TENTANG GEMPA DAN PENYEBABNYA

ISWANDA

New member
TENTANG GEMPA DAN PENYEBABNYA

Pekan lalu, beberapa kali terjadi gempa tapi tidak menimbulkan tsunami dan terasa di kawasan Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, dan sekitarnya.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).

Saya akan mengulas macam-macam gempa dan penyebab terjadinya, gempa bumi. Karena bagi masyarakat Indonesia, gempa adalah bukan sesuatu hal yang baru. Namun reaksi masyarakat, jika terjadi gempa, banyak yang salah. Contohnya saja saya sendiri. Saya pernah mengalami gempa yang terjadi pada bulan September tahun 2009.

Pada saat terjadi gempa, saya berada di lantai 25. Gempa terjadi cukup keras. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mencatat gempa terjadi sekitar pukul 14.55 WIB, Rabu, 2 September 2009 dengan 7,3 skala ritcher.

Beberapa Parameter Gempa Bumi:

Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time – OT)
Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)


Alat untuk mengukur kekuatan Gempa Bumi disebut Seismometer. Sementara yang dimaksud Skala Richter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.

Kembali mengenai reaksi saat terjadi gempa. Kesalahan fatal yang saya lakukan adalah berlari turun melewati tangga darurat. Padahal, jika gempa meningkat maka salah satu bagian bangunan yang cepat rubuh adalah tangga. Karena tangga tidak mempunya pondasi yang kuat.

Lalu apa yang kita mesti lakukan? Cari bagian bangunan atau bidang yang paling kuat. Biasanya bagian itu ada dekat lift atau menjorok ke depan. Bagian bangunan itu paling kuat. Namun kalau tidak sempat, sebaiknya bersembunyi di bawah meja.

Jangan panik! Tunggu sebentar, jika sudah mereda, kita bisa memutuskan apakah mesti berlindung atau turun dengan menggunakan lift. Bagi teman-teman yang bekerja di gedung bertingkat, sebaiknya sering melakukan pelatihan gempa atau kebakaran. Itu sangat berguna sehingga saat terjadi musibah kebakaran atau gempa, proses evakuasi akan lancar.

Jika berada di luar, hindari dekat gedung. Segera ke tempat yang lapang. Jika dalam mobil segera berhenti, tapi jangan berhenti di bawah jembatan layang atau jembatan penyebrangan.

Perlu diketahui, Indonesia termasuk negara yang rawan gempa. Selain memang Indonesia memiliki banyak gunung berapi, Indonesia dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng bumi. Tiga lempeng tektonik tersebut yaitu Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat.

Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.

Beberapa gempa yang terjadi.

11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.
11 Maret 2011, Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang
7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.

Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi, terdiri dari:

Gempa Bumi Tektonik: Disebabkan oleh adanya aktivitas pergerakan dan pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara tiba-tiba. Gempa bumi jenis ini merupakan gempa bumi yang paling banyak menimbulkan kerusakan. Misalnya seperti gempa di Yogyakarta dan gempa di Aceh.
Gempa Bumi Vulkanik: Gempa bumi vulkanik terjadi akibat adanya aktivitas lahar / magma yang berada di perut bumi, biasanya terjadi sebelum gunung api meletus. Ketika aktivitasnya semakin tinggi, gunung akan meletus yang disertai dengan terjadinya gempa bumi.


KEDALAMAN GEMPA BUMI

Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman

Gempa Bumi Dalam: Yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada di lebih 300 Km di bawah permukaan bumi. Hiposentrum atau disebut juga dengan pusat gempa adalah titik sumber gempa yang berada di dalam bumi, yang merupakan pusat gempa bumi. Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposentrum disebut episentrum / episenter.
Gempa Bumi Menengah: Yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada di 60 Km sampai 300 Km di bawah permukaan bumi.
Gempa Bumi Dangkal: Yaitu gempa bumi yang memiliki hiposentrum berada kurang dari 60 Km. Semakin kecil hiposentrum maka akan semakin besar kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi.


GELOMBANG GEMPA BUMI

Gempa Bumi Berdasarkan Gelombang Gempa Terdiri Dari:

Gelombang Primer / Gelombang Longitudinal: Adalah gelombang yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan rambat antara 7 sampai 14 Km / detik.
Gelombang Sekunder / Gelombang Transversal: Yaitu gelombang yang merambat sama seperti gelombang primer, namun kecepatan rambatnya sudah berkurang, yaitu 4 sampai 7 Km / detik.
SUMBER
http://blog-iswanda.blogspot.co.id/2015/11/tentang-gempa-dan-penyebabnya.html
 
Back
Top