Revlon Tak Akan Lagi Gunakan Bahan Kimia Berbahaya

Kalina

Moderator
KOMPAS.com — Untuk membuat produk-produk kosmetika yang dapat mempercantik penampilan, perusahaan-perusahaan menggunakan bahan-bahan alami dan kimia sebagai bahan dasar.

Namun, tak jarang bahan-bahan kimia yang digunakan malah membahayakan kesehatan.

Perusahaan kosmetika Revlon mengumumkan, mereka tidak akan menggunakan bahan-bahan berbahaya sebagai komposisi dalam memproduksi produk-produk kecantikan. Bahan-bahan tersebut antara lain paraben dan zat yang mengandung formaldehida.

Keputusan Revlon ini disambut oleh para aktivis lingkungan dan kesehatan. Sebab, zat paraben sangat berkaitan dengan gangguan endokrin (hormon). Sementara itu, formaldehida dapat menyebabkan kanker.

Langkah ini merupakan tanggapan pihak Revlon atas petisi tuntutan perubahan yang ditandatangani oleh lebih dari 10.000 orang.

Petisi ini digagas oleh sebuah lembaga nirlaba nonpartisan, Environmental Working Group.

"Kami sangat senang Revlon telah mengambil tindakan untuk menghilangkan bahan-bahan beracun ini. Kami pun mendesak perusahaan-perusahaan lain untuk dapat melakukan hal serupa," ujar Heather White, Direktur Eksekutif Environmental Working Group dalam pernyataan resminya.

Dua jenis zat paraben, yakni isobutilparaben dan isopropilparaban, memiliki kandungan hidantoin DMDM yang melepaskan formaldehida.

Zat-zat tersebut, sesuai pernyataan pihak Revlon, kini tak lagi digunakan sebagai bahan pembuat produk kosmetikanya.

Selain itu, Revlon juga melakukan formulasi ulang terhadap produk-produk yang mengandung butilparaben.
 
Back
Top