Harga Minyak

Harga Minyak Mentah Ditutup Turun, Pasokan di AS Naik Tajam

oill-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Kamis dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan yang signifikan (8/10). Harga komoditas ini bergerak retreat setelah menempuh sesi perdagangan yang volatil malam tadi. Data dari pemerintah Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah di Negara tersebut mengalami kenaikan yang tajam. Kondisi ini memberikan kejutan ke pasar.

Data dari Administrasi Informasi Energi Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah mengalami kenaikan sebesar 3,1 juta barel minggu lalu. Sebelumnya analis hanya memperkirakan bahwa kenaikan yang terjadi sebesar 2,2 juta barel.

Laporan tersebut membuat para investor kehilangan semangat. Pada perdagangan sebelumnya laporan bulanan dari EIA menunjukkan proyeksi bahwa permintaan minyak mentah global akan mengalami kenaikan paling cepat dalam enam tahun pada tahun 2016 mendatang. Laporan ini mengindikasikan bahwa surplus minyak mentah global akan lebih cepat terserap.


 
Keterlibatan Rusia dalam Konflik Suriah Dorong Harga Minyak ke Tertinggi Sejak Juli

Oil-wiki-wiki-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan yang signifikan (9/10). Harga komoditas ini melejit ke level paling tinggi sejak bulan Juli lalu karena para pembeli dari Tiongkok meningkatkan pembeliannya. Sementara itu keterlibatan militer Russia dalam kancah konflik geopolitik suriah telah meningkatkan premium harga minyak mentah global.

Pasar mengabaikan kekhawatiran mengenai kondisi pasokan minyak mentah AS yang lebih tinggi dari ekspektasi. Pada akhir perdagangan Kamis siang bursa saham Tiongkok mengalami peningkatan tajam sebesar 3 persen, kenaikan terbesar dalam dua minggu belakangan.

Harga minyak mentah Brent sepanjang minggu ini juga mengalami peningkatan yang mantap. Harga komoditas ini mengarah untuk mengalami kenaikan lebih dari 10 persen pekan ini. Harga berpotensi untuk mengalami kenaikan mingguan terbesar sejak awal tahun 2009 lalu.

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November tampak mengalami kenaikan tajam sebesar 3,4 persen pada posisi 49,43 dollar per barel. Harga minyak mentah WTI sempat mengalami peningkatan hingga mencapai posisi paling tinggi sejak Juli 2015.



 
Harga Minyak WTI Akhir Pekan Naik Tipis

oil-106913_640-pixabay-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu harga minyak mentah berakhir di teritori positif meskipun tipis saja (12/10). Harga komoditas ini sempat mengalami pergerakan yang fluktuatif pada sesi perdagangan Jumat malam lalu. Harga sempat mencapai posisi paling tinggi dalam 2,5 bulan belakangan sebelum bergerak retreat.


Tarik-menarik faktor fundamental membuat harga komoditas ini juga bergerak naik turun. Pasar masih menimbang-nimbang dua sentiment yang bertolak belakang. Kondisi pasokan minyak mentah yang sangat kuat diimbangi oleh sentiment positif yang berupa pelemahan dollar AS dan faktor terkait konflik Suriah.

Arab Saudi sendiri telah memutuskan untuk mempertahankan kuota produksinya pada bulan September lalu. Kebijakan Saudi untuk mempertahankan output merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan pangsa pasar.


 
Harga Minyak WTI Ditutup Anjlok, Sehari Jatuh 5,1%

Oil-West_Texas_Pumpjack2-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Selasa dini hari harga minyak mentah berakhir di teritori negatif, retreat dari posisi paling tingginya dalam lebih dari satu bulan belakangan (13/10). Harga komoditas ini terpojok melemah setelah para pelaku pasar memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung menyusul beberapa sesi rally. Kenyataannya pasokan minyak mentah masih sangat besar dan mampu mengatasi potensi kenaikan permintaan tahun depan.

Harga minyak mentah mengalami pergerakan yang fluktuatif selama beberapa pekan terakhir setelah sempat anjlok ke posisi paling rendah dalam 6 tahun. Tarik-menarik faktor fundamental membuat harga komoditas ini juga bergerak naik turun. Pasar masih menimbang-nimbang dua sentiment yang bertolak belakang. Kondisi pasokan minyak mentah yang sangat kuat diimbangi oleh sentiment positif berupa faktor terkait konflik Suriah.

