MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

Status
Not open for further replies.
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

Jelas sudah siapa yang menjadi aktor pembunuhan si bocah Engeline. Saya yakin MM dihukum seberat-beratnya. Katanya, bila bukan hukuman mati, ya, hukum seumur hidup.

kl hukuman seumur hidup paling hanya 5 tahun dah bebas. Ntar sewa pengacara yg banyak buat nurunin masa hukumannya.
 
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

kl hukuman seumur hidup paling hanya 5 tahun dah bebas. Ntar sewa pengacara yg banyak buat nurunin masa hukumannya.
lah kok bisa 5 tahun udah bebas, kan udh dihukum seumur hidup, masa pengurangan masa tahanan bisa jauh banget sampe sisa 5 tahun den?
 
Margriet Akan Diperiksa Perdana Setelah Penetapan Tersangka

Bali, HARI ini (29/6/15) Polda Bali akan melakukan pemeriksaan perdana terhadap Margriet Megawe (60) setelah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kematian Angeline (8). Pemeriksaan ini sempat tertunda lantaran pemeriksaan tersebut harus didampingi kuasa hukum Margriet yang belum datang ke Kapolda Bali.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Margriet agar dilakukan secepatnya. Setelah menelusuri jejak awal kasus kematian Angeline, polisi menjerat Margriet dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Kemarin (28/6/15) kepolisian daerah Bali menetapkan Margriet menjadi tersangka baru atas kematian Angeline. Penetapan Margriet yang juga ibu angkat Angeline menjadi tersangka berdasarkan tiga bukti permulaan, yaitu kesaksian Agus T Andamai (25) dan saksi-saksi lain. Bukti lain adalah keterangan hasil autopsi jenazah Angeline serta hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh tim laboratorium forensik dan inafis. Selain itu tersangka juga telah menjalani penyidikan dengan menggunakan alat detektor kebohongan.

Selain menjadi tersangka dugaan pembunuhan Angeline, Margriet sebelumnya sudah menjadi tersangka kasus penelantaran anak angkatnya tersebut. Polisi juga sudah menetapkan tersangka Agus T Andamai sebagai pelaku yang membantu dalam tindakan pembunuhan. Polisi hingga kini masih menelusuri dan mendalami motif pembunuhan gadis malang tersebut.(nrl

cahaya.co
 
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

lah kok bisa 5 tahun udah bebas, kan udh dihukum seumur hidup, masa pengurangan masa tahanan bisa jauh banget sampe sisa 5 tahun den?

apa sih yang ga bisa d akalin sama pengacara. bahkan ada yg terpidana 20 tahun tp d vonis bebas
 
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Orang Sydney Siap Beberkan Keterlibatan Anak Magriet

angeline1sah.jpg

Kabar24.com, JAKARTA - Dugaan keterlibatan anak Margiet Christina Megawe, Yvonne Caroline Megawe dalam kasus pembunuhan bocah Angeline (8) mulai terungkap.

Saksi-saksi baru pun mulai berani muncul terkait indikasi dugaan keterlibatan putri Margriet tersebut.

Siti Sapurah alias Ipung, aktivis perlindungan anak menyatakan pihaknya telah menyiapkan saksi berinisial C yang pernah aktif berkomunikasi dengan Yvonne terkait dengan penggalian dana dalam upaya menemukan Angeline.

Ipung sempat bertemu dan berbincang dengan C, pria berkebangsaan Australia yang telah sepuluh tahun menetap di Bali dan beristrikan orang Jawa.

"C ini bukan dari NGO. Dia peduli, karena dia juga punya anak umur 3 tahun," katanya. . Menurut Ipung, C sebenarnya orang yang membantu menemukan Angeline.

Perkenalan C dengan Yvonne bermula pada hilangnya Angeline. Berita hilangnya Angeline pun disebar melalui media sosial. Dari komunikas telepon dan layanan pesan singkat, Yvonne minta bantuan uang.

"Ada nomor rekening untuk transfer," ucap Ipung. Permintaan uang itu sampai Rp 250 juta. Ipung bahkan menuding Yvonne menjual berita hilangnya Angeline untuk mendapatkan uang.

C berusaha membantu apa saja yang dibutuhkan Yvonne untuk menemukan Angeline. "Yang penting, Angeline ketemu. Begitu bahasa pertama," ujar Ipung.

Akhirnya, C membuat selebaran berita hilangnya Angeline yang menghabiskan Rp 40 juta. "Setelah itu, muncul di media sosial. Yvonne bolak-balik menghubungi orang ini, dengan bahasa, bahwa ada orang dari Banyuwangi mengatakan Angeline dibawa ke Banyuwangi dan minta tebusan sekian, tolong transfer. Begitu bahasanya," tutur Ipung.

Besoknya, Yvonne mengatakan ada orang dari Sidoarjo mengirim pesan yang minta tebusan Rp 150 juta. Kalau tidak, Angeline tidak selamat. "Ada bukti SMS semuanya. Bukan cuma itu, Yvonne juga selalu mengejar," ucapnya.

