Bangsa yahudi Adalah Bangsa Yang pertama kafir kepada Nabi Muhammad

dira156

New member
Bangsa yahudi Adalah Bangsa Yang pertama kafir kepada Nabi Muhammad
Adapun cara-cara yang dilakukan orang Quraisy dalam melancarkan permusuhan terhadap Rasulullah SAW dan pengikutnya sebagai berikut:

a. Mengejek, menghina dan menertawakan orang-orang Muslim dengan maksud melecehkan kaum muslimin.
b. Mengejek ajaran Nabi, membangkitkan keraguan, menyebarkan anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran Nabi.
c. Melawan Al-Qur’an dengan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu.
d. Menyodorkan beberapa tawaran pada orang Islam yang mau menukar keimanannya dengan kepercayaan orang kafir Quraisy.

Menurut Syalabi dalam Zuhairini (1977:31-32) ada lima faktor yang menyebabkban orang-orang kafir Quraisy berusaha menghalangi dakwah Islam yaitu :
a. Orang kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara keNabian dan kekuasaan.
Mereka menganggap bahwa tunduk pada seruan Muhammad berarti tunduk kepada
kepemimpinan bani Abdul Muthallib.
b. Nabi Muhammad SAW menyerukan persamaan antara bangsawan dan hamba sahaya.
c. Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima adanya hari kebangkitan kembali dan
hari pembalasan di akhirat.
d. Taklid pada nenek moyang adalah kebiasaan yang berakar pada bangsa Arab.
e. Pemahat dan penjual patung menganggap Islam sebagai penghalang rezeki mereka.
f. Rasulullah SAW Membangun Masyarakat Islam di Madinah

Ketika tekanan dan siksaan orang Quraisy semakin bertambah, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin berhijrah ke Madinah. Hijrah tersebut dilakukan secara sembunyi, sedangkan beliau berangkat bersama Abu Bakar setelah kaum muslimin tiba di Madinah. Berita akan datangnya Nabi Muhammad SAW tersebar di Madinah, semua penduduk Madinah bersiap-siap menanti kedatangannya. Tatkala beliau sampai di Madinah, beliau disambut demngan syair-syair dan penuh kegembiraan oleh penduduk Madinah.
Hijrah dari Makkah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari ancaman dan tekanan orang kafir Quraisy dan penduduk Makkah yang tidak menghendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan menyusun srategi dalam menghadapi tantangan lebih lanjut, sehingga nanti terbentuk masyarakat baru yang didalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan Ibrahim yang akan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui wahyu Allah SWT.
Islam mendapat lingkungan baru di kota Madinah. Lingkungan yang memungkinkan bagi Nabi Muhammad SAW untuk meneruskan dakwahnya, menyampaikan ajaran Islam dan menjabarkan dalam kehidupan sehari-hari (Syalaby,1997:117-119). Setelah tiba dan diterima penduduk Yastrib, Nabi diangkat menjadi pemimpin penduduk Madinah. Sehingga disamping sebagai kepala/ pemimpin agama, Nabi SAW juga menjabat sebagai kepala pemerintahan/negara Islam.
Kemudian, tidak beberapa lama orang-orang Madinah non Muslim berbondongbondong masuk agama Islam. Untuk memperkokoh masyarakat baru tersebut mulailah Nabi meletakkan dasar-dasar untuk suatu masyarakat yang besar, mengingat penduduk yang tinggal di Madinah bukan hanya kaum muslimin, tapi juga golongan masyarakat Yahudi dan orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang, maka agar stabilitas masyarakat dapat terwujudkan Nabi mengadakan perjanjian dengan mereka, yaitu suatu piagam yang menjamin kebebasan beragama bagi kaum Yahudi.​
Sumber
 

Attachments

  • istana dajjal.jpg
    istana dajjal.jpg
    128.4 KB · Views: 333
org Quraisy itu bukan Yahudi tapi merupakan keturunan dari Nabi Muhammad

Garis silsilah / keturunan Arab berasal dari:

  1. Ba'idah (العرب البائدة): artinya punah, merupakan suku yang pernah tinggal di Jazirah Arab dan telah punah. Sejarah mereka sedikit sekali yang dapat diketahui, kebanyakan berasal dari Perjanjian Lama dan Al-Qur'an. Selain itu dari penggalian-penggalian arkeologis yang ditemukan. Mereka termasuk ʿĀd, Tsamud, Tasam, Jadis, Imlaq dan lainnya.
  2. Qahtani (العرب العاربة): Menurut dugaan mereka berasal dari keturunan Ya'rub bin Yasyjub bin Qahtan bin Hud, sering pula dikenal dengan Arab Qahtan. Mereka kebanyakan tinggal di Yaman dan kemudian menyebar ke daerah lainnya. Peradaban mereka diketahui cukup tinggi. Dibuktikan dengan penemuan-penemuan arkeologis yang mengungkapkan cara kehidupan mereka. Keturunan dari Qahtani ini ada yang menyebar sampai ke Yatsrib, nama kuno untuk Madinah, yaitu Bani 'Aus dan Bani Khazraj yang dikenal sebagai Kaum Anshar.
  3. Adnani (عدنان): Mereka diduga berasal dari keturunan Ismail (Bani Ismail) melalui anaknya Adnan. Ada juga yang menyebut Arab Adnan dan Quraisy termasuk cabang dari ini.

Suku Quraisy pada saat itu terkenal sifatnya akan kekacauan, sukar dikendalikan, terpecah belah antar suku, kasar, saling bermusuhan, sangat penuh perasaan, fasih berbicara dan puitis. Quraisy menjadi suku terkemuka di Mekkah sejak sebelum kelahiran Muhammad dan pada dasarnya menguasai kota. Sebelum kelahiran Muhammad, suku ini terbagi menjadi beberapa klan, masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda atas kota Mekkah dan Ka'bah. Terjadi rivalitas antarklan, dan makin meruncing selama Muhammad hidup. Beberapa pemimpin klan tidak menyukai klaim Muhammad akan kenabian dan mencoba menghentikannya dengan menekan pemimpin Bani Hasyim saat itu, Abu Thalib. Banyak pula dari klan tersebut yang menghukum pengikut Muhammad, seperti melakukan boikot. Hal inilah yang menyebabkan keluarnya perintah hijrah ke Ethiopia, dan kemudian ke Madinah.

Setelah Penaklukan Kota Makkah pada tahun 630, Muhammad memaafkan orang Quraisy yang sebelumnya menekan dan memusuhinya, kedamaian terjadi. Setelah meninggalnya Muhammad, rivalitas klan meningkat, terutama siapa yang berhak menjadi Khalifah, hal yang menyebabkan terjadinya pemisahan Sunni dan Syi'ah.

Sumber: SUBHANI, Ja'far. Ar-Risalah: sejarah kehidupan Rasulullah saw. Jakarta: Lentera, 2002. ISBN 979-8880-13-7
.
 
Back
Top