langit_byru
New member
Pada hari Selasa 24 november 2015 yang lalu, Kapten Penerbang Konstantin Murahtin bertugas menjadi co-pilot pada sebuah misi penerbangan Su-24 (kode NATO Fencer) di Suriah. Misi tersebut berakhir dengan tertembak jatuhnya Su-24 tersebut oleh pesawat tempur F-16 Angkatan Udara Turki. Dalam sejarah karir militernya di Russia, Kapten Konstantin Murahtin adalah salah satu pemenang Aviadarts-2014, sebuah ajang kompetisi penerbang militer bertaraf internasional.
Menurut dari laporan media, Kapten Murahtin dan pilotnya memperoleh peringkat pertama dalam kategori “Tactical Bombers” di ajang kompetisi tersebut, mengungguli skill rekan senegaranya, Belarusia, dan pilot China yang juga ikut serta dalam kontes yang sama.
Sebelum penugasannya di Suriah, Kapten Murahtin bertugas pada kesatuan 4th Center of Combat Application and Conversion of Frontline Aviation, berlokasi di Lipetsk – yang juga adalah sebuah sekolah penerbang tempur Russia sejak tahun 1960. Kesatuan ini merupakan “Top Gun”nya AU Russia.
Setelah berhasil diselamatkan, Kapten Konstantin Murahtin dianugerahkan tanda jasa “The Order of Courage” untuk keberanian, dan tanpa pamrih dalam melaksanakan tugas militer.
Selain itu ada juga seorang prajurit infantry angkatan laut, Alexandr Pozynich dianugerahkan tanda jasa yang sama secara anumerta.
Sedangkan sang pilot, Letnan Kolonel Oleg Peshkov, dianugerahkan tanda jasa secara anumerta “Hero of Russia” , dimana surat ketetapannya (dekrit) ditanda-tangani langsung oleh presiden Vladimir Putin
Pesawat fighter-bomber Russia Sukhoi Su-24 jatuh di daerah Suriah, Selasa 24 November 2015. Presiden Russia Vladimir Putin menyebutkan bahwa, pesawat ditembak dengan air-to-air missile oleh F-16 Turki di wilayah udara Suriah, lalu akhirnya jatuh di wilayah Suriah, 4 kilometer dari perbatasan Turki – Suriah. Namun Turki menyatakan bahwa Su-24 tersebut melanggar perbatasan dan ditembak di wilayah Turki.
Sumber: http://www.hobbymiliter.com/co-pilot-sukhoi-su-24-yang-tertembak-putra-terbaik-russia/