"Kalau memang benar anak itu diambil orang, harusnya kan lapor polisi, kenapa dia minta uang," ujarnya. Gelagat aneh Yvonne ini tampaknya terbaca, sehingga C tidak mentransfer uang.

"Karena ada kecurigaan dari orang ini, sengaja (memakai) bahasa hilang ini untuk dibisniskan mendapatkan uang," tuturnya.

C sebenarnya juga sudah menyiapkan uang pribadinya sebesar Rp 20 juta. Menurut Ipung, ini merupakan salah satu indikasi keterlibatan Yvonne dalam kasus tersebut.

"Ada bukti SMS. Dia minta ditransfer secepatnya. Yvonne yang SMS. Tapi bahasanya SMS dari orang yang menculik," katanya.

Ipung rencananya akan mengantar orang Sydney ini ke Polda Bali pada Senin, 6 Juli 2015 (kemarin)
 
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

Margriet Injak-injak Jasad Engeline Pakai Sandal Jepit

VIVA.co.id - Kekejaman ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe satu persatu terungkap.

Berdasarkan keterangan bekas pembantunya, Agus Tay Hamba May, kepada penyidik, Margriet ternyata bukan hanya menginjak-injak tanah lubang kematian tapi juga menginjak-injak jasad Engeline sesaat setelah bocah mungil tersebut meregang nyawa.

Hal itu terungkap pada rekonstruksi yang digelar Senin lalu sejak pukul 12.00-17.30 WITA. Saat itu, Engeline sudah dalam keadaan tak bernyawa. Jasadnya dibungkus menggunakan kain seprai.

"Masih di dalam kamar, setelah dibungkus Agus disuruh menginjak-injak jasad Engeline untuk memastikan sudah meninggal. Agus tak mau. Ibu Margriet akhirnya menginjak sendiri jasad engeline," kata kuasa hukum Agus, Haposan Sihombing, Rabu 8 Juli 2015.

Kala itu, Margriet menginjak jasad Engeline yang sudah terbungkus menggunakan sandal jepit.

Sandal itu juga sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Sandal itu diamankan penyidik di Vila Kakul di kawasan Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung. "Barang buktinya sandal warna putih, dasarnya warna biru," kata Haposan.

Pada saat dibungkus, jasad Engeline ditekuk dan diikat menggunakan tali berwarna biru. Margriet kemudian menyuruh Agus mendalami lubang yang sudah tersedia di depan kandang ayam halaman belakang rumahnya.

"Waktu Agus masih menggali, Margriet datang ke lokasi. Dia tanya ke Agus, "Gus kok lama?". Agus menjawab, "Sudah Bu, sudah mau selesai". Adegan itu ada. Jasad Engeline masih di kamar," kata Haposan menerangkan.

Setelah menggali lubang, Agus kemudian masuk ke kamar Margriet menggotong jasad Engeline. Saat itu, Margriet menunggu di lubang yang akan menjadi kuburan Engeline.

"Ibu Margriet sudah menunggu ke lokasi (lubang). Pada saat jasad diletakkan, posisinya masih diputar oleh Margriet," kata Haposan.

Setelah mendapat posisi tepat, Margriet kemudian menyuruh Agus untuk mengubur. "Lalu diperintahkan sekarang kubur. Itu ditutupi bambu, baru ditutupi keranjang. Kita lihat langsung lihat TKP. Menurut pengacaranya itu tempat sampah, menurut kami tidak cocok tempat sampah," katanya.


Engeline dibanting ke tembok

Dua tersangka pembunuh Engeline, Margriet Megawe dan Agus Tay, menjalani rekonstruksi pembunuhan yang telah mereka lakukan pada Senin siang, 6 Juli 2015.

Dalam reka ulang itu, banyak hal baru yang terungkap dalam perjalanan kasus pembunuhan sadis di rumah di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali itu.

Dari lebih dari 90 adegan detik-detik pembunuhan itu, Margriet hanya mau memeran beberapa adegan saja.

Meski demikian, dalam rekonstruksi itu ditemukan, aksi sadis yang selama ini tidak diketahui, yakni, Engeline sempat dibanting ke lantai.

"Kami mengikuti rekonstruksi menyaksikan apakah ada kesesuaian dari peran yang diperagakan dengan luka di tubuh korban," ujar Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, Dudut Rustyadi.

Dari hasil amatannya, kesesuaian adegan dengan luka korban utamanya saat kepala bocah mungil Engeline dihantam ke tembok dan lantai, hal itu terungkap dalam reka adegan ke 22.

"Ada adegan kekerasan. Kekerasan dipukul di kepala yang menyebabkan pendarahan di otak. Kami sesuaikan dengan hasil autopsi," kata Dudut.
 
