pacar vs keluarga
- Thread starter chonz
- Start date
lili_ratmelia
New member
klo aku sech milih keluarga dari pada pacar..
keluarga ada disaat kita susah,disaat kita ada dalam
keadaan terjepit sekalipun..
keluarga bisa kita ingat sampai kapan pun
tapi klo pacar paling 1-2 bulan udah bisa kamu lupain..
keluarga ada disaat kita susah,disaat kita ada dalam
keadaan terjepit sekalipun..
keluarga bisa kita ingat sampai kapan pun
tapi klo pacar paling 1-2 bulan udah bisa kamu lupain..
m0k0_ginta
New member
Ngga harus milih....
masalah keluarga dan pacar, bukan suatu pilihan..., kalau keluarga gak bolehin kita jalan ma seseorang pasti ada alasannya. dan kita sebagai bagian dari keluarga itu dan juga memiliki cinta ma pacar.. seandainya ada perseteruan ya ada baiknya kita menjadi penengah dan mencarikan solusinya... biar sama2 enak keduanya......, tapi kalau keluarga kita matre... dan bukan kesalahan pacar..., ya kita harus memberikan pengertian ke keluarga kita.....
masalah keluarga dan pacar, bukan suatu pilihan..., kalau keluarga gak bolehin kita jalan ma seseorang pasti ada alasannya. dan kita sebagai bagian dari keluarga itu dan juga memiliki cinta ma pacar.. seandainya ada perseteruan ya ada baiknya kita menjadi penengah dan mencarikan solusinya... biar sama2 enak keduanya......, tapi kalau keluarga kita matre... dan bukan kesalahan pacar..., ya kita harus memberikan pengertian ke keluarga kita.....
G
guest
Guest
sedih bgt bicara masalah hal yang satu ini,karena saat ini aq sedang ada dalam problem ini,,,,,,membingungkan,,,satu sisi keluarga adalah tempat kita mengadu dan segalanya,,di sisi lain aq sayang ma pacar aq....masalah ny keluarga banyak menuntut,tapi saatu hal yang ga aq suka tuntutan mereka sama sekali ga di bicarain baik "ma aq,malah setiap pacar aq ke rumah selalu ga dianggap,aq kan jadi ga enak.......lama" toh pacar aq bisa ninggali aq karena sikap keluarga aku itu.......
(
(pertanyaan nya kok nggak banget? beda kan artinya? ini sih kayak di suruh milih rujak sama es campur... walaupun di dalamnya ada buahnya tetapi beda rasa dan tujuannya.
kalau aku pasti milih pacar; karena pacar adalah masa depan. lagian kurang kerjaan banget kalau ada pertanyaan pilihan macam begini
kalau aku pasti milih pacar; karena pacar adalah masa depan. lagian kurang kerjaan banget kalau ada pertanyaan pilihan macam begini
Last edited:
popoi
New member
gak gitu bos....
banyak lho terjadi kasus kayak gini..
dimana orang emang harus milih mau kasih prioritas ke keluarga atau ke pacarnya..
and kalo bos bilang pacar adalah masa depan...waduh.. jangan bos.. jangan sampe ente bilang keluarga adalah masa lalu...
gue punya temen yang bermasalah seperti ini (cewek).. orang tua and seluruh keluarganya gak setuju kalo dia pacaran sama pacarnya..
and dia milih pacarnya... gue sama istri udah sering kasih masukan, baik ke dia (gue bilang kalo keluarga nggak setuju, berarti ada pertimbangan yang kuat yang melatar belakanginya... and jelas keluarga elo tuh nggak kepengen kalo elo nggak bahagia.. jelas keluarga nggak bakal ngejerumusin elo kan...) atau ke pacarnya (kalo ke pacarnya gue bilang : emang elo harus pilih dia apa..nggak bisa orang laen ..., nggak enak lah hubungan yang nggak dapet restu kayak gitu..kalo gue sih, misalnya gue mau ama cewek, tapi orang tuanya nggak setuju ama gue, ya gue tinggal tuh cewek.. ngapain..rugi gue...) ...akhirnya sekarang temen gue tetep nikah dengan pacarnya itu..dengan pengorbanan yang besar banget...(keluarganya nggak mau ngakuin dia sebagai anggota keluarga)..
banyak tuh kejadian kayak gitu.....
kalau memang keluarga itu baik; pastinya akan memberikan dukungan apapun pilihan si anak (selama bukan tindakan kriminal). Mungkin pendapat saya adalah kontroversial; cuman saya orangnya realistik saja. Kalau kita nyaman dengan si pacar kenapa harus memusingkan ketidak setujuan keluarga?