Arab Saudi sendiri telah memutuskan untuk mempertahankan kuota produksinya pada bulan September lalu. Kebijakan Saudi untuk mempertahankan output merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan pangsa pasar.


 
Harga Minyak Mentah Nyaris Stagnan

oilrigs-700x357.jpg


Pada akhir perdagangannya Kamis dini hari tadi harga minyak mentah terpantau mengalami penurunan tipis (15/10). Harga minyak mentah WTI alami pergerakan yang sideways dan terbatas pada sesi perdagangannya malam tadi. Meningkatnya kabar mengenai pasokan global yang masih tinggi telah menghapuskan kenaikan yang disebabkan oleh kabar mengenai turunnya produksi minyak mentah di Amerika Serikat.

Sepanjang minggu ini harga minyak mentah WTI futures telah mengalami penurunan sekitar 6 persen. Anjloknya harga minyak mentah terjadi setelah OPEC melaporkan bahwa terjadi kenaikan produksi sebesar 110 ribu barel per hari pada bulan September dibandingkan dengan produksi di bulan Agustus.

Sementara itu produksi shale oil di AS diperkirakan mengalami penurunan sebesar 93 ribu bph pada bulan November mendatang. Penurunan produksi ini akan menjadi yang paling tajam sejak tahun 2007 lalu.

Pada akhir perdagangan Kamis dini hari harga minyak mentah WTI berjangka untuk kontrak Oktober ditutup dengan membukukan pelemahan tipis sebesar 2 sen di posisi 46,64 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent berakhir flat pada posisi 49,10 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent telah mengalami pergerakan pada kisaran 48,71 – 49,52 dollar per barel.


 
Sabtu Dini Hari, Harga Minyak Mentah WTI Berakhir Naik

oil-rig2-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari harga minyak mentah mengalami peningkatan yang mantap (19/10). Harga komoditas ini terangkat menguat setelah Baker Hughes merilis laporan mingguannya yang kembali menunjukkan bahwa aktivitas pengilangan minyak mentah di Amerika Serikat mengalami penurunan untuk tujuh minggu berturut-turut.

Jumlah operasi pengilangan kembali mengalami penurunan sebesar 10 unit pada minggu yang berakhir tanggal 16 Oktober lalu. Saat ini jumlah total unit pengilangan minyak mentah di Amerika Serikat hanya tinggal 595. Pada periode yang sama tahun lalu jumlah unit pengilangan yang beroperasi di AS mencapai 1.590.

Penurunan jumlah unit pengilangan di Amerika Serikat terjadi untuk 7 minggu berturut-turut, fase penurunan terpanjang sejak bulan Juni lalu. Kondisi ini merupakan imbas dari anjloknya harga minyak mentah sehingga produsen terpaksa memangkas produksinya karena keuntungannya turun. Selama enam pekan unit pengilangan yang ditutup sebanyak 70.


 
Ditutup Anjlok Dini Hari Tadi, Pagi Ini Harga Minyak Kembali Konsolidasi

Oil-Wiki-700x357.jpg



Pada akhir perdagangannya Selasa dini hari tadi harga minyak mentah kembali membukukan penurunan yang tajam (20/10). Harga minyak mentah WTI anjlok nyaris 3 persen setelah harga bensin berjangka mengalami pelemahan besar-besaran yang dipicu oleh melambatnya ekonomi Tiongkok dan sinyal bahwa kesepakatan pencabutan sanksi atas program nuklir Iran akan diimplementasikan tahun ini.

Menguatnya nilai tukar dollar AS dan melemahnya bursa saham Wall Street juga meningkatkan sentiment negatif yang dialami oleh harga minyak mentah. Menguatnya nilai tukar dollar menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relative lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan turun.

Sementara itu harga bensin malam tadi anjlok 4,2 persen. Penurunan harga bensin memberikan sinyal bahwa permintaan bahan bakar minyak tersebut mengalami penurunan. Permintaan minyak mentah di Tiongkok juga dilaporkan mengalami penurunan tipis pada bulan September lalu.


