"Desaku Menanti", Sarana Peningkatan Kualitas Hidup Pengemis

bolangfamous

New member
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk mengubah kualitas hidup melalui program "Desaku Menanti".

"Program Desaku Menanti Warga Binaan Sosial (WBS) bagi bekas pengamen, gelandangan pengemis (gepeng) dan pemulung,” ujar Mensos saat meresmikan rumah singgah WBS di Dusun Tugu, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (1/11/2015).

Mensos Khofifah juga menyatakan bahwa pelaksanaan program ini akan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan WBS.

Seperti dilansir situs resmi Kemensos, hingga kini sudah ada delapan provinsi yang melakukan studi banding untuk model yang dilaksanakan di Yogyakarta ini.

Praktiknya, program ini akan merehabilitasi dan memberikan pelatihan keterampilan kepada ratusan pengemis. Bagi anak-anak WBS usia 6-21 tahun, bisa mendapatkan Kartu Indonesia Pintar mulai dari SD, SMP, dan SMA.

“KIP bagi anak usia SD Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu dan Rp 1 juta yang diberikan setahun sekali. Kuota KIP yang titipkan kepada Kemensos sebanyak 3,6 juta, ” ujarnya.

SUMBER
 
Semoga lancar programnya dan ga dikotori sama mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab. Hemmm, selain itu kita juga harus terus dukung perekonomian kita untuk maju lagi supaya ngga terpuruk ya.

Good news nya, rupiah menguat nih, tadi ane baca disini >> http://goo.am/sEo8S
 
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk mengubah kualitas hidup melalui program "Desaku Menanti".

"Program Desaku Menanti Warga Binaan Sosial (WBS) bagi bekas pengamen, gelandangan pengemis (gepeng) dan pemulung,” ujar Mensos saat meresmikan rumah singgah WBS di Dusun Tugu, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (1/11/2015).

Mensos Khofifah juga menyatakan bahwa pelaksanaan program ini akan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, Lembaga Swadaya Masyarakat dan WBS.

Seperti dilansir situs resmi Kemensos, hingga kini sudah ada delapan provinsi yang melakukan studi banding untuk model yang dilaksanakan di Yogyakarta ini.

Praktiknya, program ini akan merehabilitasi dan memberikan pelatihan keterampilan kepada ratusan pengemis. Bagi anak-anak WBS usia 6-21 tahun, bisa mendapatkan Kartu Indonesia Pintar mulai dari SD, SMP, dan SMA.

“KIP bagi anak usia SD Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu dan Rp 1 juta yang diberikan setahun sekali. Kuota KIP yang titipkan kepada Kemensos sebanyak 3,6 juta, ” ujarnya.

SUMBER

yang harus dipahami pemerintah adalah, mengemis itu tidak selalu identik dengan kemiskinan. Mengemis adalah profesi. Mereka bisa menghasilkan rata2 300ribu perhari untuk pengemis di Jakarta. Dalam sebulan penghasilan mereka melebihi dari gaji manager perusahaan BUMN
 
yang harus dipahami pemerintah adalah, mengemis itu tidak selalu identik dengan kemiskinan. Mengemis adalah profesi. Mereka bisa menghasilkan rata2 300ribu perhari untuk pengemis di Jakarta. Dalam sebulan penghasilan mereka melebihi dari gaji manager perusahaan BUMN

iya bener,
enak bgt ya jd pengemis,.. haha
tp memalukan
 
yang harus dipahami pemerintah adalah, mengemis itu tidak selalu identik dengan kemiskinan. Mengemis adalah profesi. Mereka bisa menghasilkan rata2 300ribu perhari untuk pengemis di Jakarta. Dalam sebulan penghasilan mereka melebihi dari gaji manager perusahaan BUMN
ini lebih perlu diketahui masyarakat, yang memberi uang kan masyarakat, karena mengira pengemis itu sudah pasti orang miskin, ternyata sebagian berbohong/menipu

karena menipu, ini sudah kejahatan & bisa dipidana secara hukum, bukan karena mengemisnya
ini yang kemungkinan akan terjadi terhadap pengemis selanjutnya
 