kalaupun nanti tidak berjalan mulus hubungannya dengan si doi; itu kan perjalanan hidup manusia? kalau selelu minta approval; kapan belajar jadi dewasa dong? kenapa saya bilang (terkesan) keluarga adalah masa lalu, artinya begini kita tidak bisa memilih semuanya dalam hidup kita, jika harus ada pilihan, maka si pacarlah yang akans aya pilih, karena dengan si pacar kemungkinan membuat keluarga di kedepannya terbuka lebar!
kalaupun nanti tidak berjalan mulus hubungannya dengan si doi; itu kan perjalanan hidup manusia? kalau selelu minta approval; kapan belajar jadi dewasa dong? kenapa saya bilang (terkesan) keluarga adalah masa lalu, artinya begini kita tidak bisa memilih semuanya dalam hidup kita, jika harus ada pilihan, maka si pacarlah yang akans aya pilih, karena dengan si pacar kemungkinan membuat keluarga di kedepannya terbuka lebar!
popoi
New member
ketidak setujuan keluarga adalah input..harus di proses biar jadi output..
bagus atau jelek outputnya ya tergantung prosesnya... tapi jangan sampe menyepelekan input...
ada kalimat yang mengatakan bahwa manusia itu belajar dari mana saja.. termasuk dari pengalaman orang orang sebelum kita.... kan kita nggak harus nyoba nabrak tembok untuk mengetahui bahwa kalo nabrak tembok itu bisa benjol... atau.. kita nggak harus jadi pecandu narkotika hanya untuk mengetahui bahwa narkotika itu bisa merenggut nyawa kita...
learn from anywhere....
anyone...
in any conditions...
gitu kali ya bos...???
ketidak setujuan keluarga adalah input..harus di proses biar jadi output..
bagus atau jelek outputnya ya tergantung prosesnya... tapi jangan sampe menyepelekan input...
ada kalimat yang mengatakan bahwa manusia itu belajar dari mana saja.. termasuk dari pengalaman orang orang sebelum kita.... kan kita nggak harus nyoba nabrak tembok untuk mengetahui bahwa kalo nabrak tembok itu bisa benjol... atau.. kita nggak harus jadi pecandu narkotika hanya untuk mengetahui bahwa narkotika itu bisa merenggut nyawa kita...
learn from anywhere....
anyone...
in any conditions...
gitu kali ya bos...???
Benar saudara popoi;
Saya tidak menyepelekan peranan orang tua dan keluarga dalam pembentukan jati diri kita. Tentu saja saya menghormati apapun pendapat yang di berikan ke kita. Tetapi tentu saja kita tidak menelan semua pendapat dan aturan. Sekarang hendaknya kita sebagai "anak" belajar lebih bijak dalam menentukan sesuatu. (walupun contoh yang di berikan bung popoi agak sedikit extreem...
) )Apapaun yang saya tulis di thread ini bukanlah harga mati. Semoga saja ini sebagai pembelajaaran kita semua untuk bagaimana bersikap dan memandang segala sesuatunya dengan cara yang smart dan bisa di pertanggung jawabkan
cece_cc
New member
hmm...kta gw c..ga harus milih salah 1..kita butuh 2.2nya..cuma kita harus mikir gimana caranya biar pacar kita bisa di terima sama ortu...tunjukin ke keluarga kita bahwa qta ga salah cari n milih pacar..trus ajak aja maen k rumah terus..bilang ma pcr lo jgn bosen2 nyapa..walawpun di jutekin mulu (ntar juga luluh qo)..trus lo juga harus ngrayu n ngeyakinin ortu lo..klo dia ga seburuk apa yang mereka pikirin..pengalaman pribadi loh..hehehehe
Ntar kalau masih belum juga "menikah" karena keluarga yang ikut campur; nanti nya menyesal dan menyalahkan keluarga.
Kalau aku sih pasti Pacar/Kekasih atau apalah artinya di indonesia. Jika aku punya keluarga yang ikut campur urusan ku wah pastinya bukan keluarga yang baik dan benar tuh.. aku aja tidak mau ikut campur urusan pribadi mereka
satyanagarabhakti
New member
gue lebih memilih keluarga soalnya gue berhutang banget sama keluarga gue. Gue bisa kayak gini karena keluarga gue
Dan pacar istilahnya sih gampang dicari
Karena biasanya kalau ada hubungan darah kita bisa lebih care
Tapi kalau pacar kadang suka ada batasannya...
Dan pacar istilahnya sih gampang dicari
Karena biasanya kalau ada hubungan darah kita bisa lebih care
Tapi kalau pacar kadang suka ada batasannya...