 
Harga Minyak Mentah WTI Turun Akibat Potensi Pembengkakan Pasokan Global

Oil-Offshore-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Rabu dini hari harga minyak mentah mengalami pelemahan yang mantap (21/10). Harga komoditas ini tergerus turun seiring dengan proyeksi bahwa Iran akan segera membanjiri pasar minyak mentah global dengan produksinya setelah embargo terhadap Negara tersebut dicabut. Akan tetapi penurunan masih tertahan oleh penurunan produksi minyak mentah di Amerika Serikat.

Harga minyak mentah sempat mengalami penurunan sebesar 4 persen pada perdagangan Senin setelah data resmi dari Tiongkok menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Negara tersebut di kuartal ketiga lalu berada di level paling lambat dalam enam tahun belakangan. Tiongkok merupakan konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Sementara itu petinggi Iran Senin kemarin telah menyatakan bahwa Tehran berencana untuk meningkatkan produksi minyak mentahnya. Direncanakan Iran akan meningkatkan produksi sebesar 500 ribu bph jika sanksi ekspor terhadap minyak Negara tersebut telah diangkat. Para produsen minyak mentah besar di Timur Tengah saat ini sudah memproduksi surplus 2 juta barel per hari.


 
Potensi Produksi Turun, Harga CPO Malaysia Menanjak Mantap

cpo1-700x357.jpg


Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Rabu siang terpantau mengalami kenaikan mantap (21/10). Harga komoditas ini mendapatkan sentimen kenaikan yang signifikan akibat potensi turunnya produksi di Indonesia.

Bencana kebakaran hutan dan kekeringan yang melanda Indonesia mengakibatkan potensi produksi turun tajam. Diperkirakan produksi sawit Indonesia sepanjang tahun ini akan turun sebesar 4,54% menjadi 31,5 juta ton dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 33 juta ton.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan mantap. Harga kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif mengalami penguatan sebesar 44 ringgit atau setara dengan 1,9 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.363 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan trend menguatnya. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global.


 
Harga Minyak Mentah Berakhir Menguat Sedikit Ditopang Kenaikan Bursa Saham

oil-field-1-web-700x357.jpg


Pada akhir perdagangannya Jumat dini hari tadi harga minyak mentah kembali membukukan kenaikan yang lumayan (23/10). Harga minyak mentah WTI menerima sedikit sentiment positif meskipun masih terhadang oleh naiknya nilai tukar dollar AS. Kenaikan harga bensin dan sinyal rebound teknikal memberikan dukungan untuk rally di pasar minyak mentah.

Bursa saham Wall Street mengalami lonjakan yang signifikan pada sesi perdagangan malam tadi. Kondisi ini juga menjadi salah satu pendorong kenaikan harga minyak mentah. Akan tetapi kenaikan dollar ke posisi paling tinggi dalam dua minggu mengurangi dukungan kenaikan di pasar minyak mentah.

Sementara itu harga bensin malam tadi melaju kencang. Para pelaku pasar mengevaluasi kembali data dari pemerintah AS yang menunjukkan penurunan pasokan sebesar 1,5 juta barel bahan bakar minyak ini. Kenaikan tersebut jauh melampaui proyeksi Reuters yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 850 ribu barel.

Pada akhir perdagangan Jumat dini hari harga minyak mentah WTI berjangka untuk kontrak Oktober ditutup dengan membukukan peningkatan sebesar 18 sen pada posisi 45,38 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent mengalami peningkatan sebesar 11 sen dan ditutup pada posisi 48,10 dollar per barel.


 
Penurunan Permintaan Menekan Harga Minyak Awal Pekan

oill-700x357.jpg


Di awal perdagangan senin pagi ini (26/10), harga minyak masih melanjutkan pelemahannya akibat prospek permintaan yang lemah, dimana hal ini bisa terjadi dalam beberapa bulan ini, hal ini juga mengalahkan perkiraan para spekulan untuk kenaikan harga minyak.

Harga minyak mentah berjangka untuk kotrak bulan Desember mengalami penurunan pada posisi 44,58 dollar per barel. Ini merupakan posisi 12,5% terendah saat mencapai puncaknya pada bulan Oktober ini.

