Waspada Bahaya Mengemudi Saat Mudik dan Tipsnya

allodie

New member
Sebagai bagian dari ritual tahunan, mudik adalah acara yang amat menyenangkan yang berlangsung saban tahun, apalagi kalau menggunakan kendaraan roda empat beramai ramai. Berdasarkan info, tahun lalu angka kecelakaan lalulintas turun, besarannya tetap tinggi. Nah, agar kebahagiaan mudik tidak menjadi kesedihan akibat sebuah petaka, ada hal yang harus kita ketahui soal bahaya yang harus diwaspadai selama mudik menggunakan mobil seperti, Berikut tujuh bahaya dan tips mengemudi saat mudik:




1. Kecapekan

Dibutuhkan stamina yang prima untuk mengemudi supaya selamat sampai ke tujuan, dengan istirahat yang cukup, pengemudi mampu fokus dan konsentrasi dalam menjalankan tugasnya. Jangan pernah berpikir “tanggung atau sebentar lagi” atau mengandalkan energy drink. Lelah ya obatnya istirahat. Tipsnya adalah tidur cukup (6-7 jam) sebelum mengemudi,istirahat teratur (2-4 jam mengemudi, 15-30 menit beristirahat), apabila Anda kurang sehat, urungkan niat mengemudi.

2. Pecah ban

Sudahkah kita merawat dan mengecek kondisi ban kendaraan kita sebelum dipakai mudik? Mampu dan siapkah kita mengontrol kendaraan yang mengalami pecah ban? Berapa kecepatan maksimal kendaraan yang mampu terkontrol, apabila terjadi pecah ban? Apakah bebannya berlebihan? Tipsnya adalah kontrol tekanan angin ban sesuai dengan ketentuan paberik,sesuaikan beban dengan kemampuan bannya, kuasai teknik safety driving, mengemudi dengan siap dan santai sesuai dengan rambu lalulintas.

3. Kerusakan yg menghambat

Alangkah baiknya apabila semuanya itu dipersiapkan dan tersedia didalam kendaraan. Persiapkan segala sesuatunya dengan matang dan sesuai kebutuhan, seperti: dongkrak yang sesuai, wheel spin yang pas dengan baut roda, senter, strap, sikring, pemadam api dan P3K.

4. Tabrakan beruntun

Kondisi infrastruktur jalan, marka, penerangan jalan, trotoar di indonesia masih sangat minim. Jangan pernah berpikir bahwa pengemudi lain memiliki kemampuan, kewaspadaan, ketrampilan yang sama dengan Anda. Jaga jarak yang aman. Gunakan metode 4 second (semakin jauh, semakin pengmudi memiliki ruang, waktu dan reaksi yang benar) adalah keputusan yang bijaksana.

5. Emosi

Emosi adalah perasaan yang keluar dari dalam manusia yang mempengaruhi reaksi positif/negatif. Emosi yang tidak stabil membuat pengemudi menjadi tidak nyaman. Dibutuhkan Emosi yang stabil untuk proses pengambilan keputusan dan respon pengemudi menjadi lebih baik. Tekan emosi anda sebelum mengemudi, kontrol kendaraan Anda dengan emosi yang stabil, dan jangan mudah terprovokasi pengemudi lain.

6.Tersesat

Untuk mengurai sebuah kemacetan di jalur mudik, pihak kepolisian mengupayakan jalan alternatif yang belum tentu siap atau memenuhi syarat keamanan. Untuk itu seseorang pengemudi dituntut untuk lebih siap dalam menghadapi segala kondisi lingkungan, lakukan dengan hati-hati dan waspada serta mengikuti rambu yang dipersiapkan pihak kepolisian. Tips: lengkapi kendaraan dengan GPS/Google Map, dan jangan malu berhenti untuk bertanya, sebelum tersesat semakin jauh.

7.Selip/tergelincir

Pengemudi wajib memahami gejala yang timbul dari kendaraan yang bergerak seperti roll, pitch, yaw, centgrav, dan under/oversteer. Dengan memahami gejala tersebut diharapkan proses mengontrol kendaraan seorang pengemudi menjadi sempurna, sehingga resiko kecelakaan dapat ditekan. Kenali batas kemampuan kendaraan Anda, jangan pernah mengemudi melebihi batas kemampuan kendaraan karena sangat berbahaya.

Sumber: autocarindonesia.com
 
Back
Top