Kalina
Moderator
TEMPO.CO , Jakarta: Saat menyelam tanpa kaca mata renang, mata kita biasanya akan memerah dan terasa perih. Kita kerap mengira bola mata mengalami iritasi karena klor atau kaporit. Padahal, penyebab utama mata merah itu mengejutkan: air kolam terkontaminasi urine.
Ahli kesehatan dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat, menyatakan efek kontaminasi urine di kolam renang sangat buruk. Separuh dari penelitian di Amerika keliru menyimpulkan bahan kimia yang dicampur dalam kolam bisa mengubah warna urine.
Dalam survei yang sama, 71 persen hasil penelitian juga salah menyimpulkan bahwa klor atau kaporit membuat mata perenang memerah dan iritasi. Klor dan cairan disinfektan yang ditambahkan ke kolam ditujukan untuk membunuh kuman.
"Urine dalam kolam mengalahkan kaporit dan menghasilkan zat yang membuat iritasi mata," kata Kepala Program Kesehatan Renang, Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat, Michele Hlavsa, kepada Daily Mail, Rabu, 24 Juni 2015.
Solusinya mudah. Seluruh pengguna kolam wajib membuang hajatnya di toilet yang disediakan, bukan di kolam renang. "Kaporit yang tercampur urin dapat menyebabkan matamu merah, hidungmu perih, dan menyebabkan batuk," kata Chris Wiant, Kepala Duta Kesehatan dan Kualitas Air.
Kini, para ahli kesehatan di Amerika melarang para perenang membuang air kecil di dalam kolam. Mereka juga mengimbau olahragawan agar mandi sebelum renang.
Ahli kesehatan dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat, menyatakan efek kontaminasi urine di kolam renang sangat buruk. Separuh dari penelitian di Amerika keliru menyimpulkan bahan kimia yang dicampur dalam kolam bisa mengubah warna urine.
Dalam survei yang sama, 71 persen hasil penelitian juga salah menyimpulkan bahwa klor atau kaporit membuat mata perenang memerah dan iritasi. Klor dan cairan disinfektan yang ditambahkan ke kolam ditujukan untuk membunuh kuman.
"Urine dalam kolam mengalahkan kaporit dan menghasilkan zat yang membuat iritasi mata," kata Kepala Program Kesehatan Renang, Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat, Michele Hlavsa, kepada Daily Mail, Rabu, 24 Juni 2015.
Solusinya mudah. Seluruh pengguna kolam wajib membuang hajatnya di toilet yang disediakan, bukan di kolam renang. "Kaporit yang tercampur urin dapat menyebabkan matamu merah, hidungmu perih, dan menyebabkan batuk," kata Chris Wiant, Kepala Duta Kesehatan dan Kualitas Air.
Kini, para ahli kesehatan di Amerika melarang para perenang membuang air kecil di dalam kolam. Mereka juga mengimbau olahragawan agar mandi sebelum renang.