HUKUM tabur-tuai

audrevlrr

New member
Saya seorang kristen, saya merasakan bahwa saya terkena hukum tabur tuai / bisa di bilang karma. Saya suka mengejek. Saya terkena imbas nya akhir akhir ini, saya sudah introspeksi diri, saya sudah mengubahh, bertobat atas kesalahan saya masa lampau, saya ingin tahu, Berapa lama kah karma akan kita rasakan? Selesai saat kita sudah sadar/ selesai sampai kapan? Trims.
 
Saya seorang kristen, saya merasakan bahwa saya terkena hukum tabur tuai / bisa di bilang karma. Saya suka mengejek. Saya terkena imbas nya akhir akhir ini, saya sudah introspeksi diri, saya sudah mengubahh, bertobat atas kesalahan saya masa lampau, saya ingin tahu, Berapa lama kah karma akan kita rasakan? Selesai saat kita sudah sadar/ selesai sampai kapan? Trims.

Karma adalah "istilah timur" untuk "Hukum Sebab-Akibat". Istilah Karma ini dikenal dalam agama Hindu dan Budha, yaitu suatu perputaran sebab dan akibat yang disebut roda samsara.

Hukum karma dalam konsep Hindu dan Budha mempercayai semua yang hidup akan terlahir kembali (reinkarnasi) setelah mati untuk menanggung akibat dari perbuatannya pada kehidupan sebelumnya. Jadi 'hukum karma' dalam konsep mereka bukan semata hukum 'sebab-akibat' tetapi punya relasi erat dengan pengajaran mengenai 'samsara' serta 'reinkarnasi'.

Reinkarnasi adalah proses kelahiran kembali di masa mendatang. Orang Hindu percaya bahwa mereka akan lahir kembali sebanyak 8.400.000 kali sebelum jiwanya dapat selamat dari perangkap samsara. Samsara berarti "mengembara" dan menunjuk pada pengembaraan jiwa dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain, dari masa kehidupan yang satu ke masa kehidupan yang lain, dari lahir, hidup, sampai mati.

Ada dua macam karma, yaitu karma baik dan karma buruk. Karma baik adalah segala perbuatan atau pikiran yang mengarah kepada hal yang baik. Sedangkan karma buruk adalah segala perbuatan atau pikiran yang mengarah kepada hal yang buruk. Karma baik atau karma buruk ini dikumpulkan oleh seseorang selama dia hidup, untuk menentukan wujud kelahiran jiwa kembali di masa mendatang. Oleh karena itu, karma berkaitan erat dengan reinkarnasi. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Hidup manusia sekarang dipengaruhi oleh perbuatan di masa lalu, dan kehidupan yang akan datang dipengaruhi oleh kehidupan masa sekarang. Kitab Bhagavad Gita mengajarkan bahwa melakukan perbuatan amal dan hidup dengan tidak mementingkan diri sendiri, merupakan satu-satunya cara supaya dapat dilahirkan kembali dengan sedikit mungkin karma. Karma yang buruk memastikan bahwa jiwa manusia akan kembali pada kehidupan yang akan datang dengan tingkat yang lebih rendah. Seseorang akan terlepas dari hukum karma apabila dia sudah terlepas dari roda kehidupan, yang disebut moksa.

Hukum Tabur Tuai

Alkitab mengajar 'hukum sebab-akibat' ini dikenal dengan Hukum Tabur-Tuai yaitu "sebagaimana Anda menabur, begitu pula Anda menuai". Dibawah ini contoh2 Wejangan "Hukum Sebab-Akibat" dari kitab 2 Korintus, Amsal, Matius:

* 2 Korintus 9:6
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

* Amsal
9:7 Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela.

* Matius
13:12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Dari contoh-contoh ayat di atas kita mengenal adanya 'hukum tabur-tuai'. Alkitab yang memperingatkan kita akan akibat yang harus ditanggung bila kita melakukan kejahatan dan sebaliknya ada berkat yang akan kita terima ketika kita melakukan kebaikan. Namun perlu kita pahami bahwa walaupun Alkitab mengajarkan tentang hukum sebab-akibat tetapi hukum sebab-akibat itu tidak ada kaitannya dengan pengajaran mengenai 'roda samsara' dan 'reinkarnasi' sebagaimana dikenal dalam agama Hindu dan Budha.

Karena itu hukum sebab-akibat yang ada dalam Alkitab jelas bukanlah hukum karma sebagaimana dalam konsep Hindu/ Budha.

Justru Alkitab mengajarkan bahwa segala relasi 'sebab-akibat' yang berhubungan dengan perbuatan jahat manusia/ dosa-dosa manusia sudah dipatahkan oleh kasih Kristus di kayu salib! Dalam iman pada karya Kristus di kayu-salib, dosa tidak lagi membuahkan kematian bagi setiap yang percaya.
 
Back
Top