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

pelakunya tidak mempunyai hati nurani. kasian dia masih kecil dan masih butuh kasih sayang
 
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

Melacak Naomi, wanita diduga bawa kabur uang sumbangan Angeline

Keberadaan Naomi Werdisastro, wanita berambut cepak yang mengaku sebagai tim reaksi cepat (TRC) Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) hingga kini masih misteri. Dia diduga membawa kabur uang sumbangan dari masyarakat untuk keluarga Angeline (Engeline) senilai Rp 30 juta, dan tiga karung berisi boneka.

Orangtua kandung Angeline, Hamidah menceritakan soal penggalangan dana ini kepada Siti Sapurah, pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.

"Informasinya ada sekitar Rp 30 jutaan rupiah," kata Siti Sapurah baru-baru ini.

Awalnya Naomi menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Hamidah beserta suaminya. Bentuk bantuan wanita yang mengaku bekerja di bawah perintah Komnas PA ini adalah penggalangan dana untuk meringankan beban keluarga Angeline.

Posko penggalangan dana berada di rumah orangtua angkat Angeline, Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali.

20150810191530-1-rekonstruksi-pembunuhan-angeline-002-nfi.jpg

Naomi menjanjikan akan menyerahkan uang kepada Hamidah pada tanggal 23 Juli 2015, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional. Tetapi saat tiba harinya, uang yang dijanjikan tidak juga diberikan.

Bahkan saat dihubungi Hamidah, Naomi beralasan boneka-boneka sudah disumbangkan ke panti asuhan di Bali. Mengetahui kenyataan seperti ini, Hamidah berusaha menerima kenyataan. Tetapi ketika ditanya soal uang hasil sumbangan, Naomi tidak menjawab dan malah mengungkit kasus terbakarnya kantor Komnas PA, Sabtu (26/6).

"Jangankan uang yang saya serahkan, kantor saya di Jakarta saja terbakar," cerita Hamidah berdasarkan pengakuan Siti Sapurah.

Rencananya, Hamidah akan menggunakan dana sumbangan tersebut untuk keperluan memperingati 40 hari dan 100 hari kematian Angeline.

Dikonfirmasi terkait hilangnya uang sumbangan untuk keluarga Angeline, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengaku tidak tahu, termasuk penggagas donasi kemanusiaan ini.

"Jujur saya tak pernah tahu soal itu. Bahkan tak pernah mau ikut campur soal adanya pengumpulan dana yang ditempatkan di rumah adik kita Angeline," kata Arist, Rabu (5/8).

Dia membantah Komnas PA membuka penggalangan dana untuk keluarga Angeline. Menurutnya, dari awal pihaknya tidak pernah ada acara donasi dalam bentuk apapun.

"Saya tidak tahu, dan itu benar kami tidak melakukan penggalangan dana seperti yang disebutkan mencapai Rp 30 juta rupiah. Dari awal kami tidak pernah melakukan penggalangan dana untuk kasus ini. Kami akan cari tahu cerita ini," ucap Arist saat itu.

Berbekal nomor handphone, Hamidah berulang kali meminta konfirmasi kepada wanita yang pernah dia temui berpenampilan ala militer tersebut. Hingga menjelang 100 hari meninggalnya Angeline, Hamidah tak patah arang.

Saat dihubungi wartawan, Hamidah menceritakan sendiri bahwa dirinya pernah menanyakan uang hasil sumbangan Rp 30 juta, tetapi Naomi malah menyarankan untuk meminta lagi sumbangan lagi kepada masyarakat.

"Saya waktu itu menghubungi dia kalau boleh meminta uang itu untuk dipakai 100 harinya anak saya. Tetapi jawabanya begini, apa mau minta sumbangan lagi, coba minta ke warga. ya tentu saya tidak mau, apaan itu," jelasnya.

Kini, Hamidah mengaku ikhlas. Dia tidak akan mengejar dan mempersoalkan lagi bantuan yang dijanjikan Naomi.

"Saya anggap sudah tidak ada, tidak usah diperpanjang lagi. Untuk 100 hari Angeline sudah ada sumbangan dari warga," kata Hamidah, Senin (10/8).

Hamidah sudah berulang kali menghubungi dua nomor handphone milik Naomi, namun tidak aktif.

Ibu tiga anak ini mengaku sudah dibantu warga untuk memperingati 100 hari meninggalnya Angeline yang jatuh pada 25 Agustus 2015.

"Saya sudah dibantu oleh warga, kami ikhlas kok. Itu juga bukan hak saya," terang Hamidah.

~detik
 
Re: [UPDATE] - MISTERI PEMBUNUHAN ANGELINE

Sangat mengerikan, sipembunuh berdarah dingin. Perlu dihukum se-berat2-nya.
 
memang biasanya hotnya dimedia diawal2 saja, nanti mungkin ada beritanya lagi dimedia kalau udah ada vonisnya

semoga tak seperti kasus Sodomi pada guru JIS terhadap anak didiknya. Tiba2 di vonis bebas aja. Tinggal tunggu kabarnya org tua kobar sodomi d tuntut pengembalian nama baik milyaran rupiah
 
akhirnya Margareith dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena terbukti membunuh Angeline, anak angkatnya
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top