Lembur

Status
Not open for further replies.

fajarsany

New member
Hari ini mungkin adalah hari yang kurang mengenakkan bagi Anton, dimana dia diharuskan lembur secara mendadak oleh bosnya. Biasanya dia diberitahu sehari sebelumnya, tapi setelah bosnya diganti oleh seorang ibu-ibu, semuanya berubah; termasuk uang lembur yang berkurang, malah terkadang telat atau tidak diberikan.

Malamnya, setelah mengerjakan tugas yang bertumpuk, Anton merasa lapar. Jam menunjukkan pukul 20.30. Kebetulan sekali di ruangan itu ada Dita yang ikut lembur bersamanya. Usia Dita 5 tahun lebih muda, parasnya cantik; katanya ada beberapa karyawan yang kepincut padanya, tapi ditanggapi dengan dingin.

“Mau nasi goreng, atau lebih mewah, pizza?” Tanya Anton.

“Ah tidak usah repot-repot, saya makan di rumah saja.”

“Hmmm… tapi nanti juga mau kan?”

Dita tersenyum kecil.

“Eh, pake parfum apa sih, kok gak biasanya… baunya alami gini seperti aroma bunga-bungaan, biasanya kan wangi parfum merek Versace itu deh kalo gak salah.”

Dita kembali hanya tersenyum kecil.

***​

Setelah memakan nasi goreng yang dibeli di depan kantor, muncul bisikan-bisikan di telinga Anton sebelah kiri.

“Kamu lihat perempuan itu? Tubuhnya menggairahkan, kulitnya bersih kuning terang, matanya tajam, hidungnya mancung, bibirnya tipis, dan rambutnya lurus panjang. Apakah kamu tidak tertarik untuk mencobanya?”

“Tidak…” kata Anton dalam hati.

“Benarkah?”

Jantung Anton mulai berdegup kencang, nafasnya naik-turun, matanya terus memperhatikan Dita, otaknya mengimajinasikan sesuatu.

Dia berdiri, berjalan perlahan mendekati Dita.

Kembali muncul bisikan, kali ini di telinga kanannya.

“Berhenti, jangan lakukan perbuatan tercela itu!”

“Apa kamu mau saudarimu, bibimu, nenekmu, bahkan ibumu sendiri diperlakukan seperti itu?”

“Dan lebih parahnya lagi, kelak istrimu kalau sudah menikah nanti?”
Langah Anton terhenti, berdiri terpaku.

“Kamu kenapa?” Tanya Dita.

“Oh… tidak… tidak apa-apa, ini perut sepertinya kepenuhan, jadi perlu diberdirikan….”

***​

Keesokan paginya, Anton terpaksa izin datang terlambat ke kantor karena harus menolong tetangga yang rumahnya kebakaran. Mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke perumahan sempit itu, jadi dia harus bulak-balik mengambil air dari beberapa rumah warga.

Beruntung api tidak keburu membesar, dan dapat segera dipadamkan.

“Fiuh… syukurlah.” Kata Anton di ruang TV.

Tak lama kemudian, ponselnya berdering.

“Halo?”

“Halo Anton?”

“Iya?”

“Kabar duka, rekan kerja kita ada yang meninggal.”

“Siapa?”

“Dita.”

“Apa? Semalam aku lembur bersamanya…”

“Hah, kamu mabok? Dini hari tadi jasadnya ditemukan warga di pesawahan, menurut Polisi dia menjadi korban pemerkosaan sekaligus perampokan.”

“Sumpah aku tidak mabok, dan aku tidak pernah mabok… semalam aku lembur bersama Dita…”

“Mungkin kamu lelah ketika lemburnya, jadi berhalusinasi.”

“Sumpahnya, tidak!”

“Ya ya ya… lebih baik sekarang kamu kesini saja.”
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top