Penguatan Dollar Hantam Perdagangan Gula Dunia

adidananto

New member
sugarr-700x357.jpg



Harga gula ICE masih terjebak dalam pola konsolidasi hingga penutupan perdagangan Sabtu dini hari pekan lalu (8/6). Harga komoditas ini berakhir melemah setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mengalami peningkatan. Harga mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif dan sempat mencpai posisi paling rendah dalam 4 sesi belakangan.

Secara fundamental kondisi pasokan gula global memang masih cukup ama. Cuaca di Brazil saat ini sangat baik dan mendukung progress pertumbuhan tanaman tebu. Diperkirakan produksi tebu di negara tersebut akan mengalami kenaikan tajam.

Di samping kondisi pasokan yang cukup baik, pelemahan harga gula berjangka ICE Futures juga disebabkan oleh penguatan dollar AS. Mata uang Amerika Serikat tersebut terpantau menguat pada perdagangan malam tadi sehingga mengakibatkan daya tarik komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi berkurang.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli terpantau berhasil ditutup dengan membukukan pelemahan yang signifikan. Harga komoditas ini turun sebesar 0,07 sen atau 0,58 persen dan ditutup pada posisi 12,05 sen per pon. Harga gula berjangka Jumat malam tersebut sempat melemah ke posisi 11,89 sen, terendah sejak tanggal 1 Juni lalu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal maupun fundamental pergerakan harga komoditas ini masih berpotensi untuk mengalami penurunan.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 11,75 sen dan 11,50 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 12,33 sen dan 12,70 sen.



sumber http://commodity-academy.co.id/2015/06/08/penguatan-dollar-hantam-perdagangan-gula-dunia/
 
Back
Top