adidananto
New member
Harga gula ICE di akhir perdagangan Selasa dini hari tadi mengalami peningkatan yang cukup baik (8/6). Harga komoditas ini masih mengalami konsolidasi sehingga pergerakannya terbatas. Akan tetapi aksi short covering yang dilakukan oleh para investor mampu mendorong terjadinya peningkatan harga pada perdagangan Senin malam.
Secara fundamental pergerakan harga gula tampaknya masih berpotensi untuk melemah. Saat ini Brazil sedang mengalami panen tebu. Meskipun demikian produksi tebu di negara tersebut hanya naik sedikit saja dibandingkan dengan produksi tahun lalu. Sementara itu permintaan untuk produksi ethanol yang cukup kuat berpotensi menurunkan jumlah tebu yang digunakan untuk produksi gula.
Malam tadi dollar yang melemah juga memberikan dorongan menguat kepada harga gula berjangka di ICE Futures. Dollar alami retreat sehingga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan mengalami peningkatan pada sesi perdagangan malam tadi.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli terpantau berhasil ditutup dengan membukukan peningkatan yang signifikan. Harga komoditas ini meningkat sebesar 0,11 sen atau 0,91 persen dan ditutup pada posisi 12,16 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal maupun fundamental pergerakan harga komoditas ini masih berpotensi untuk mengalami penurunan.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 11,97 sen dan 11,70 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 12,35 sen dan 12,70 sen.
sumber http://commodity-academy.co.id/2015/06/09/pasar-gula-meningkat-dipengaruhi-dollar/