Sementara harga minyak mentah Brent juga mengalami pelemahan pada posisi 47,95 dolar per barel, yang merupakan posisi terendah hampir 11,5% dibandingkan pencapaian puncaknya pada bulan ini.

Sedangkan pada akhir perdagangannya sabtu dini hari (24/10) harga minyak mentah mengalami pelemahan. Harga minyak mentah WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup turun turun cukup signifikan sebesar 1,7% pada posisi 44,60 dollar per barel.


 
Harga Minyak WTI Ditutup Naik

Oil_platform_P-51_Brazil-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Kamis dini hari harga minyak mentah berhasil mengalahkan sentimen negative yang telah terjadi selama 3 sesi berturut-turut (29/10). Harga komoditas ini bangkit menguat tajam menyusul hasil rapat Fed yang menunjukkan bahwa bank sentral Amerika Serikat ini masih akan mempertahankan suku bunga acuannya.


Kabar mengenai kondisi pasokan dari Departemen Energi Amerika Serikat juga menjadi salah satu pendorong rally. Administrasi Informasi Energi mengabarkan bahwa pasokan minyak mentah mengalami peningkatan sebesar 3,4 juta barel pekan lalu. Kenaikan ini jauh di bawah perkiraan yang dibuat oleh American Petroleum Institute yang memprediksi bahwa akan terjadi kenaikan pasokan sebesar 4,1 juta barel.

Departemen Energi juga menyatakan bahwa terjadi penarikan pasokan sebesar 785 ribu barel di Cushing, Oklahoma, titik pengepulan minyak mentah berjangka AS. Sementara itu pasokan bahan bakar minyak seperti bensin dan solar juga mengalami penurunan lebih dari yang diperkirakan.


 
Harga Minyak Mentah WTI Berakhir Naik Terbatas Jumat Dini Hari

oil-oil-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Jumat dini hari harga minyak mentah masih berhasil mempertahankan kenaikan yang terjadi sejak perdagangan sebelumnya (30/10). Harga komoditas ini melanjutkan kenaikan setelah para pelaku pasar mencoba mencerna arahan pasar sehari setelah terjadi kenaikan luar biasa di pasar minyak mentah. Pada sesi perdagangan sebelumnya harga minyak mentah membukukan peningkatan terbesar dalam dua bulan belakangan.


Pasar mengabaikan sentimen negatif berupa peningkatan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat. Turun tajamnya pasokan bahan bakar menjadi pendorong sentimen positif di pasar.

Sementara itu harga komoditas ini retreat dari posisi harian tertinggi setelah rilis data ekonomi AS tampak kurang menggembirakan. Akan tetapi imbas dari data yang kurang baik tersebut membuat dollar terseret turun sehingga membantu harga minyak mentah kembali terangkat. Pelemahan dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Permintaan terhadap dollar AS meningkat kencang.


 
Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Ditutup Menguat, Jumlah Produksi AS Turun

oil-rig2-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu harga minyak mentah berhasil mempertahankan kenaikan dan kembali ditutup di zona hijau (2/11). Harga komoditas ini melanjutkan kenaikan setelah rilis data jumlah operasi pengeboran minyak mentah di Amerika Serikat kembali menunjukkan penurunan untuk Sembilan minggu berturut-turut. Data tersebut mengindikasikan bahwa produksi minyak mentah di Negara tersebut berpotensi mengalami penurunan selama beberapa bulan mendatang.

Harga minyak mentah juga memperoleh dorongan kenaikan setelah data terpisah menunjukkan bahwa output minyak mentah di Amerika Serikat mengalami penurunan ke level terendah ketiga sepanjang 2015 pada bulan Agustus lalu. Kinerja harga minyak mentah selama satu pekan mengalami peningkatan untuk pertama kalinya dalam tiga minggu belakangan.

Perusahaan-perusahaan pengeboran minyak di Amerika Serikat mengurangi 16 unit operasi pengeborannya sepanjang pekan yang berakhir tanggal 30 Oktober lalu. Sampai saat ini jumlah unit pengeboran yang tersisa tinggal 578 unit. Jumlah unit pengeboran tersebut merupakan yang paling sedikit sejak bulan Juni 2010 yang lalu. Data tersebut dikeluarkan oleh perusahaan survey perminyakan Baker Hughes.


 
Back
Top