Pastor & Suster Pilih Kasih

dhiego

New member
Salam Sejahtera,

Belum lama ini saya mendapa 2 kasus yang intinya sama, yaitu Pilih Kasih.

Pertama, waktu itu ada seorang keluarga miskin yang mau mengadakan kebaktian di sebuah sektor, mereka berencana memanggil seorang Pastor untuk memimpin misa pada kebaktian tersebut. Ketika mereka meminta kepada Pastor untuk datang, jawaban Pastor tersebut sangat sederhana "Jemput Aku Dengan Mobil".

Kedua, waktu itu seorang ibu dari keluaraga tidak berada yang anaknya sudah lulus tes di salah satu sekolah katolik terkenal di kota saya, ingin mendaftar ulang sekalian membayar uang pangkal yang telah di setujui sebelumnya. Ketika menghadap ke bagian keuangan sekolah tersebut, seorang suster berkata kepada ibu tersebut "Ibu sanggup bayar berapa, soalnya banyak yang bisa bayar 5x lipat dari ibu walaupun anak ibu sudah lulus tes".

Apakah sekarang ini Para Pastor dan Suster yang harusnya menjadi teladan bagi kita semua sudah menjadi mata duitan dan pilih kasih terhadap umat?

Mohon Tanggapannya buat saudara semua.
 
Saudaraku, memang kita juga harus menyadari bahwa pastur & suster juga manusia. Hanya karena mereka berjubah & berkerudung tidak menjamin bahwa perilaku mereka mencerminkan ajaran Kristus.

Manusia yang bisa berlaku sempurna gak ada cela ya cuma Kristus. Bahkan Paus pun dari jaman dahulu kala sampai sekarang masih banyak melakukan kesalahan yang bersumber dari keinginan daging.

Jadi sabar ajalah kalau liat keadaan seperti itu. Kalau kita dengar ketidakadilan, kita coba untuk menghimbau ajalah. Kadang gue juga sering liat para pengurus gereja juga sering bersikap tidak adil. Tapi again, they're only human in flesh and blood.... Maklumi, maafkan & doakan aja biar kebuka hati nuraninya....
 
Mungkin pastor itu sering didewa-dewakan, jadi dia sudah lupa akan hakikat pelayanannya, ia lupa bahwa semestinya ia menjadi pelayan dan bukan dilayani.

Dengan kejadian seperti itu, kita tahu kualitas pemimpin kita. tapi jangan berkecil hati, tidak semua pastor begitu kok.

Ada satu pastor yang pernah bertugas di gerejaku, sekarang dia sudah pindah tugas tetapi kalo di berkunjung ke gerejaku ia diterima dengan sangat baik oleh umat bahkan tetangga-tetangga pastoran yang umumnya bukan katolik. Dulu, waktu ia masih bertugas di parokiku dia selalu jalan sendiri ke rumah umat untuk makan siang, gak perlu dijemput atau diantar makan siangnya. Itu salah satu contohnya. Jadi waktu dia bertugas di parokiku, dia gak hanya kenal sama orang tua aja tapi juga sama seluruh umat termasuk yang muda juga.
 
bintang utk atas....

pastor n suster jg manusia, sama juga, pendeta n pelayan gereja juga manusia.
gw pernah denger khotbah pendeta di gereja gw, dy bilang, "jangan lihat pendetanya, karena pendeta cuma manusia. jika ia melakukan satu saja kesalahan, maka kamu jd enggan ke gereja. berimanlah karena Tuhanmu."

gw camkan betul itu kata2 si pendeta tadi and gw berusaha menjadi obyektif ... semoga bermanfaat. GBU
 
Back
Top