langit_byru
New member
Menyambut Hari Pahlawan 10 November, kami mempersembahkan beberapa foto foto yang diambil di jaman Perang Kemerdekaan 1945-1949. Di masa ini para pejuang berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru seumur jagung dari rongrongan penjajah yang mau merebut kembali daerah jajahannya dan bahkan juga, pemberontak bangsa sendiri. Beberapa foto mungkin agak terlalu kejam sehingga bisa jadi termasuk kategori Not Safe For Work.
Dari foto foto berikut kita bisa mengambil hikmah bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini, direbut dan dipertahankan dengan darah, dengan tidak cuma cuma. Karena itu mari kita hargai jasa para pahlawan kita dengan membangun negeri ini!
Foto foto berikut diambil dari situs HobbyMiliter.com
Penandatanganan penyerahan kota Solo dan Pacitan dari Belanda ke pasukan Republik di Stadion Solo 12 November 1949. Belanda diwakili oleh Kolonel van Ohl dan Republik Indonesia diwakili oleh Letnan Kolonel Slamet Rijadi. Tampak Mayor Jendral Mollinger dibelakang keduanya. Letkol Slamet Rijadi sebelumnya memimpin Serangan Umum Surakarta melawan pasukan Kol. van Ohl, 7-10 Agustus 1949.
Latihan militer TNI di Subang, 1947. Pasca kemerdekaan, untuk melanjutkan perjuangan TNI melaksanakan reorganisasi dan juga latihan latihan militer. Tampak diujung jalan, pabrik gula yang sekarang menjadi RNI, dan rel lori tebu di samping jalan.
Anggota Laskar Kemerdekaan, Cirebon 1947. Di seluruh Indonesia, rakyat membentuk laskar laskar kerakyatan, untuk melakukan perjuangan, yang kemudian memperoleh senjata dengan berbagai cara, membeli dari pasar gelap, merampas senjata eks jepang hingga bahkan merakit sendiri. Laskar laskar kerakyatan ini yang kemudian dilebur bersama BKR menjadi TNI.
Pejuang TNI sedang melakukan latihan militer di Subang, 1949. Tampak seragam masih belum menggunakan standard issue, begitu juga senjatanya, masih belum seragam. Di tengah keterbatasan, hanya semangat juang yang membuat mereka melakukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Pejuang TNI sedang melakukan latihan militer di Subang, 1949. Sebagai anggota militer, berbagai taktik penyerangan bersenjata, tetap dipelajari. Tampak anggota TNI sedang melakukan latihan teknik penghadangan/ambush.
Pasukan Republik Indonesia dengan tank Vickers Carden-Loyd, 29 Januari 1946. Tank ini direbut tentara Republik dari pasukan Jepang, yang sebelumnya merampas tank mini ini dari KNIL beberapa tahun sebelumnya.
Interogasi terhadap pelaku pemberontakan PKI di Madiun, medio akhir 1948. Di tengah jepitan serangan tentara belanda ke wilayah Republik, Republik Indonesia ditikam dari belakang oleh pemberontakan PKI 1948. Operasi pembersihan pun dilakukan, dan berhasil menumpas pemberontakan tersebut.
Laskar dengan bambu runcing, medio 1946. Kemerdekaan yang baru diproklamasikan memanggil banyak orang untuk ikut berjuang mempertahankannya. Namun, karena senjata yang tersedia tidak mencukupi, laskar laskar rakyat pun mempersenjatai diri dengan bambu runcing dan melakukan latihan latihan kemiliteran.
Latihan bela diri siswa sekolah militer dengan menggunakan klewang kayu, Yogyakarta, Desember 1947. Tentara Republik mulai melakukan perekrutan bagi pemuda pemuda yang berminat masuk ke militer.
Tiga orang pejuang Republik tertangkap Belanda karena melakukan serangan setelah adanya gencatan senjata pasca Agresi Militer I, Tangerang 1947. Pejuang yang ditengah, adalah eks-KNIL, yang kemudian bergabung dengan TNI dan berpangkat Letnan TNI. Tampak matanya memancarkan api perjuangan.
Pejuang pejuang yang tertawan dalam suatu pertempuran di Malang, medio Juli 1947, diinterogasi terlebih dahulu sebelum akhirnya di eksekusi.