ini lebih perlu diketahui masyarakat, yang memberi uang kan masyarakat, karena mengira pengemis itu sudah pasti orang miskin, ternyata sebagian berbohong/menipu

karena menipu, ini sudah kejahatan & bisa dipidana secara hukum, bukan karena mengemisnya
ini yang kemungkinan akan terjadi terhadap pengemis selanjutnya

menurutku yang paling efektif itu jika para ustadz yang berkhotbah pada hari jumat menyerukan agar jamaah tidak menyumbangkan uangnya ke pengemis di jalan dan lebih baik baik jika di sumbangkan ke masjid2 atau badan amil. Nah tentu badan amil inilah yang akan membagikan uang tersebut ke org2 yang berhak menerimanya. Jika ternyata ada pengemis yang benar2 miskin ya akan kebagian juga tentunya jika ia warga setempat tapi kl ia pendatang sebagai pengemis maka tugas dinas sosial yang akan mendatanya apakah ia benar2 miskin atau hanyalah kedok sebagai pengemis
 
Pengemis sekarang lebih kaya dari pekerja kantoran....

Semoga program pemerintah untuk menangani pengemis berjalan lancar....
 
Pengemis sekarang lebih kaya dari pekerja kantoran....

Semoga program pemerintah untuk menangani pengemis berjalan lancar....

Mencengangkan, Kisah Hidup Pengemis Terkaya di Indonesia Ini

Citizen6, Jakarta - Ternyata tidak semua pengemis itu betul-betul miskin, inilah pengemis terkaya di Indonesia yang memiliki banyak kendaraan dan juga rumah, namanya Cak To (nama samaran). Boleh percaya boleh tidak, tapi justru dari profesinya sebagai pengemis itulah sekarang dia bisa hidup enak. Penghasilannya selama sebulan bahkan seperti gaji orang yang bekerja kantoran, mungkin juga lebih.

Cak To adalah nama samarannya, karena dia tidak mau nama aslinya disebut dan dipublikasikan. Saat ini dia membawahi puluhan pengemis yang ada di Surabaya. Dari hasilnya menjadi seorang bos pengemis itulah dia sekarang bisa hidup enak, punya dua sepeda motor, satu mobil, dan juga empat rumah berbeda. Cak To sendiri memiliki dua orang anak dan dia juga dibesarkan dari keluarga pengemis.

Profesi sebagai pengemis sudah dia jalani bahkan sebelum menginjak usia 10 tahun, dia adalah sulung dari empat bersaudara. Dia sering diajak oleh ibunya yang dia panggil sebagai “Emak” untuk meminta-minta di perempatan jalan. Emak dan bapaknya juga berprofesi sebagai pengemis di Bangkalan. Pria kelahiran 1960 ini memang berasal dari Bangkalan dan akhirnya diajak oleh orang tuanya pindah ke Surabaya sementara adiknya yang lain tidak ikut.
 
di daerah ciamis ada tuh komunitas pengemis. Mereka ke jakarta hanya untuk mengemis dan mereka rata2 sukses
sukses menipu maksudnya ya, ini benar2 melukai orang2 yang iklash membantu mereka

hal ini berada dibawah kementrian sosial & satpol pp ya, kalau masih ada, raport merah untuk mereka ya
 
sukses menipu maksudnya ya, ini benar2 melukai orang2 yang iklash membantu mereka

hal ini berada dibawah kementrian sosial & satpol pp ya, kalau masih ada, raport merah untuk mereka ya

ini pro kontra. Karena banyak pihak yg suka memanfaatkan mereka misalnya saat kampanye mereka akan dijadikan alat utk kandidat tertentu. Dan masyarakat kita bersikap apatis. Membiarkan keberadaan mereka. cara penanganan pemda setempat juga kurang tepat guna. Jika mereka ketangkap mereka didata dan di pulangkan ke kampungnya dan besoknya mereka balik lagi jakarta dgn KTP yg beda nama. Ini sindikat. Ada mafianya. Si mafia ini jg nyetor ke oknum jadi mengatasi mereka sama halnya menegakan benang kusut
 
Back
Top