, namun Saksi-Saksi Yehuwa selalu menerjemahkan ‘Kurios = Tuhan’ yang terkait dengan ‘Yesus’ sekedar sebagai Tuan, padahal kalau terkait Bapa selalu diterjemahkan Yehuwa. Perendahan demikian juga berlaku dalam jabatan Allah yang terkait Yesus yang diusahakan diterjemahkan menjadi ‘suatu allah’ (a god, Yoh.1:1), namun dalam ayat lain yang tidak dapat dicari dalihnya diberi pengertian lain.
Sebagai contoh ayat Yes.9:5 jelas menunjukkan bahwa “Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai” ditujukan kepada Yesus, namun SSY berdalih bahwa Yesus bukan Allah Yang Mahakuasa, padahal pada Yes.10:21 dan Yer.32:18, YHWH juga disebut sebagai Allah Yang Perkasa, bahkan sekalipun ‘Tidak Ada Allah lain’ (Yes.44:44:6;45:5,22;46:9), dua kali disebutkan bahwa Bapa mengatakan Anak sebagai ‘Allah’ yang diurapi ‘Allah’ (Ibr.1:8,9) dan bukan hanya Bapa tetapi Anak pun disembah oleh malaekat dan dimuliakan (Ibr.1:6; band. Why.1:17;4:10-11;14:7;15:4; dan 19:10;22:8-9). Yesus juga disebut “Imanuel” yaitu ‘Allah menyertai kita’ (Yes.7:14;Mat.1:23). Ayat-ayat di atas cukup jelas mengenai ke’Allah’an Yesus.

dan kepribadian ‘Roh Kudus’ juga banyak dibuktikan dalam Alkitab, bagaimana kita bisa diyakinkan bahwa ‘Roh Kudus adalah Allah’? Sekalipun tidak secara eksplisit disebutkan, kehadirannya selalu dikaitkan dengan Allah (Roh Allah & Roh TUHAN). Roh Kudus juga terlibat dalam penciptaan sejak awalnya (Kej.1:1-2). Juga disebut agar ‘Jangan Mendukakan Roh Kudus’ dan ‘yang menghujat tidak akan diampuni’ (Mat.12:31). Menghujat Allah adalah sifat si Dajal (Why.13:5,6) dan ‘neraka adalah tempat hukuman mereka yang menghujat Allah’ dan tidak bertobat (Why.16:9). SSY mempersoalkan Mat.12:32 yang diartikan bahwa Anak manusia lebih rendah dari Roh Kudus. Tentunya tidak karena ‘Anak manusia’ adalah Yesus dalam status inkarnasi yang memang lebih rendah (Flp.2:5-11;Ibr.2:9).

Sekalipun dalam Perjanjian Baru istilah Tritunggal tidak ada, petunjuk ke arah situ sangat jelas, seperti dalam peristiwa pembaptisan Yesus (Mat.3:16-17) dimana ketiga oknum itu menyatakan diri, demikian juga perintah agung penginjilan (Mat. 28:19) dengan jelas menyebutkan ke tiga oknum Allah dalam kesatuan. Ketritunggalan itu juga tercermin dalam pengurapan ‘Yesus yang berinkarnasi’ (Luk.4:18-19;Yes.61:1,2). Salam Paulus mengungkapkan keesaan tiga oknum (2Kor.13:14). Petrus menyebut Allah Bapa sebagai perencana, Roh sebagai pengudus, dan Yesus sebagai penebus (1Pet.1:2;band.Yes.48:16-17). Jadi, ketritunggalan Allah berkaitan dengan pemeliharaan dan penebusan Allah yang menyeluruh kepada manusia. Yes.48:16-17 mengungkapkan ketiga oknum Allah bersama-sama dalam karya keselamatan (band.1Kor.12:3-6), dan ‘jalan keselamatan’ yang digenapi oleh Yesus yang dirintis jalannya oleh Yohanes Pembaptis merujuk nubuatan Yesaya tentang ‘jalan keselamatan YHWH/El’ (Luk.3:4-6;Yes.40:3-5).

