Langkah Strategis untuk Menyambut Perekonomian di 2016

irfan098

New member
12274563_878656118849957_8139108050321192289_n.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan berada pada rentang 5,2 persen- 5,6 persen. Penopang pertumbuhan dari domestik terutama dari sisi investasi.

Sejalan dengan itu, BI memprediksi pertumbuhan kredit tahun 2016 sebesar 12 persen-14 persen. Lalu laju inflasi berada pada kisaran 4 plus minus 1 persen. Defisit transaksi berjalan di bawah 3 persen.

Dalam jangka menengah (2017-2019) pertumbuhan perekonomian diperkirakan 6 persen-6,5 persen. Inflasi berada pada rentang 3,5 persen plus minus 1 persen. Kemudian defisit transaksi berjalan diperkirakan 2,5 persen.

Pertama, pemerintah telah melakukan berbagai inisiasi untuk mengatasi hambatan struktural. Hal itu menjadi salah satu modal perekonomian nasional menjadi lebih berdaya saing.

"Kedua, dalam 15 tahun ke depan, Indonesia akan memiliki penduduk usia produktif yang akan terus berekspansi secara persisten menopang pertumbuhan ekonomi ke depan, sekaligus memperkuat basis permintaan barang dan jasa di pasar domestik," kata dia di Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Ketiga, Indonesia telah memasuki zaman dimana konsolidasi kehidupan politik di alam demokrasi yang bebas dan terbuka. Serta, telah mampu berjalan dan bersanding dengan pencapaian positif pada kemajuan ekonomi.

"Keempat, kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi selama ini merupakan modal besar yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga stabilitas ekonomi," tuturnya.
Agus meyakini, prospek ekonomi akan kembali membaik lantaran ditopang struktur ekonomi yang lebih sehat, seimbang, dan berdaya tahan.

"Optimisme kami terhadap ketahanan ekonomi tidak terlepas dari komitmen kita bersama untuk terus mempercepat dan melaksanakan reformasi struktural secara berkelanjutan, konsisten dan bersinergi antar sektor," tandas dia.

Mengutip dari sosial medianya Bank Indonesia, bahwa ekonomi tanah air masih bisa akan naik, meskipun kenaikan yang diperoleh tidak signifikan. Tapi, kita harus tetap optimis dan saling membantu untuk menstabilkan perekonomian negeri. Salah satunya bisa dengan mengkuatkan sektor UMKM.

Karena UMKM memiliki peran penting untuk membuat ekonomi kearah yang positif dengan menduduki jumlah unit usaha paling besar hingga 99,99%.

Sumber
 
Back
Top