Masih banyak foto foto Perjuangan Perang Kemerdekaan Indonesian 1945-1949 di link sumbernya
Kiranya, dengan melihat foto foto ini, dapat mengingatkan kita bahwa negara ini merdeka dengan tidak cuma cuma, sehingga tidak pantas kita menyia nyiakannya.
Dari foto foto berikut kita bisa mengambil hikmah bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini, direbut dan dipertahankan dengan darah, dengan tidak cuma cuma. Karena itu mari kita hargai jasa para pahlawan kita dengan membangun negeri ini!
Foto foto berikut diambil dari situs HobbyMiliter.com
Penandatanganan penyerahan kota Solo dan Pacitan dari Belanda ke pasukan Republik di Stadion Solo 12 November 1949. Belanda diwakili oleh Kolonel van Ohl dan Republik Indonesia diwakili oleh Letnan Kolonel Slamet Rijadi. Tampak Mayor Jendral Mollinger dibelakang keduanya. Letkol Slamet Rijadi sebelumnya memimpin Serangan Umum Surakarta melawan pasukan Kol. van Ohl, 7-10 Agustus 1949.
Latihan militer TNI di Subang, 1947. Pasca kemerdekaan, untuk melanjutkan perjuangan TNI melaksanakan reorganisasi dan juga latihan latihan militer. Tampak diujung jalan, pabrik gula yang sekarang menjadi RNI, dan rel lori tebu di samping jalan.
Anggota Laskar Kemerdekaan, Cirebon 1947. Di seluruh Indonesia, rakyat membentuk laskar laskar kerakyatan, untuk melakukan perjuangan, yang kemudian memperoleh senjata dengan berbagai cara, membeli dari pasar gelap, merampas senjata eks jepang hingga bahkan merakit sendiri. Laskar laskar kerakyatan ini yang kemudian dilebur bersama BKR menjadi TNI.
Pejuang TNI sedang melakukan latihan militer di Subang, 1949. Tampak seragam masih belum menggunakan standard issue, begitu juga senjatanya, masih belum seragam. Di tengah keterbatasan, hanya semangat juang yang membuat mereka melakukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Pejuang TNI sedang melakukan latihan militer di Subang, 1949. Sebagai anggota militer, berbagai taktik penyerangan bersenjata, tetap dipelajari. Tampak anggota TNI sedang melakukan latihan teknik penghadangan/ambush.
Pasukan Republik Indonesia dengan tank Vickers Carden-Loyd, 29 Januari 1946. Tank ini direbut tentara Republik dari pasukan Jepang, yang sebelumnya merampas tank mini ini dari KNIL beberapa tahun sebelumnya.
Interogasi terhadap pelaku pemberontakan PKI di Madiun, medio akhir 1948. Di tengah jepitan serangan tentara belanda ke wilayah Republik, Republik Indonesia ditikam dari belakang oleh pemberontakan PKI 1948. Operasi pembersihan pun dilakukan, dan berhasil menumpas pemberontakan tersebut.
Laskar dengan bambu runcing, medio 1946. Kemerdekaan yang baru diproklamasikan memanggil banyak orang untuk ikut berjuang mempertahankannya. Namun, karena senjata yang tersedia tidak mencukupi, laskar laskar rakyat pun mempersenjatai diri dengan bambu runcing dan melakukan latihan latihan kemiliteran.
Latihan bela diri siswa sekolah militer dengan menggunakan klewang kayu, Yogyakarta, Desember 1947. Tentara Republik mulai melakukan perekrutan bagi pemuda pemuda yang berminat masuk ke militer.
Tiga orang pejuang Republik tertangkap Belanda karena melakukan serangan setelah adanya gencatan senjata pasca Agresi Militer I, Tangerang 1947. Pejuang yang ditengah, adalah eks-KNIL, yang kemudian bergabung dengan TNI dan berpangkat Letnan TNI. Tampak matanya memancarkan api perjuangan.
Pejuang pejuang yang tertawan dalam suatu pertempuran di Malang, medio Juli 1947, diinterogasi terlebih dahulu sebelum akhirnya di eksekusi.
Masih banyak foto foto Perjuangan Perang Kemerdekaan Indonesian 1945-1949 di link sumbernya
Kiranya, dengan melihat foto foto ini, dapat mengingatkan kita bahwa negara ini merdeka dengan tidak cuma cuma, sehingga tidak pantas kita menyia nyiakannya.