Dari beberapa contoh ayat di atas kita dapat melihat bahwa pengertian Trinitas/Tritunggal sudah tersirat baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan sekalipun tidak dirumuskan dalam suatu rumusan doktrin tertentu, dapat dilihat bahwa disadari atau tidak, jemaat pada masa Yesus dan para Rasul sebenarnya sudah mengakui ketritunggalan Allah dan karena sudah jelas tidak perlu ada perumusan sebagai suatu doktrin.


Timbulnya doktrin pada abad ke-IV adalah suatu langkah situasional yang diusahakan dalam rangka menghadapi penyesatan Arius. Pengembangan doktrin ini pada abad ke-4 bukanlah merupakan perumusan doktrin baru, namun merupakan upaya memperjelas apa yang sudah dipercayai gereja secara umum menghadapi pandangan Gnostik, Platonis dan Arianisme yang menyimpang.

Sebaiknya penjelasan soal Trinitas tidak perlu disertai perumusan yang bisa menimbulkan penafsiran yang keliru, sebab tidak ada perumusan manusia yang bisa sempurna menggambarkan trinitas Allah, sebab sebenarnya Alkitab sendiri cukup banyak contohnya. Karena itu marilah kita membuka diri kepada penyataan Alkitab sendiri dan berdoa dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin!

“Di seluruh Alkitab kita melihat Roh Kudus sebagai pribadi yang nyata, melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh pribadi. Kita melihatNya dengan pikiran, itelegensia, dan pengetahuan (Rm.8:27;1Kor.2:11). Ia memiliki kemauan (1Kor.12:1). Ia menunjukkan cinta dan kasih-sayang (Rm.15:30). Ia berbicara kepada Filipus (Kis.8:29). Ia menyuruh Petrus (Kis.11:12). Ia menyuruh jemaat untuk mengkhususkan Paulus dan Barnabas untuk tugas pelayanan untuk mana mereka telah dipanggil (Kis.13:2,4). Pada satu kesempatan Ia melarang Paulus berbicara di propinsi Asia (Kis.16:6-7). Ia berbicara kepada sidang jemaat (Why.2:7,11,17,29). Ia bergabung dengan gereja untuk mengundang yang lainnya untuk datang (Why.22:7).
Kita melihat juga bahwa Roh Kudus dapat dijadikan sedih atau duka (Yes.63:10;Ef.4:30), dihujat atau dihina (Mat.12:31;Ibr.10:29), dibohongi (Kis.5:3), dan dicobai atau diuji (Kis.5:9). Tidak ada tenaga tak berpribadi seperti cahaya atau listrik yang menunjukkan kesedihan atau cinta-kasih demikian. Orang-orang dalam Alkitab dapat menyambutNya atau menolakNya, namun mereka menerimanya sebagai Roh Allah (Kej.6:3;Kel.31:3;Hak.6:34;Yes.61:1;Rm.8:9;2Kor.3:3). Ia adalah Roh dari Bapa (Mat.10:30) dan Roh dari Anak (Gal.4:6). Ia Allah yang benar, sama halnya dengan Bapa adalah Allah dan Anak adalah Allah, seperti mereka, ia memiliki sifat-sifat ilahi. Ia mahahadir (Mzm.139:7-8). Ia mahatahu (Yes.40:13;1Kor.2:10-11). Ia mahakuasa (Za.4:6). Ia kekal (Ibr.9:14).

Ia juga baik sama halnya Allah adalah baik (Neh.9:20;Mzm.143.10).
Fakta bahwa ia adalah pribadi yang jelas terlihat juga dalam ayat-ayat seperti Yes.48:16, “Dan sekarang, Tuhan Allah mengutus aku dengan Roh-Nya”. Yesus menyebutkan Roh sebagai pribadi yang jelas ketika mengutip Yes.61:1, “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku.” Lalu Ibr.9:14 menyatakan bahwa Kristus “yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat.” (lihat Bickersteth, 1959,58-59). Yesus kemudian menunjuk Roh Kudus sebagai “Penolong Yang Lain” (Yoh.14:16;15:26;16:7).

