Harga Gula ICE Akhirnya Naik

adidananto

New member
sugar-700x357.jpg


Harga gula berjangka ditutup dengan membukukan penguatan yang cukup signifikan di akhir perdagangan dini hari tadi (19/8). Harga komoditas ini memanfaatkan aksi bargain hunting yang terjadi pada perdagangan malam tadi untuk mencapai posisi paling tinggi dalam nyaris 2 minggu belakangan.

Secara teknikal harga komoditas gula berjangka sudah menunjukkan kondisi yang sangat jenuh jual. Pada perdagangan mingguu lalu harga komoditas ini sudah sempat menyentuh posisi terendahnya sejak akhir tahun 2008 lalu. Akan tetapi meskipun kondisi jenuh jual sudah sangat kental harga komoditas ini belum menemukan pijakan untuk bergerak rebound dengan solid. Kenaikan yang terjadi pada perdagangan tadi malam juga belum mampu mengonfirmasi bahwa harga sudah kuat berada dalam trend bullish.

Pada penutupan perdagangan Selasa dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober terpantau membukukan kenaikan yang cukup baik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup meningkat sebesar 0,10 sen atau setara dengan 0,94 persen pada posisi 10,73 sen per pon. Harga sempat melaju hingga ke level 10,93 sen, tertinggi sejak tanggal 7 Agustus lalu.


 
Di Kuartal Ketiga Harga Gula Berjangka Sempat Anjlok 18%

sugar-485046_640-pixa-700x357.jpg



Harga gula berjangka mengalami pergerakan melemah yang massif sepanjang kuartal ketiga tahun 2015 ini (8/9). Harga komoditas ini sempat mencapai posisi paling rendah dalam 7,5 tahun belakangan akibat maraknya sentimen negatif.


Pergerakan harga gula berjangka paling utama dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak mentah. Anjloknya harga minyak mentah mengakibatkan tekanan jual yang sangat luar biasa di pasar gula berjangka ICE Futures. Kondisi ini terjadi karena dengan turunnya harga minyak mentah permintaan terhadap produk biofuel yang diproduksi dari tebu mengalami penurunan tajam.

Sementara itu kekhawatiran mengenai memburuknya kondisi ekonomi global juga turut membuat harga komoditas ini terpukul. Ekonomi global kembali menunjukkan gejolak yang berawal dari Tiongkok. Anjlok tajamnya bursa saham Negeri Tirai Bambu menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi di Negara tersebut akan makin melambat dan imbasnya bisa mempengaruhi juga kondisi ekonomi Negara-negara lain di Asia-Pasifik.


 
Harga Gula Masih Murah; Investor Giatkan Pembelian

A_little_sugar_in_my_bowl-700x357.jpg



Harga gula berjangka teruskan rally untuk empat sesi berturut-turut hingga akhir perdagangan Kamis dini hari tadi (1/10). Harga komoditas ini memanfaatkan peluang harga yang dinilai sudah sangat rendah untuk memicu para pelaku pasar melakukan aksi bargain hunting.


Kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi yang berpotensi memicu penurunan permintaan global sempat memukul harga gula berjangka mencapai posisi paling rendah dalam 7,5 tahun pada pertengahan bulan September lalu. Kondisi ini memicu terjadinya aksi bargain hunting karena harga dinilai sudah terlalu murah.

Para pembeli tradisional juga masih berminat untuk melakukan pembelian dengan cukup solid. Kenaikan produksi ethanol dari tebu juga membuat ketersediaan tebu untuk memproduksi gula berkurang. Dampaknya produksi berpotensi untuk mengalami penurunan.

Rebound yang dialami oleh real Brazil juga memberikan semangat baru di pasar komoditas yang diproduksi di Negara tersebut.


 
Back
Top