Mahalnya Minyak Dunia Dorong Penguatan Harga Batubara

adidananto

New member
coal-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Kamis dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka terpantau mengalami peningkatan meskipun melambat dari peningkatan yang terjadi di perdagangan hari sebelumnya (11/6). Harga batubara acuan global untuk kontrak Juli kembali mengalami kenaikan didorong oleh kinerja perdagangan di pasar minyak mentah yang masih positif.

Harga minyak mentah pada perdagangan malam tadi melejit kencang dan mencapai level tertinggi dalam satu bulan lebih. Kondisi ini mengakibatkan harga sumber daya energi tersebut lebih mahal sehingga daya tarik batubara sebagai sumber energi alternative mengalami peningkatan.

Di samping didukung oleh kenaikan harga minyak mentah, kabar mengenai penurunan produksi mingguan di Amerika Serikat juga masih memberikan dorongan positif bagi harga batubara acuan global. Di akhir pekan lalu berdasarkan data mingguan yang dikeluarkan oleh Energy Information Agency di Amerika Serikat terpantau bahwa produksi batubara di negara tersebut mengalami penurunan mingguan sebesar 6,1 persen. Amerika Serikat yang merupakan produsen batubara terbesar kedua di dunia mencapai produksi sebesar 15,1 juta short ton (mmst).

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Juli berada di posisi 56,90 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,05 dollar atau setara dengan 0,09 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Harga batubara berjangka di bursa SGX menunjukkan hasil yang berbeda dengan kontrak Rotterdam. Di akhir perdagangan harga batubara SGX API 8 CFR China Coal Index Futures untuk kontrak Juli 2015 mengalami penurunan sebesar 0,15 dollar dan ditutup pada posisi 52,00 dollar per ton.

Harga batubara untuk kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Juli 2015 terpantau stagnan. Harga berakhir pada posisi 43,90 dollar per ton, tidak berubah dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental yang negatif. Secara fundamental pergerakan harga komoditas ini masih berada dalam tekanan jual akibat kekhawatiran mengenai berkurangnya permintaan dari Tiongkok.

Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level resistance pada posisi 57,23 dollar dan resistance kedua di level 57,50 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi retreat harga ada pada posisi 56,73 dollar dan 56,50 dollar.



sumber http://commodity-academy.co.id/2015/06/11/mahalnya-minyak-dunia-dorong-penguatan-harga-batubara/
 
Back
Top