Banyak ayat-ayat lainnya menunjukkan keesaan dan kerjasama yang sempurna. 1Kor.12:4-6 menunjukkan bahwa Roh, Tuhan Yesus, dan Allah Bapa adalah sejajar. Ef.4:4-6 mengungkapkan mereka sebagai kordinasi yang sempurna. Mereka semua tinggal di Bait sebagai Allah (1Kor.3:16;6:19;Kol.1:27). Pengajaran ini sering dipertentangkan selama abad-abad awal gereja. Beberapa penganut Gnostik menganggap Roh Kudus hanya sekedar pancaran atau radiasi. Pada abad ke-3 Origen menempatkan Roh dalam status yang lebih rendah. Kultus Makedonia menganggap Roh sebagai mahluk yang tidak diciptakan namun tidak memanggilnya Allah. Pada abad ke-4 orang-orang Arian, yang mengajar Yesus sebagai mahluk ciptaan, tidak menerima ketuhanan Roh. Tidak sulit bagi pengikut-pengikut demikian untuk menganggap Roh sekedar tenaga atau pengaruh yang tidak berpribadi.
Yang lain, seperti Sabellius pada abad ke-3, mennyangkal Trinitas dengan cara lain. Ia mengajar bahwa Tuhan yang satu menyatakan dirinya dalam bentuk, cara, atau kapasitas yang berbeda-beda.

Bagian terbesar orang Pentakosta melihat bahwa Alkitab mengajar ketritunggalan dengan tiga pribadi yang jelas yang perbedaannya tidak melanggar keesaan keberadaan Allah. Mereka akan setuju, misalnya dengan yang disebut Kredo Athanasius, yang secara eksplisit menyatakan: “Kami menyembah Allah yang esa dalam Tritunggal, dan Tritunggal dalam Keesaan, tanpa pengaburkan masing-masing Pribadi, juga tidak membagi-bagi hakekatNya. Karena ada satu pribadi Bapa, yang lain dari Anak, dan lainnya dari Roh; Namun keAllahan dari Bapa, dari Anak dan dari Roh Kudus semuanya adalah satu, kemuliaannya sama, dan keagungan-Nya kekal.” Orang-orang Pantakosta biasanya menerima Roh Kudus sebagai pribadi dan memberi perhatian lebih pada karyanya.”
 
bagaimana cara menjelaskan arti trinitas kepada teman2 kita yang berlainan
agama ....ada kata-kata yang cocok, karena mereka mencerna dengan logika
mereka
Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dgn-Nya:

Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Secara umum manusia terdiri dari :
1) Tubuh
2) Jiwa
3) Roh
Masih dpt disebut sbg manusia ketika masih memiliki ketiga unsur tsb diatas.
Namun tentunya Allah sanagt kompleks shg tdk dpt dijelaskan dgn akal manusia yg terbatas, kl bisa dijelaskan dgn akal manusia maka Allah dpt ditebak2 oleh akal kita.
JBU
 
Trinitas.. itu bahasa yg diciptakan tokoh2 kristen dlm menggambarkan 3 fungsi yang digunakan Allah dlm menyatakan kemahakuasaanNya dlm karya penyelamatan manusia. Allah sebagai BAPA.ANAK.ROH KUDUS .gambaran ini untuk memudahkan kita tuk memahami maksud trinitas. Jd sy coba memberikan ilustrasi begini.. 2 batang bambu ukuran 3 meter.. kemudian 6 potong kayu dgn diameter sebesar lengan anak kecil dgn panjang 20 cm.. kemudian beberapa utas tali pengikat.. apa yg akan diperbuat dgn benda2 diatas,yg pastinya untuk membuat sebuah Tangga.. ketika benda2 itu masih terpisah antara 1 dgn yg lain apakah sdh memiliki fungsi sebagai tangga?tentu tidak. Kemudian muncullah ungkapan tangga dan anak tangga. Apakah tangga jg melahirkan anak?. Demikianlah gambaran trinitas yg menurut sy mudah dipahami. Jd disini kita hrs melihat Fungsi_ terlebih dulu. Gbu.
 
Back
Top